Malam ini tak lagi riuh oleh bisingnya suara kendaraan. Melainkan jangkrik yang bernyanyi riang menikmati malam. Tak peduli dengan aktivitas si jangkrik bernyanyi sepanjang malam, Mikha malah bersiap-siap untuk menuju mimpinya.
Adam dan Ayah sedari tadi belum selesai juga berbicara, entah apa dan Mikha juga tak mau tahu tentang apa.
" Sudah mau tidur? " Tanya Ayah ketika melihat Mikha mau masuk ke kamarnya.Adam menoleh kebelakang sehubung posisi duduknya saling berhadapan dengan Ayah Mikha, sehingga ia membelakangi Mikha. Dengan seukir senyuman manis dilontarkannya pada Mikha.
" Iya Yah, Mikha mau tidur dulu. " Ujar Mikha. Ia berniat memasuki kamarnya." Selamat tidur Mikha " Langkah Mikha terhenti, Ia tertegun mendengar ucapan selamat tidur dari Adam. Mikha menatap Adam yang tersenyum jahil disana.
Melihat senyuman Adam, Mikha menjadi tertular untuk tersenyum. Aihh... Ia sungguh malu
...
Malam semakin larut. Si jangkrik semakin larut dalam nyanyiannya. Begitu juga dengan Mikha yang semakin larut dalam tidurnya.
Tok! Tok! Tok!
" Kakak!!!! " Ami berteriak nyaring dari seberang pintu. Membawa Mikha kembali dari alam mimpi ke alam nyatanya.
" Apa "
" Temenin Ami, mau pipis " Mikha menghela nafas kesal. Mau tak mau ia harus menemani adiknya itu. Ia pergi menemui Ami di balik pintu. Ami menyeringai ketika berhasil membuat kakaknya kesal.
Sebalik dari kamar mandi, " Kakak! pintunya kebuka " Ami menunjuk kearah pintu, cukup untuk membuat mereka merinding ngeri.
" Sana tutup ! " Dasar adik tak tahu diri, seenaknya menyuruh kakaknya dengan nada angkuh. Yasudahlah, sebagai kakak dia juga harus berani atau mungkin 'kelihatan berani'Mikha dengan gagah berjalan mendekati pintu. Tapi, sebelum menutup pintu ia sempat menengok keadaan diluar. Ketakutannya makin bertambah melihat pemandangan di luar, dimana lilin-lilin bejejer di sepanjang jalan
" Dek itu lilin apa? " Tanyanya pada Ami. Ami malah menggidikkan bahunya.
" Telusuri aja deh "
" Ga ah, takut "
" Ada Ami "
Melihat sikap Ami yang sok dewasa begini membuat Mikha curiga. Karena juga penasaran Mikha mau mau saja mengikuti arah lilin.
Kerikil-kerikil berderik seiring langkah kaki Mikha dan Ami, Mikha terus menggenggam erat tangan Ami. " Kakak ada bulan ! " Seru Ami menunjuk bulan. Ya, malam ini bulan bersinar setarang-terangnya. Sinarnya sedikit mengusir gelap malam ini. Malam yang sungguh indah ditambah dengan sepoian pelan dari angin.
Mikha terus menelusuri lilin-lilin yang entah mau membawanya kemana. Hingga di penghujung lilin ada Trisna yang berdiri, memegang sebuket bunga mawar putih.
" Siapa dalangnya ? " Mikha bertanya pada Trisna sambil menerima buket dari adiknya.
" Maaf, aku dibayar untuk tidak memberitahu apa-apa. Aku disuruh bertugas memberi buket ini pada kakak. Jika kamu penasaran, dia berdiri disana " Trisna melakukan tugasnya dengan baik. Dia mengambil Ami dari Mikha, menyuruh Mikha untuk melanjutkan perjalanannya sendirian.
Sepertinya semua berjalan sesuai rencana, Mikha sampai di tanah lapang yang dimana biasa dipakai anak-anak bermain bola. Di satu titik berdiri seseorang familiar yang dicurigai sebagai dalang semua ini. Wajah tampannya semakin tampan dibawah redupnya sinar bulan.
" Sudah kuduga " Ujar Mikha ketika melihat Adam tersenyum manis, sungguh manis
" Ahh... Kalau begitu bukan surprise dong "
" Kurasa begitu " Mikha berjalan lebih dekat lagi kepada Adam.
" Ayolah, kamu suka kan? "
" Semua akan suka dengan lilin-lilin itu. By the way, berapa banyak kamu bayar si Trisna? "
" Cukup mahal, dia pebisnis ulung "
" Kamu melakukan ini semua tentu ada maksud, ada apa hah? " Cukup dengan semua basa-basinya.
" Entahlah, aku tak tahu harus mulai dari mana. Kau tahu, aku sudah banyak membaca semua puisi-puisi romantisme. Mempelajari tiap-tiap kosakatanya untuk ku katakan malam ini. Tapi ketika melihatmu, semua seperti abu. "
" Kalau begitu ucapkan saja point nya " Mikha gemas dengan pria gugup didepannya
" Ah yaa, umm... Kau tahu kita sudah cukup untuk saling mengenal. Kita pernah serumah, kita selalu bersama. Seperti yang kita ketahui kalau perasaan itu tumbuh mekar diantara kita. Lama-lama aku semakin tenggelam padamu, aku sudah bergantung padamu. Kau tahu, ketika kamu pergi jauh dariku,aku serasa gila,kehilangan arah, dan tak pernah bisa berhenti memikirkanmu. Jujur, aku suka ketika melihatmu diam-diam dalam lelapmu. Aku suka ketika kamu memasak, ketika kamu menungguku pulang, ketika kamu memasangkan dasiku ataupun ketika kamu memarahiku. Hidup berdua bersamamu akan sangat menyenangkan bagiku. Kurasa aku sidah cukup mengetahui bagaimana dirimu, jika ada yang belum kuketahui, aku akan memoelajarinya tiap-tiap jengkalnya. Aku tak lagi peduli dengan kekuranganmu, smeua kekurangan itu telah hilang karena cintaku padamu. Semoga kamu juga mau mencintaiku lalu menutupi kekuranganku " Mikha tak berhenti berteriak di dalam hatinya yang menggebu-gebu
" Jadi... " Adam sungguh romantis malam ini. Ia mengekuarkan sepasang cincin indah dari sakunya. Menjulurkan cincin itu pada Mikha
" Ayo, kabulkan keinginanmu untuk memiliki 40 orang anak, bersamaku " Sial! Sungguh romantis sekali, hingga membuat air mata Mikha ikut luluh. Ia tak lagi bisa untuk berkata, hanya tubuhnya yang bisa memeluk Adam seerat-eratnya.
" Kenapa menangis? Tolong jawab pernyataanku " Adam mengelus-elus sayang rambut Mikha yang berada di dalam pelukannya.
" Tentu aku mau.. Hiks " Mikha sesunggukkan didalam pelukan Adam. Mendengar persetujuan Mikha membuat Adam serasa ingin melayang sekarang. Iangin ia berteriak pada dunia bahwa ia telah diterima Mikha sebagai suaminya.
Adam menciumi Mikha berkali-kali, membuat Mikha terkikik geli. Mereka belum saja sadar ada beberapa orang yang menyaksikan adegan mereka
" Ami juga pengen dicium >_< " Ami menjerit nyaring. Adam dan Mikha menoleh kepada Ami, barulah mereka sadar kedua keluarga menyaksikan mereka. Sungguh memalukan juga membahagiakan
KAMU SEDANG MEMBACA
Mikha
RandomNamanya Mikhaella vernata. Hanya gadis perantau biasa. Ia datang ke ibu kota untuk meneruskan pendidikannya. Ia juga bekerja pada sebuah restorant untuk meringankan beban orang tuanya di kampung. Mikha bertemu dengan seorang laki-laki bernama Azli...