Hari yang dinanti kini telah datang seiring berjalannya waktu. Mikha menatap dirinya dicermin, sungguh cantik dengan polesan make up dari seorang kepercayaan Tante Nada. Dia sungguh gugup saat ini, sebentar lagi ia akan diwisuda.
" Wow " Ucap Adam terkagum-kagum melihat cantiknya Mikha. Saking gugupnya Mikha tak menyadari keberadaan Adam
" Apakah aku cantik? "Tanya Mikha seketika
" Tentu, anda tetap cantik kapan pun " Adam mendekati Mikha.
" Bahkan ketika aku bangun tidur? " Tanya Mikha lagi
" Kecuali itu, augh.. " Keluh Adam ketika Mikha mencubit perutnya.
Mikha meninggalkan Adam di dalam kamarnya. Ia sungguh kecewa mendengar ucapan Adam. Padahal ia ingin mendengar jawaban Adam bahwa ia tetap cantik apapun keadaannya. Dasar cewe...
Adam terkekeh melihat laku Mikha seperti itu. Didalam batinnya ia berkata ' Yang penting aku tetap mencintaimu Mikha '. Lalu Adam ikut menyusul Mikha kebawahDi perkarangan rumah Adam sudah ada keluarga Mikha yang menunggu. Sudah ada Ami yang imut dengan gaun biru pastel pemberian Adam. Sudah ada Trisna dengan kemeja yang sama dengan Adam. Sudah ada Ayah dan Ibu Mikha yang menyambut Mikha dengan senyuman merekah. Mereka semua kagum melihat Mikha yang sangat cantik hari ini.
" Udah yuk, berangkat " Kata Adam. Ia memasuki mobilnya sambil diikuti oleh keluarga Mikha yang lainnya. Hari ini Adam tak masuk kerja lagi, mau nemenin Mikha katanya.
Kampus Mikha dipenuhi oleh mahasiswa dan mahasiswi lain yang ikut wisuda hari ini. Sama seperti Mikha, mereka mencoba menjadi secantik mungkin hari ini. Adam tak henti-hentinya memegangi tangan Mikha. Pertama karena ia ingin membantu Mikha berjalan dengan heelsnya dan kedua karena ia ingin semua orang tahu bahwa Mikha sudah berpemilikan yaitu dirinya jadi jangan coba-coba buat menggoda. Sepertinya, bau bau orang iri sudah mulai terendus. Keirian yang terjadi akibat adanya Adam disisi Mikha yang menggenggam erat tangan Mikha
Adam tak bisa mengantarkan Mikha sampai kedalam aula acara karena yang mendapatkan undangan hanya Ayah juga Ibu Mikha. Jadi ia akan menunggu disini bersama Ami juga Trisna. Ami sibuk bertanya ini dan itu kepada Adam, sedangkan Trisna masih sok jual mahal.
...
Finally, acara wisuda Mikha selesai sudah. Mikha keluar dari aula langsung mencari keberadaan Adam. Ia melihat Adam duduk disana sambil memangku Ami yang sudah ketiduran. Dan Trisna asik memainkan HP Adam. Adam melambaikan tangannya kepada Mikha tak lupa dengan senyuman khasnya. Mikha berlari mendekati Adam yang tak jauh dari tempatnya berdiri.
Reflek, Adam berdiri juga saat itu. Tanpa aba-aba apapun Mikha memeluk Adam dengan seerat-eratnya. Awalnya Adam terkejut mendapatkan pelukan itu, tapi selanjutnya ia membalas pelukan Mikha demgan sebelah tangannya.
" Terimakasih ini semua karena kamu " Ujar Mikha dengan beberapa bulir yang sudah menggantung dipelupuk matanya.
" Bukan aku tapi dirimu sendiri " Balas Adam. Ia melepaskan pelukannya, ribet juga pelukan sambil gendong Ami,gak nyaman. Ia melihat Mikha yang sudah hampir menangis, tangannya mengelus pelan mata Mikha.
" Jangan nangis, nanti make upnya rusak. Kalau difoto bakalan jelek jadinya " Bujuk Adam. Mikha mengangguk mengiyakan.
" Aduh, aduh mata Aii ga biasa ngeliat ginian " Teriak Aisyah yang ternyata baru sampai di acara wisuda angkatan Mikha.
" Iyalah kamu kan jomblo makanya syirik" Ejek Adam ke adiknya itu. Mendengar hal itu muka Aisyah menjadi muram. Muramnya muka Aisyah mengundang tawa orang-orang yang melihatnya.
" Hai Mikha " Sapa Khansa bersama putrinya yang sama cantiknya. Dibelakang Khansa sudah ada Tante Nada.
" Cantiknya " Teriak Tente Nada menciumi pipi kanan dan kiri Mikha.
" Selamat yah nak yah " Ucap Tante Nada setelahnya. Selamat wisuda maksudnya.
" Mama papa kamu mana mik? " Tanya Khansa setelah kehebohan Mamanya.
" ummmm..... Itu kak " Tunjuk Mikha kebelakang Khansa. Mereka sontak melihat arah yang ditunjuk Mikha. Mereka melihat Ayah Mikha yang menemani Ibu Mikha berjalan. Ibu Mikha berjalan tertatih-tatih dan lambat. Dan Ayahnya setia menamani istrinya dari belakang
"Udah sana duluan aja, bisa jalan sendiri kok yah " Dapat didengar perkataan Ibu Mikha itu
" Kamu jalan aja duluan, suruh-suruh orang aja. Mau dibantuin gak? " Tanya Ayah Mikha, saat tangan Ayahnya menyentuh pundak Istrinya. Ibunya malah menepiskan
" Udah duluan aja "
" Keras kepala, turun tuh ke Ami " Gerutu Ayahnya.
Orang yang melihat orang tua Mikha itu tertawa. Mereka berantem tapi romantis. Setelah sampai di dekat Mikha, Tante Nada langsung mengajak orang tua Mikha berkenalan
" Saya Nada bu, Mamanya Adam. Ini anak pertama saya Khansa dan ini Aisyah, anak ketiga " Kata Tante Nada. Mama Mikha menjabat ketiga perempuan itu.
" Cantik cantik semua yah " Ujar Ayah Mikha. Mendengar hal itu Ibu Mikha langsung cemberut.
" Hahahaha... Cantikan Mikha dong pak " Sergah Tante Nada. Mikha tersenyum malu.
" Udah ah, foto dulu yuk " Ajak Khansa tak sabaran
Bersama-sama mereka ke tempat foto yang dilakukan beberapa mahasiswa. Salah satunya adalah teman cowo Mikha. Ditempat teman cowo Mikha itulah mereka berfoto. Mikha berfoto bersama keluarganya, keluarga Tante Nada dan terakhir bersama Adam
Ketika mau foto sama Adam teman Mikha itu bertanya siapa Adam
" Calon suami gue " Jawab mikha singkat dan padat. Jawaban yang cukup untuk membuat Adam tak karuan.
Tbc
Tadi aku baca ulang cerita Mikha ini. Terus banyak typonya. Aduh... Maafin yah, soalnya abis nulis langsung aku publish aja, gak dibaca ulang dulu. Jadi chapter ini kuusahakan ga typo lagi
Hei.. Heii vote nya jangan lupa dong
Semoga kalian tetap suka cerita Mikha ini yah dan ikuti terus ceritanya yah. Sampai mereka nikah
KAMU SEDANG MEMBACA
Mikha
RandomNamanya Mikhaella vernata. Hanya gadis perantau biasa. Ia datang ke ibu kota untuk meneruskan pendidikannya. Ia juga bekerja pada sebuah restorant untuk meringankan beban orang tuanya di kampung. Mikha bertemu dengan seorang laki-laki bernama Azli...