Maafkan aku Ibu

10.5K 305 1
                                    

Mikha semakin meratap mendengar kabar yang diberi bu Fatimah tetangganya. Bu Fatimah memberi kabar bahwa Ibunya mengidap penyakit kanker hati stadium lanjut. Tak bisa lagi ia menahan sedihnya walau berkali-kali bu Fatimah sudah menenangkan. Mikha ingin segera pulang tapi tak bisa. Karena ia harus menyelesaikan kuliahnya dan mencari uang untuk perawatan ibu. Mikha takut ibunya kenapa-napa.

Masalah membuat Mikha terjerumus dalam kegelapan. Setelah bekerja Mikha sering mabuk-mabukan bersama beberapa temannya. Hanya itu yang bisa membuatnya bahagia kini. Orin sudah melarangnya, mumbujuknya, menenangkannya. Malahan Mikha menghardik Orin. Mengusir Orin agar tak ikut campur dalam urusannya.
Masalah membuat Mikha rusak.

Semakin hari semakin parah keadaan ibunya dikampung. Membuat Mikha semakin rusak. Ia bingung harus apa sudah 3 pekerjaan yang dilakukannya. Masih belum cukup untuk pengobatan ibunya. Belum lagi pendidikan yang harus ditempuh Mikha. Hampir 3 kali seminggu Mikha mabuk-mabukan.

Seperti hari ini
Tak ada lagi pakaian yang tertutup yang biasa dipakai Mikha melainkan pakaian minim yang mencetak tiap lekuk tubuhnya dan mengumbar dadanya. Tak ada lagi teman yang baik untuk Mikha menemani masalahnya. Melainkan si kupu-kupu malam yang akan menjerumuskan Mikha.

Mikha selesai menceritakan nasib keluarganya di kampung. Dari awal sampai akhir ke si kupu-kupu malam teman barunya.

" aduh Mik. Kasihan yah, aku juga gitu dikampung Mik, susah. Sana sini cari pekerjaan ga memadai. Baru akhirnya aku ke ibu kota. Menjadi pelacur seperti sekarang. Banyak uang yang kudapat Mik. Hanya dengan satu malam aku jadi kaya. Keluargaku dikampung sudah membaik tak ada lagi utang-utangnya. Bahkan aku bisa beliin kakakku motor, tv,kulkas. Ga mau coba Mik? Apalagi kamu perawan, makin banyak tuh dapet duitnya. Aku cariin lho prianya mau? " Itulah nasihat sekaligus tawaran si kupu-kupu malam kepada Mikha. Mikha hanya terdiam mendengar tawaran teman barunya. Haruskah?

Mikha mengangguk menerima tawaran tersebut. Keadaan yang mendesaknya, apalagi keadaan Mikha setengah sadar karena mabuk. Mikha tak sadar apa yang akan terjadi kepasanya. Mikha sudah benar-benar gila dengan pilihannya.
Penerimaan Mikha membuat kupu-kupu malam tersenyum. Entah kemana Mikha diajak yang pasti kesebuah tempat dimana banyak wanita pelacur bersama dengan pria-pria hidung belang

Lalu teman baru Mikha itu menemui seorang pria paruh baya yang mungkin seumuran dengan bapaknya. Entah apa yang mereka perbincangkan yang pasti raut bapak itu tampak kecewa.

" Kenapa nda? "

" ga papa Mik. Tuh bapak mau nyewa kamu katanya. Yah kutolak lah. Pemula kaya kamu harusnya yang muda-muda bukan bapak-bapak kaya dia " jawab kupu-kupu malam. Mikha hanya mengiyakan.
Hatinya campur aduk. Ia takut akan nasibnya kedepan, ia takut untuk memberi perawannya pada orang lain yang mungkin tak dikenalnya, ia takut jika akan memiliki bayi tanpa ayah, ia takut akan menyesal pada akhirnya tapi Amanda terus meyakinkan Mikha bahwa semua akan baik-baik saja. Mikha akan bisa menyembuhkan ibunya yang sakit.

Seorang pria berjas biru mendekati Amanda. Tangannya langsung merengkuh pinggul Amanda. Pria yang cukup tampan.

" Hai sayang, mau kemana? Temani aku yuk. Aku kangen desahan kamu" Ucap pria itu. Amanda mencubit pelan dada pria itu. Lalu membawanya sedikit menjauh dari Mikha. Mereka kembali berbincang hal yang Mikha tak ketahui

Beberapa saat Amanda kembali menemui Mikha " Ikuti dia Mik. Semua akan baik-baik saja percaya sama aku. Lakukan yang terbaik yah Mik"

Mikha mengikuti pria berjas biru tadi yang membawanya ke dalam mobil. Mobil tersebut melaju dijalanan ibu kota. Mikha menurut saja pada pria disampingnya. Tanpa ia tahu kemana ia akan dibawa.

Pria tersebut membawa Mikha ke subuah hotel yang sangat megah.

Pria itu membuka jasnya menampilkan badan kekarnya. Ketika ia sampai disebuah kamar hotel yang sangat mewah. Lalu duduk dikasur king size juga empuk

" Apakah ini pertamakali untukmu? " tanyanya. Mikha mengangguk. Ia tak berani menatap pria itu.

" Ahahaha... Jangan takut Mikha. Semua perasaan ini hanya sesaat " Ucapnya. Mikha hanya diam mencerna perkataan pria didepannya

" Aku Azra " Pria itu menjulurkan tangannya pada Mikha. Mikha tetap diam. Dia bimbang. Azra tersenyum lalu memegang pinggul Mikha. Ia tau Mikha ketakutan saat ini. Di dudukan Mikha di sampingnya.

Lalu membelai rambut Mikha seraya berbisik " kau cantik Mikha "

Pintu kamar mandi terbuka menampilkan seorang pria yang lebih tampan daripada Azra. Ia hanya menggunakan handuk dibawahnya tanpa baju. Wajah Mikha memerah memandang pemandangan itu. Azra beranjak dari duduknya mendekati pria itu.
Mereka lagi lagi berbincang tanpa Mikha tau isi perbincangan itu.
Sesekali Pria berhanduk tersebut melirik Mikha ketika berbicara dengan Azra. Membuat Mikha salting

" Mikha ini namanya Adam" Ucap Azra seraya mendekat. Pria bernama Adam. Itu tetap berdiri di depan pintu kamar mandi. Azra mendekatkan mulutnya ke telinga Mikha sambil bilang " Layani dia sebaik mungkin Mikha. Jangan kecewakan Amanda dan aku "

Setelah itu Azra hendak keluar dari kamar. Didepan pintu ia berkata " Ingat dia pemula jangan terlalu keras bung ". Setalahnya benar benar meninggalkan Mikha bersama Adam berdua.

" Benar kau perawan? " Adam bersuara. Mikha menjawab Adam dengan mengangguk

" Bagaimana jika kau bohong? " Tanya Adam

" kau boleh tidak membayarku " Jawab Mikha begitu pelan

" Setuju" Dengan cepat Adam menghampiri Mikha. Mendorong tubuh Mikha hingga terjengkang ke kasur. Mikha berteriak pelan karena terkejut. Namun tak dipedulikan oleh Adam.

Adam mencium leher Mikha, melucutinya pelan-pelan. Sesekali Mikha memberontak dengan cara mendorong dada Adam tapi tak dihiraukan oleh Adam. Tenaga Adam jauh lebih besar daripada Mikha. Dibawah Adam Mikha meronta minta dilepaskan, tapi telinga Adam ditulikan. Adam terus saja menjilati tubuh Mikha disetiap incinya.

Tubuh Mikha bergerak sesuai dengan tekanan yang diberikan Adam. Baru ia sadari bahwa keputusannya adalah salah. Tapi sekarang terlambat, Adam tak mau melepaskan Mikha. Mikha menangis dibawah Adam. Pikirannya tentang Ayah, ibu, Trisna dan Ami bermunculan. Betapa menyesalnya dirinya malam ini.

Malam ini seorang Mikha melepas perawannya bersama dengan pria asing tak dikenalnya

MikhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang