Ekspresi Orin berubah ubah sesuai dengan alur yang diceritakan Mikha. Dan Mikha memaksakan dirinya untuk menceritakan semuanya kepada Orin tanpa ditambah ataupun dikurang.
" Maafin aku Mik, pergi ninggalin kamu saat itu " Ucap Orin ketika Mikha menyudahi kisahnya
Mikha langsung bereaksi terkejut ketika Orin meminta maaf kepadanya " Ya ampun, kok kamu yang minta maaf sih? Bukan salah kamu, bahkan tak sedikitpun salah kamu "
" Cuma merasa bersalah aja. Trus sekarang kamu gimana? " Tanya Orin
" Aku baik rin. Adam banyak membantuku " Jawab Mikha
" Syukurlah. Jika kamu butuh bantuan ada aku Mik. Bahkan ketika kamu butuh tumpangan atau uang. Aku bersedia membantu " Tawar Orin
Mikha tersenyum hangat ke Orin. Mikha menyadari bahwa ia telah menemukan teman yang benar. Tidak menusuk dari belakang
" Btw. Adam ganteng gak? " Orin bertanya dengan polosnya. Mendengar hal itu Mikha langsung tertawa terbahak-bahak. Pertanyaan Orin merusak suasana saja.
...
Mikha berjalan gontai menuju rumah Adam. Rumah yang sudah 3 minggu ini menampungnya. ia lelah sehabis kuliah bukan hanya badannya saja yang lelah. Tapi juga otak nya
Mikha melihat jam tangannya. Yang sudah menunjukkan jam 3 sore. Mikha melajukan jalannya agar cepat sampai rumah dan memasak untuk Adam.
Mikha memasuki rumah mewah itu. Ia langsung menuju dapur mengeluarkan bahan-bahan masakan. Dengan telaten Mikha meracik bahan-bahan masakan.
Tak butuh waktu yang lama. Masakan Mikha sudah jadi. Mikha yang kini tengah menghidangkan masakannya di meja makan. Tugasnya sekarang adalah mandi dan menunggu Adam pulang
...
Adam melajukan mobilnya. Ia berharap segera sampai dirumah dan bertemu dengan Mikha.
Adam memasuki rumahnya. Mencari keberadaan Mikha. Ia melihat telah ada hidangan makanan diatas meja makan. Ini merupakan petunjuk bahwa Mikha sudah sampai di rumah.
Adam tersenyum. Ia melangkahkan kakinya ke arah kamarnya. Berniat mengganti baju dan setelahnya makan bersama Mikha.
Tapi langkahnya tercegat ketika melihat seseorang yang tengah duduk di sofanya. Posisi orang tersebut membelakangi Adam. Sehingga Adam ragi dengan orang itu
" Mama? " Ujar Adam bertanya sekaligus menebak orang itu.
Panggilan Adam membuat orang yng duduk di sofanya menengok kearah Adam. Ternyata benar ia adalah mamanya Adam.
" Anak Mama. Lama tak jumpa. Jadi kangen mama tuh " Mama Adam langsung berbinar melihat anaknya. Ia menciumi pipi Adam kiri dan kanan
" Maafin mah. Kemarin Adam niat ngunjungin Mama. Tapi mamanya kebiru datang " Ucap Adam memeluk mamanya
" Alasan kamu tuh " Mama Adam mencolek pipi anaknya
Adam mengajak mamanya ke meja makan yang dipenuhi makanan sederhana namun tetap lezat. Menurut Adam masakan apapun yang dibuat Mikha itu adalah lezat.
" samlekom! " Suara teriakan seorang gadis menghampiri Adam dan Mamanya.
" Ih, kok makan tanpa Aii. Kan udah Aii bilangin buat nunggu " Cerocosnya.
" Jangan teriak-teriak Aii. " Tegur mama Adam. Adam hanya terkekeh melihat kedua wanita yang disayanginya
" Aii ga teriak. Suaranya aja yang kaya gitu. Keturunan mama nih suka teriak-teriak kalau bangunin Aii " Aisyah mendudukan dirinya tanpa diperintah
" Jangan lawan Mama bocah " Kepala Aisyah ditoel oleh wanita yang sangat cantik juga anggun. Ia menggendong seorang anak berumur sekitar 1 tahun. Anak perempuan yang sangat cantik juga lucu
" Kak Khansa ngapain ah " Protes Aisyah tak dihiraukan oleh kakaknya
" Hai adikku " Sapa Khansa kepada Adam. Ia memeluk Adam dengan eratnya sekmakan menyalurkan kerinduan lewat pelukan. Adam membalas pelukan itu juga dengan kerinduannya
" Keponakan Adam udah gede aja " Ucap Adam menyentuh pipi anaknya Khansa.
" Ayahnya Zahra mana nih? " Imbuh Adam ke Khansa
" Lagi ada urusan kantor di luar kota. Ga bisa ikut malam ini " Khansa menjawab pertanyaan Adam
" Akhirnya kita bisa ngumpul lagi yah" Ucap Mamanya Adam di sela-sela kerinduan
" Ga terasa kalian sudah besar. Sudah punya kehidupan masing-masing. Padahal dulu kalian masih berantem, nangis, teriak di rumah. Sekrang rumah hanya ada Mama sama Aii. Aiinya juga lebih sering main sama teman-temannya. Kesepian Mama kalau dirumah " Ucap mama Adam
" Denger ga tuh? Makanya Aii dirumah aja mainnya " Khansa menceramahi Aisyah
" Napa ga kakak aja yang pulang? Napa Aii yang dimarahi? " lagi-lagi Aii protes.
" Udah gede ah. Masa berantem kalian. Kasihan mama tuh. Stroke lihat anak perempuannya berantem mulu kalau ketemu " Adam menengahi perkelahian mereka. Mungkin orang lain mengira bahwa Khansa dan Aisyah benar-benar berantem. Tapi ketahuilah bagi kalian. Bahwa mereka berantem buat mengungkapkan segala kerinduannya. Namun terlaku gengsi untuk dibilang. Makanya buat ungkapkn kerinduan itu mereka berantem
Mata Aisyah menangkap sesuatu. Alisnya terangkat melihat siluet itu. Tapi akhirnya raut wajah Aisyah berubah menjadi sumringah. Seperti seseorang yang tahu akan sesuatu pertanyaan.
" Woi pelacur ! " Teriak Aisyah. Alhasil Aisyah mendapat tatapan tajam dari keluarganya yang lain. Khansa yang mendengar hal itu langsung memukul Aisyah. Ucapan Aisyah tak pantas didengar oleh anaknya.
Mama Adam menatap Aisyah tak suka sedangkan Adam menatap Aisyah dengan amarah. Tamatlah riwayat Aisyah malam ini
Tbc
Maafkan jika kalian ga ngerti alurnya. Juga jika menurut kalian alurnya gaje
Tapi, aku udah usahain sebaik mungkin agar kalian menyukai cerita ini. Terimakasih sudah membaca.Jangan lupa tinggalkan jejak kalian sesudah membaca yah.
Dengan cara vote ataupun komen cerita iniSee you next time ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Mikha
RandomNamanya Mikhaella vernata. Hanya gadis perantau biasa. Ia datang ke ibu kota untuk meneruskan pendidikannya. Ia juga bekerja pada sebuah restorant untuk meringankan beban orang tuanya di kampung. Mikha bertemu dengan seorang laki-laki bernama Azli...