Restu (2)

4.8K 175 1
                                    

   " Kamu ga tau malu yah, abis nyaci Mikha trus sekarang kamu makan masakannya dengan rakus " Caci Adam ke adiknya Aisyah. Entah sudah berapa minggu Aisyah tak makan, lihatlah ia menyumbatkan seluruh makanannya ke dalam mulutnya.

   " Enak banget lho kak, coba deh " Makanan sedikit berhambur dari mulut Aisyah juga tak jelas apa yang diucapkannya.

  " Seenak itukah? " Tanya Adam dibalas anggukan oleh Aisyah

  " Ahh... Pasti enak yah bisa bersama Mikha yerus, bisa makan enak terus deh " Keluh Adam dengan maksud mengode adiknya. Ia memasang tampang sedih diwajahnya

  " Oh jadiin pembantu aja kak " Balasan Aisyah memuramkan wajah Adam. Padahal ia ingin Aisyah menyurunya untuk menjadikan Mikha istri.

Aisyah terkekeh melihat wajah kakaknya yang muram itu. Ditelan habis makanan di mulutnya bersiap untuk mengatakan sesuatu

" Hahaha... Aii tahu kakak ingin aku kasih izin buat kakak dan Mikha kan?  Silahkan kalau kakak ingin hidup sama Mikha, Aii ga ngelarang lagi.  Lagian ini juga hidup kakak. Bisa-bisa kalau kakak nikah sama Mikha Aii mungkin bisa makan enak terus " Kepala yang tadi tertunduk kembali terangkat. Ia tak menyangka bahwa adiknya bisa berbicara dewasa seperti ini. Mata Adam berbinar menatap adiknya.

" Benerankan? " Ucap Adam saking tak percayanya ia ke adiknya

" Iyah, diam deh kak, ntar aku tarik lagi nih izinnya " Ancaman Aii benar-benar membuat mulut Adam terkunci

Flashback ~

Aisyah berjalan dengan menghentak-hentakan kakinya. Alisnya berkerut menandakan bahwa ia sedang marah. Bibirnya mengomel entah tentang apa.

Melihat hal itu mamanya langsung menghampiri Aisyah

    " Aduh neng, kenapa sih baru pulang udah masam mukanya " Ucap mamanya sambil menoel pipi Aisyah

     " Tadi mama kerumah kak Adam kan" Aisyah to the point

     " Iya,  salah emang kalau mama kerumah anak mama sendiri? " Balas mamanya acuh

   "Bukan itu salahnya, salahnya kenapa mama nyuruh kak Adam nikah sama Mikha "

   " Mama ga nyuruh, cuma ngasih restu "

  " Sama aja mama "

  " Beda Aisyah "

  " Mah, Mikha itu pelacur, dia bakal hancurin kehidupan kak Adam. Mama mau? "

  " Kamu anak kecil yah, ga tau apa-apa jadi kamu ga bakal ngerti apa-apa"

  "  makanya kasih tau aku apa-apa supaya aku bisa tau apa-apa "

  " Adam kesini menemui mama. Ia memaksa mama untuk kasih restu kepadanya dan Mikha. Mama ga tega lihat anak mama kaya gitu.  Adam dari kecil ga dapat apa yang dia mau Aisyah. Bahkan ia terlalu kecil untuk menanggung beban bisnis papa kamu. Dia kesepian, dia sibuk mengerjakan tugas kantornya,  dia sibuk kesana-sini mengurus bisnisnya. Dia bahkan ga sempat cari pendampingnya. Kamu tahu bahwa selama ini makan Adam ga teratur?  kamu tahu bahwa selama ini Adam jarang pulang kerumah?  Tapi Mikha bisa membawa Adam betah dirumahnya, juga mengurus makan Adam. Kasihani kakakmu itu. Biarlah dia kali ini, mama juga yakin bahwa Mikha adalah yang terbaik untuk Adam "

Aisyah meneteskan air matanya mendengar penjelasan mamanya. Selama ini ia hanya menganggap bahwa Adam baik-baik saja tapi ternyata Adam jauh dari kata baik-baik saja. Apalagi setelah kematian papanya sehingga ia harus menanggung beban keluarga pada usia yang tergolong kecil

" Maafin Aii maaaaah.... " Aisyah mengulurkan tangan ke mamanya agar dipeluk. Dengan kasih sayang mamanya memeluk dirinya. Disana ia menangis karena keegoisannya.

" Jangan ke mama, minta maaf ke kakakmu. Bilang padanya untuk segera menikahi Mikha " Lirih mamanya. Aisyah mengangguk.

Flasback off ~

...

   Setelah makan Aisyah asik dengan hpnya sesekali ia tertawa kecil karena hp itu. Dan Adam sudah bersiap-siap pergi kekantornya lagi, walau ia sudah terlambat 5 menit.

Dipijaknya anak tangga satu persatu. Ia tak akan pergi sebelum melihat Mikhanya. Dan sekarang Mikhanya itu berada di dalam kamarnya.

Adam membuka pintu kamar Mikha. Dan pemandangan yang ia lihat sekarang ini mengejutkannya. Pemandangan yang cukup membuatnya bahagia dimana Mikha terlelap dalam tidurnya dengan Zahra yang di sampingnya. Tangan Mikha berada diatas Zahra, tangannya sedang memegang botol Asi. Sepertinya Mikha kelelahan ketika mengasuh Zahra hingga ia tertidur ketika menidurkan Zahra.

Adam tersenyum ketika melihat pemandangan itu. Serasa sudah memiliki istri dan anak saja. Dengan langkah yang pelan Adam mendekati Mikha ia tak mau Mikha terbangun karena dirinya berisik.

Adam berdiri ditepi ranjang. Tangannya terulur menyapu rambut-rambut Mikha yang mengenai wajah cantiknya.

  " Kau tahu Mikha aku terkejut ketika melihatmu tertidur dengan Zahra seperti ini. Ku kira aku sudah memiliki seorang istri juga anak. Tapi, sebentar lagi seorang istri dan anak itu kan ku dapat jadi tunggulah sebentar. Anda sudah menjadi calon ibu yang baik. Love you " Adam berbicara kepada Mikha yang tertidur, ia tahu bahwa Mikha tak mendengarnya tapi ia hanya ingin mengeluarkan isi hatinya pada Mikha.

Dikecupnya pipi Mikha sekilas. Lalu beranjak pergi dari kamar itu.

Tbc

Hufftt... Lama yah updatenya? Maafin yah soalnya aku butuh konsep cerita yang bagus buat kalian. Agar kalian tetap baca cerita ini.

Tinggalkan vote juga komen yah

@dini_luth

MikhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang