Adam, Mikha, Vernan, Ryuci, Kenta juga Kinan

7.9K 154 10
                                    

     " Sama seperti kisah lainnya,kami pun hidup bahagia selamanya "

.......

       " Mamaaaaaahhh!!!!! "

       " Sayaaaaangggg!!!!! "

Mikha mendengus kesal melihat dua pria di rumahnya. Siapa lagi kalau bukan Adam dan putranya, Vernan.

        " Mama,  liat papa nih haaa >_< " Vernan menggerutu melihat Adam yang  asik menganggu dirinya. Adam memang senang sekali menganggu Vernan, tidak akan puas jika belum menangis, nanti kalau menangis dia bakal ga mau tahu dan menyerahkan Vernan kepada Mikha. Tak jerahnya ia dimarahi Mikha

         " Dasar pengadu " Ucap Adam.

         " Biarin, papa aja manja. Klo tidur masih ditemenin Mama " Vernan tak mau kalah

          " Ya ga papa lah,  bini aku "

          " Nanti bini papa bakal kuambil jadi bini aku " Adam mengerjap ketika mendengar ucapan anaknya yang baru bermur 9 tahun itu. Karena gemas campur kesal kepada anaknya,  Adam mencium pipi Vernan

           " Mamaaaaaa! Papa cium akuu " Vernam berteriak merengek pada Mikha. Segera Mikha menenangkan anaknya

           " Rasain " Ucap Adam tak bersalah

           " Ihh, kok gitu sama anaknya " Adam yang dimarahi Mikha menjadi cemberut. Ia berdiri dari duduknya lalu kesempatan baginya untuk memeluk Mikha

           " Jangan peluk Mama aku ! " Vernan mendorong tubuh Adam menjauh. Ia tersungut-sungut karena marah.

           " Durhaka banget anak Papa " Ujar Adam memelas. Ia melihat kearah Mikha, minta perlindungan. Melihat hal itu, Mikha menjadi terkekeh geli melihat suaminya yang seperti anak kecil. Dibukakan nya tangannya untuk memeluk Adam

        " Dasar tua tua manja " Ejek Vernan.

        " Biarin " Adam dan Vernan bagai pinang dibelah dua.  Mereka sama-sama keras kepala, sama-sama manja, sama-sama pemarah, sama-sama memperebutkam Mikha.

    Sudah 10 tahun semenjak pernikahan mereka. Tapi, tak terkikis sedikitpun kasih pada diri mereka masing-masing. Pada pernikahan ini, mereka dikaruniai 4 orang anak. Vernan,Ryuci juga dua anak kembar tak identik Kenta dan Kinan.

        " Mama dedek nangis " Ryuci memeluk kaki Mikha,  ia mendongkak untuk bisa melihat Mamanya. Berbeda dengan Vernan dan Adam yang sama-sama keras sifatnya. Ryuci anak yang lebih lembut dan sensitif seperti Mikha.
Mikha melemparkan Vernan ke gendongan Adam, segera ia berlari menemui bayi kembarnya bersama Ryuci.

      Di ruangan bercat biru, dengan dihiasi peralatan khas bayi. Menggema tangisan melengking sepasang bayi. Mikha tersenyum tipis menghampiri buah hatinya.
Bayi-bayi tersebut di susui dengan air susunya. Ryuci ikut-ikutan menenangkan adiknya.

       " sstt... Adikku tenanglah, aku dan Mama disini " Ujarnya pada adik-adiknya. Mikha menumpahkan senyum ada Ryuci. Jika dulu, ketika Ryuci masih seorang bayi, Vernan tak pernah berhenti menangisi adiknya. Mungkin bisa dibilang cemburu karena ia menganggap Mikha lebih memperhatikan Ryuci ketimbang dirinya.

       " Mama, semoga adik-adikku ini mengikuti dirimu. "

        " Kenapa? Bukankah papa seorang yang pintar juga tampan, ditambah lagi ia seorang yang kaya. Papamu kan sempurna"

         " Jika mereka keturunan Papa, maka mereka akan seperti Vernan yang nakal sekali " Satu yang dimiliki Ryuci dari Papanya yaitu otak Adam. Ryuci benar-benar menyalin tiap detil sel otak Adam.

   Vernan mendengar percakapan adiknya dan Mamanya, lantas langsung naik pitam
  " Aku ga nakal, kamu aja yang terlalu cari perhatian "

Ryuci juga tak menyangka, perkataannya akan didengar Vernan. Ia kira Vernan berada dibawah bersama Papanya. Jika sudah seperti ini, Ryuci selalu mengalah. Ia tak mau membalas perkataan kakaknya.

       " Kamu jangan jahat ke Ryuci napa? " Adam yang berdiri dibelakang Vernan menegurnya. Digendongnya Vernan ke pelukannya, begitu juga dengan Ryuci. Lalu diletakkan kedua putranya dsisamping Mikha.

        " Kita semua adalah keluarga, apapun yang terjadi harus saling menjaga. Patokannya kamu,Vernan karena kamu paling tua, harus lebih dewasa, masa kalah sama Ryuci. Ryuci juga jaga adik-adiknya,kalau Vernan salah bukan diomongin dibelakang tapi tegur ia sampai kapok. Ok? "Adam mengelus kepala kedua putranya, dibeeikan sebuah senyuman kepada anak-anaknya

     Vernan dan Ryuci mengangguk mengerti
   "Ryuci sayang Papa, sayang Mama juga " Ryuci menglurkan tangannya mintak dipeluk oleh papanya. Adam dengan sayang menuruti pelukan putranya

     " Vernan juga sayang Mama " Teriak Vernan, lalu melompat memeluk Mikha. Tak peduli dengan Kinan yang sedang menyusu.

      " Ke papa gimana? " Tanya Adam

       " Ga usah lah yaww " Balas Vernan. Adam memasang ekspresi marah, pelan-pelan ia memukul tubuh Vernan, pura-pura berkelahi. Tapi kemudian Adam mengunci pergerakan Vernan, lalu menggelitik anaknya.

Tak hanya Vernan yang tertawa karena kegelian, Mikha, Ryuci, Kenta juga Kinan tertawa melihat aksi Adam dan Vernan.

                                         ::::::

    " Ku ingin merasakannya. Cecap-cecap kasih dan sayang pada tiap detiknya. Kumohon jangan biarkan semua ini berakhir begitu saja "  - Mikhaella Vernata

      " Kamu hadir, mengombang ambing seluruh hidupku, bahkan nyawaku terasa digoroti ketika kamu jauh. Biarkan aku memilikimu, menemani seluruh jengkal kisahmu "  - Adam Denandra

MikhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang