Telfon dari Ibu

9.6K 308 1
                                    

    Mikha berasal dari keluarga berekonomi rendah. Keadaan membuat Mikha kecil menjadi lebih dewasa daripada umurnya. Dulu sebelum pergi sekolah Mikha sering berjualan donat kentang ke teman-temannya. Mikha kadang juga bantu-bantu laundry tante Mira. Mikha adalah anak pertama dari bapak Amru dan ibu Marsih. Bapaknya hanya seorang petani dan ibunya hanya seorang pembantu rumah tangga. Mikha juga 2 adik lainnya. Satu laki-laki bernama Trisna yang kini menempuh pendidikan menengah pertama dan yang kedua seorang gadis yang baru saja menginjakkan kaki di Tk namanya Ami.

Uang dari Ayah dan Ibu Mikha kadang tak bisa mencukupi keperluan adik-adiknya. Terpaksa Mikhalah yang ikut membantu orang tuanya. Sesekali Mikha mengirim uang ke orng tuanya untuk biaya sekolah adik-adiknya.

Mikha termasuk anak yang pintar di sekolah. Kepintarannya membuat beban orang tuanya sedikit ringan karena Mikha sering mendapat beasiswa. Kuliah saja dibiayai pemerintah. Tapi tentu tak semuanya dibiayai. Mungkin jika tak dapat beasiswa, Mikha tak akan kuliah dan memilih bekerja di kampung.

...

Mikha sedang sibuk dengan laptopnya. Banyak tugas yang harus diselesaikannya. Sebentar lagi ia skripsi,  Mikha tak punya banyak waktu untuk bermain-main seperti dulu. Ia ingin cepat-cepat menyudahi kuliah dan bekerja membantu Ayah dan Ibunya.

Sampai dering telfon mengganggu kefokusannya. Tertera nama 'ibu' disana. Mikha segera menganggkat telfonnya.

"assalamualaikum bu"

"Waalaikumsalam Mikha"

" Ibu baik? "

"Iya ibu baik. Bagaimana kamu Mikha"

"alhamdulillah bu Mikha juga baik"

"bagaimana kuliahnya nak? "

" lancar bu. Bentar lagi Mikha bakal wisuda"

"yang rajin yah nak, sudah makan? "

"sudah bu. Ibu sudah? "

"iya sudah"

" ayah gimana bu? "

"hahaha... Kami semua baik Mikha"

" alhamdulillah "

" Nak, cepat pulang ibu kangen kamu"

" iyaa.. Sabar dulu yah bu. Mikha bakal pulang"

" Baik baik disana. Jaga diri... Uhuk.. "

" Kenapa bu? Batuknya bangkit? "

"halah, cuma batuk biasa nak. Yasudah ibu tutup telfonnya yah. Assalamualaikum "

"

waalaikumsalam"

Setelahnya telfon ibu diputus. Mikha tau batuk ibu sedang bangkit. Hanya saja ibunya tak mau membuat dirinya khawatir. Ingin rasanya Mikha pulang kerumah. Bertemu dengan Ayah, Ibu dan adik-adiknya. Mikha merindukan keluarganya.

...

    Mikha baru saja selesai mandi. Ia bersiap-siap untuk ke kampus.Tapi entah kenapa hatinya perih memikirkan nasib keluarganya dikampung. "Apakah mereka baik-baik saja?" pertanyaan itu terus terngiang dibenak Mikha. Jika ditanya pada Ibu atau Ayah. pasti mereka hanya akan menjawab baik walau seburuk apapun keadaannya. Mikha semakin ingin untuk pulang memastikan keadaan keluarganya baik-baik saja.

MikhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang