Melangkah lebih jauh

10.7K 308 2
                                    

   Sudah jam 3 dini hari. Mikha terbangun dari tidurnya. Ia merasakan daerah wanitanya kesakitan tapi masih jauh lebih sakit hatinya. Tak ada sehelai benangpun menutupi tubuhnya. Memang penyesalan datang diakhir.
Tangis Mikha lagi-lagi pecah akan hal yang semalam yang ia lakukan dengan Adam. Dadanya sesak,seakan ada yang tersumbat disana. Tenggorokannya tak mampu lagi untuk berkata. Benar-benar sakit.

mikha beranjak dari kasur. Ia ingin segera pulang. Tapi ada yang mengganjal pergerakannya. Itu tangan Adam yang melingkar diperutnya. Adam masih pulas dialam tidurnya. Pelan-pelan Mikha menyingkirkan tangan Adam dari perutnya. Lalu beranjak turun dari ranjang, memakain pakaiannya yang minim yang tak bisa menghangatkan tubuhnya dari suhu dingin malam ini.

Mikha lagi-lagi mendapat telfon bahwa ibunya harus dibawa ke pusat kota untuk mendapat perawatan memadai. Ini akan memakan biaya semakin banyak. Mikha memaksa Ayahnya untuk mengizinkan ibunya mendapatkan perawatan tersebut, dialah yang akan menanggung biayanya.
Mikha berbincang ditelfon itu sangat lama. Bertukar cerita dengan Trisna dan Ami adik-adiknya. Adik-adiknya tersebut berkali-kali terdengar menangis namun ditahan. Begitu juga dengan Mikha, ia sangat malu harus menangis di depan adik-adiknya.

Tanpa ia sadari ada seseorang yang mencuri dengar percakapannya. Sebuah pakaian menutupi tubuhnya. Mikha kaget lantas menoleh kebelakang. Disana ada Adam yang tak berbusana. Mikha berteriak, dan memalingkan wajah tomatnya.

   "kakak tutup yah dek Assalamualaikum" ucap Mikha. Setelah telfonnya sudah pasti mati Mikha memarahi Adam yang membaluti tubuhnya dengan pakaian

   "Tututplah tubuhmu Adam. Ini memalukan" protes Mikha,suaranya terdengar parau. Ia tetap tak mau melihat Adam

   " Bukankah kamu sudah melihat semuanya Mikha? " Goda Adam. Tangannya menyelipkan rambut Mikha kebelang telinga Mikha. Agar ia leluasa menatap wajah merah Mikha. Adam terkekeh pelan melihat reaksi Mikha

   " tapi tetap saja memalukan Adam" Mikha mendorong tubuh Adam menjauh darinya. Adam beranjak mengambil pakaiannya. Menutupi tubuhnya. Setidaknya ini akan membuat Mikha lebih nyaman.

Adam menghampiri Mikha yang membelakanginya. Adam tahu Mikha sedang mencoba menahan suara tangisnya. Buktinya berkali-kali Mikha menyeka matanya. Spontan Adam memeluk Mikha dari belakang. Menopangkan kepalanya dipundak Mikha.

   "Tak usah ditahan. Menangislah. Acuhkan saja aku" Ucap Adam. Mikha menoleh kepada Adam. Benar saja ada sisa-sisa air mata di mata Mikha. Adam memutar tubuh Mikha agar menghadap kepadanya, lalu memeluk tubuh gadis itu.

Tangis Mikha pecah dalam pelukan Adam. Tak bisa lagi ia tahan. Dengan senang hati Adam menyembunyikan tangis itu di dadanya. Tangis yang bercampur penyesalan.

...

   Adam mengantarkan Mikha pulang ke kosannya. Ia tak tega melihat Mikha seperti ini." Masa gadis cantik dibiarkan pulng sendiri ntar disambet sama om om kelaparan " itu kata Adam.
Mikha hanya diam selama perjalanan pulang. Tangannya mendekap tubuhnya yang mungkin bisa dibilang terbuka. Adam mengerti Mikha kedinginan lantas mematikan AC mobilnya.

Sebuah Mobil berhenti didepan kosan Mikha. Mikha yang hendak turun diberi amplop oleh Adam. Amplop yang cukup tebal.
 
   " Azra menceritakan semuanya padaku. Tentang keluargamu. Ini bayaranmu semoga cukup untuk membayar pengobatan ibumu. Bila memang tak cukup datanglah padaku lagi. " Ucap Adam. Mikha hanya menatap Adam,tangannya meraih amplop tersebut yang entah berapa isinya.
Beruntung ia bertemu dengan orang sebaik Adam. Tak cukup baik karena telah merusak Mikha

...

   Benar kata Azra perasaan ini hanya sebentar saja. Setelah melihat uang yang diberikan oleh Adam. Mikha semakin menggila. Butuh waktu 3 bulan bekerja baginya untuk mendapatkan uang sebanyak ini. Tapi hanya menjual tubuhnya dalam satu malam ia mendapatkan uang sebanyak ini.

Mikha segera mengirim uang itu ke kampung agar ibu cepat dirawat. Mikha masih belum bisa pulang lantaran harus menyelesaikan kuliahnya yang sudah tahap skripsi.

Ayah Mikha bertanya pada Mikha darimana ia mendapatkan uang sebanyak itu. Dengan santai Mikha menjawab bahwa uangnya adalah uang tabungannya selama ini

Karena lelah melayani Adam semalam Mikha langsung ketiduran. Untung saja malam ini dia masuk siang.

...

Ini sudah larut malam. Waktunya para kupu-kupu malam menjalankan tugasnya. Mikha salah satunya. Ia sudah janjian dengan Amanda di sebuah hotel kemarin mereka datangi.
Tapi sudah terlalu lama Mikha menunggu Amanda yang tak kunjung datang.

Ditengah penungguan Mikha. Seorang pria paruh baya kemarin mendatanginya. Menggoda Mikha berkali-kali. Sebenarnya Mikha risih dengan pria ini. Sudah tua tapi demennya sama yang muda. Tapi Mikha terbujuk dengan tawaran yang diberi bapak-bapak ini. Tawaran yang cukup besar untuknya.

Bapak ini membawa Mikha masuk ke dalam hotel sambil merangkul pinggul Mikha. Mikha tertunduk akibat tawaran bapak ini.
Sampai di depan kamar sebuah tangan mencegah Mikha untuk masuk. Mikha menoleh ke pemilik tangan ini.

Itu Adam dengan tatapan tajamnya.
   " Maaf pak. Gadis ini milik saya" Ucap Adam datar dan dingin.
  
   " Tapi saya telah menyewanya " Bapak ini ikut menarik Mikha

   " Berapa bapak ini menyewamu? Kubayar dua kali lipat" Adam langsung saja menarik Mikha menjauh dari bapak tadi. Mikha mendengar bapak ini mengumpatnya
" Dasar pelacur sialan ".

...

Adam mendorong Mikha masuk ke kamar hotelnya. Adam tampak marah pada Mikha.
    " Kenapa kau begitu bodoh menawarkan diri pada bapak itu? " Adam membentak Mikha

   " Apa masalahnya Adam? " Ucap Mikha menyeimbangkan suaranya dengan Adam

   " Kau tak bisa melayani nafsunya. Malahan nafsunya akan membunuhmu Mikha "

   " Aku tak mengerti "

   " hhh... Kau butuh uang? " Suara Adam memelan

   " iya "

   " datanglah padaku jika kau menginginkannya. Kuberikan berapapun yang kau mau " Adam menatap Mikha intens

   " kenapa?  "

   " Aku tau betapa kau membutuhkan uang. Tapi harus dengan seperti ini? Hanya akan merusak hidupmu Mikha"

   " Kenapa kau peduli padaku? "

Pertanyaan Mikha tak dijawab oleh Adam. Malahan Adam mencium leher Mikha dan membuat kiss mark disana.
    " Mulai sekarang kau milikku Mikha"

MikhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang