Mari kita sudahi

21.4K 447 8
                                    

   Siang ini Mikha memilih untuk bermalas-malasan. Tak bergerak sesentipun ia dari kasurnya. Berguling kesana dan berguling ke sini. Sesekali kembali memakan makanan ringan yang berserak diatas kasurnya.

Mikha sedang menunggu Orin. Teman karibnya di kampus. Orin bilang mau main ke kosan.

Tok! Tok

Mau tak mau ketukan pintu membuat Mikha akhirnya bergerak dari kasurnya. Dari balik pintu menampilkan Orin yang membawa sekantong makanan ringan. Belum lagi disuruh masuk, kaki Orin melangkah ke dalam kamar Mikha.

   " Mikha ini kamar atau kandang kerbau?  Kotornya luar biasa " Orin berceloteh melihat kamar Mikha yang berserak sana sini.
Tak disuruhpun Orin membersihkan kamar Mikha. Agar nyaman ia tempati.

Mereka tak melakukan apapun selain nonton film yang kata Mikha menarik. Berceloteh ria tentang kejadian yang mereka alami.

Sampai Orin menyinggung tentang keadaan Mikha dengan Azli, pacar Mikha. Mikha terdiam sesaat. Menenangkan hatinya yang sakit. Mikha menceritakan semuanya. Kejadian hari itu ketika Azli meminta break padanya. Orin bisa dipercaya tentang ini.
...

Seminggu setelah Azli minta break. Mikha masih mencoba membiasakan dirinya tanpa Azli. Seminggu ini Mikha tak pernah lepas dari Azli, selalu ada bayang-bayang Azli yang melintas di benaknya. Ketika itu mood Mikha sering hancur.

Mikha bekerja menjadi pelayan di sebuah restorant. Untuk menambah biaya kuliahnya dan membantu keluarganya di rumah. Benar, Mikha tak berasal dari keluarga kaya.
Tapi hari ini Mikha benar benar meringis pilu. Melihat salah satu pelanggan yang datang ke restorant. Pelanggan itu adalah Azli bersama dengan Rani, mantan teman Mikha. Entah kenapa Rani menjauhinya dulu.

   " Selamat datang,  mau pesan apa kak?" Walau sekeras apapun Mikha menyembunyikan air matanya. Tapi semua sia-sia. Mikha berucap dengan suara tercekat.  Azli terkejut melihat Mikha di depannya.

    " Eh Mikha. Kamu kerja disini? " Dengan polosnya Rani bertanya.

   " Iya ni. Sekarang mau pesan apa? " Mikha mencoba tuk setenang mungkin. Tapi kini air matanya tak mau lagi di bendung.

   " jangan buru-buru lah. Yuk duduk dulu" Rani mempersilahkan Mikha duduk di kursi kosong didepan mereka

   " nggak Ni. Aku harus kerja " Mikha mencoba untuk menolak. Ia ingin secepatnya pergi dari sana

   " Mikha. Aku memaksa " Mikha menyerah dan duduk di depan Azli dan Rani sambil menundukkan kepalanya. Agar tak terlihat kesedihannya. Mikha memandang Azli sesaat. Ia melihat Azli menundukkan kepalanya pula.

   " Mikha. Kau tau? Aku dan Azli akan menikah secepatnya. Ya kan sayang? " Rani menggandeng erat tangan Azli. Azli hanya mengangguk. Kau bisa bayangkan bagaimana perihnya hati Mikha

   " selamat " Mikha tercekat. Hatinya makin meringis kesakitan

   " Mikha kau akan datangkan? " Rani semakin menjadi-jadi. Mikha tak tahan lagi. Mikha langsung berdiri dari duduknya meninggalkan Azli dan Rani.

Air matanya pecah ketika sampai di bagian belakang restoran. Benar-benar memilukan. Di sana Mikha meratap akan sebuah peristiwa yang dilihatnya seakan seperti mimpi namun nyata.

Karena tak tahan. Mikha meminta izin pada bosnya untuk pulang dengan alasan ia tidak enak badan. Bosnya mengizinkan tapi gajinya hari ini dipotong. Tak apa pikir Mikha.
Ketika berkemas mau pulang. Mikha mencek hpnya. Sebuah chat singkat  dari Azli.

Myluv : kamu sudah tau kan?  Mari kita sudahi

Entah mimpi apa Mikha semalam. Tapi kejadian hari ini benar-benar membuatnya sakit.

Dengan kakinya yang lemas Mikha berjalan gontai menuju kosan. Ia butuh sandaran untuk itu ia menelpon Orin.

...

Mikha tersedu-sedu di pelukan Orin sudah berjam-jam ia menangis.

" sudahlah Mikha. Tak ada yang perlu ditangisi. Kamu itu cantik, kamu bisa cari yang lain " Berkali-kali Orin menasihati Mikha.

" Tapi sakit Rin. Mereka akan menikah. Kalau begitu kenapa tak putus saja dari dulu  "

" Mik. Suatu hari nanti ada saatnya Azli kembali berpikir tentangmu. Berapa beruntungnya ia memilikimu. Kenangan bersamamu akan menjadi indah untuknya nanti " Orin berusaha menegarkan Mikha. Mikha mengangguk. Tapi tetap tak berhenti menangis karena

Menangis membuatnya lelah. Sehingga ia tertidur.

...

Jam menunjukkan pukul 4 sore. Mikha terbangun dari tidurnya. Otaknya lembali mencerna kejadian yang baru menimpanya. Berharap itu hanya mimpi buruk semata. Tapi kalimat yang dikirim azli masih terpampang jelas di hpnya. Menyadarkan Mikah bahwa inilah kenyataanya. Ada juga pesan dari Orin yang minta izin pulang.
Mikha kembali menangis tapi tak sehisteris sebelumnya.

MikhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang