Dunia berubah menjadi jingga. Siang berganti dengan senja. Hari ini sore benar-benar indah. Orang-orang keluar menikmati sore ini bersama keluarga maupun pasangannya. Yang jomblo hanya menikmati sore dibalik jendela. Mungkin karena tak sanggup menanggung nasib mereka.
Daripada menikmati sore diluar rumah. Adam lebih memilih di dalam rumah. Karena keindahan baginya ada didalam rumahnya.
" Mikha " Panggilnya. Wajah Adam tak kalah indah dengan sore. Wajahnya yang tersenyum juga berseri. Mungkin bisa diibaratkan seperti seseorang yang mendapatkan lotre.
Yang dipanggil tak menyahut. 'aneh' pikirnya. Padahal hari ini keindahan baginya tak ada jadwal kuliah. Adam berbelok belok mencari Mikha. Mikhanya tak ada di seluruh ruangan. Hanya satu ruangan lagi yang tersisa. Dapur
Adam berlari cepat kearah dapur dengan hati berdebar-debar. Begitu tak sabarnya ia menemui Mikha. Ternyata benar, kaki Adam terhenti ketika melihat Mikhanya sedang tertidur di meja makan. Dengan makanan yang sudah dihidangkan diatasnya. Nanti Mikha akan menyesal karena melewati sore hari ini yang karena tidurnya
Sunggingan senyum muncul diwajah tampannya. Adam mendekati Mikha llu duduk disampingnya. Direbahkan kepalanya disamping Mikha sehingga ia dapat melihat dengan jelas wajah Mikha nan cantik itu.
" Sebentar lagi sayang " Lirihnya. Memang menurutnya Mikhalah keindahan sejati baginya. Penenangnya ketika lelah. Bahagianya ketika sedih. Mikhalah kehidupannya. Namun seribu sayang, Adam seorang pengecut untuk mengatakan cintanya.
" Adam " Panggil seorang wanita. Wanita itu adalah mama Adam. Adam terkejut dengan panggilan itu, lantas ia bangkit dari duduknya. Seperti orang yang ketahuan maling saja
" Udah selesai foto-fotonya mah? " Adam melontarkan pertanyaan untuk menghilangkan malunya.
" Udah " Jawab mamanya. Sebelum pulang, Adam menjemput mamanya dulu. Mau ajak mamanya buat makan malam dirumahnya. Tapi ketika melihat sore mamanya malah ingin buat foto-foto moment ini dulu.
" Mikha capek yah nungguin kamu " Ucap mamanya lagi.
" Iya mah "
" eh, bangun tuh " Mikha tersentak dari tidurnya. Matanya memerah sehabis tidur. Direnggangkan lehernya yang sakit akibat tidur dengan posisi yang tak baik. Juga merenggangkan tangannya yang kesemutan akibat menahan beban kepalanya.
" Sudah pulang " Ucap Mikha dengan suara pelan. Otaknya belum seenuhnya sadar dan matanya masih meminta untuk terpejam
" Udah, aku bawa mama " Balas Adam mengelus puncak kepala Mikha. Mendengar nama mama Mikha menjadi waspada. Yang tadinya masih mengantuk kini tidak lagi.
" Halo tante " Ucap Mikha ketika telah menemukan sosok mama Adam. Sapaan Mikha dibalas sunggingan senyum oleh mama Adam
" Udah yuk makan mah, Mikhanya pasti laper nungguin aku " Ucap Adam menarik tangan mamanya untuk duduk disebelahnya
" Makanan Mikha enak-enak lho mah. Cobain deh " Tawar Adam seraya menyendokkan sepotong daging kedalam piring mamanya. Mikha dengan sigap menyendokkan nasi dan lauknya ke dalam piring Adam. Mama Adam tersenyum melihat tingkah Mikha terhadap anaknya
Ketika mau menyendokkan nasi ke piring mama Adam. Mamanya malah menolak dengan alasan " Tante bisa sendiri kok ". Mendengar hal itu Mikha kembali duduk ditempatnya. Setelah Mama Adam selesai menyendokkan nasinya barulah Mikha mengambil nasinya setelahnya
Mikha berpeluh dingin melihat Mama Adam mengunyah makanan buatannya.
" Ini enak. Mikha pintar membuatnya " Puji Mama Adam ketika selesai menelan sesuap nasi dan lauk rekomendasi Adam tadi.
Memang kebahagian itu simpel. Makanan buatanmu di puji enak sama orng lain aja itu bakal jadi kebahagiaan tersendiri.
" Nanti ajarin Tante membuatnya yah. Biar nanti Aii ga makan diliar bareng temannya lagi " Ucap Mama Adam. Mikha tersenyum malu mendengar hal itu.
" Tuh kan. Enak kan? Apa coba Adam bilangin " Sergah Adam ikut dalam pembiacaraan
" Makasih tante " Balas Mikha mendnegar pujian Mama Adam
" Cocok deh jadi mantu mama " Mama Adam membuat Mikha sedikit kaget.
' Mantu apaan? ' batinnya" Gini Mikha. Soal kemarin tante minta maaf yah. Nanti kamu akan tahu bagaimana rasanya menjadi seorang ibu ketika mengetahui anaknya membuat hal yang buruk. " Mama Adam meminta maaf secara tulus
" Iya ga papa tante " Balas Mikha singkat
" Kamu tau?. Tadi Adam tadi ga pergi ke kantor. Dia bujuk tante buat kesini. Dia juga bujuk tante buat kasih restu buat kalian berdua "
" Hah? " Pernyataan tersebut membuat Mikha kembali kaget
" Udah mama, makan aja yah " Adam yang ikut kaget mendengar omongan mamanya yang langsung lepas begitu saja menyendokkan nasi ke mulut mamanya
" Dia ga tahu yah? " Tanya Mamanya sambil mengunyah makanan di mulutnya.
Adam menatap mamanya dengan tajam. Seolah bilang 'pliss, mama diam aja yah '. Mama Adam malah bertingkah dengan polosnya karena tak mengerti dengan alur cerita antara Adam dan Mikha.
Mikha menatap Adam. Melalui mata ia bertanya pada Adam ' Apa maksudnya dengan minta restu? '. Melalui tatapan mata pula Mikha meminta penjelasan dari Adam. Sedangkan Adam hanya menunduk,tak berani menatap Mikha.
Tbc
Ikutin terus cerita Mikha ini yah. Dan dukung aku buat nulis cerita ini dengan vote juga komen dari kalian. Ok?
KAMU SEDANG MEMBACA
Mikha
RandomNamanya Mikhaella vernata. Hanya gadis perantau biasa. Ia datang ke ibu kota untuk meneruskan pendidikannya. Ia juga bekerja pada sebuah restorant untuk meringankan beban orang tuanya di kampung. Mikha bertemu dengan seorang laki-laki bernama Azli...