Sisa hujan semalam

5.4K 184 0
                                    

  Hujan semalam meninggalkan embun. Menutupi hangatnya matahari dan menjadikan pagi ini lebih dingin dari biasanya. Biasalah, kalau pagi yang dingin membuat orang-orang malas bangun. Maunya bergulung dibalik selimut terus.

  Begitupula dengan dua sejoli ini. Nafas Adam menderu teratur dengan dengkuran halus di tidurnya. Hal ini menarik oleh Mikha. Entah sudah berapa lama Mikha menatap wajah Adam, setengah jam mungkin. Pagi yang dingin dan Adam membuatnya enggan untuk bangkit dari kasur.

  Sesekali Mikha tersenyum tertahan karena memikirkan ungkapan Adam semalam. Kau tahu bukan bagaimana bahagianya Mikha?.

Tik... tok... tik... tok...

Sesungguhnya Mikha masih ingin menatap Adam lebih lama lagi. Tapi apa daya waktu sudah menyuruhnya untuk memasak sarapan untuk Adam.

Dengan langkah yang enggan Mikha berjalan ke dapur. Menyiapkan bahan yang akan dimasaknya hari ini.

...

Di sisi lain, pria ini merasa kehilangan sesuatu dari ranjangnya. Mikhanya kemana?. Sampai telinganya menangkap suara orang memasak dari dapur,menimbulkan secercah senyum di bibirnya. Ahh... Pagi ini diawali dengan senyum kebahagiaan.
Ia berjalan gontai menuju dapur. Tempat dimana Mikhanya berada.

Mikha yang tengah asik menyiapkan makanan untuk Adam, menangkap sosok Adam yang sedang menatapnya.

" Selamat pagi " Salam Mikha dengan senyuman sangat sangat manis.

Adam tersenyum lebar. Dengan langkah pelan ia mendekati Mikha lalu berhenti di depan Mikha. Disejajarkan kepalanya dengan kepala Mikha yang memang lebih pendek darinya. Dan...

Cup!

Morning kiss untuk hari ini. Mikha tak bisa lagi menahan senyumnya.

" Selamat pagi juga sayang " Ucap Adam. Senyum Mikha semakin menjadi-jadi. Bahkan sekarang pipinya memerah .

" Sayang? " Mikha bermaksud menanyakan maksud kata 'sayang' yanh dilontarkan oleh Adam

" Iya? " Tapi Adam malah menganggap Mikha juga memanggilnya sayang. Bisa dilihat Adam bahagia dipanggil sayang

" kenapa manggil sayang? " Mikha menjelaskan kembali maksud awalnya

" Kan pacar aku " Jawab Adam enteng

" Hah? "

" Ga ingat semalam? Aku suka kamu, kamu suka aku. " Benar-benar Adam. Seenaknya untuk memutuskan.

" udah, mandi sana! " Titah Mikha. Padahal sebenarnya ia tak mau berlama-lama dengan malunya

Adam menurut saja dengan Mikha. Sebelum pergi kekamar mandi, Adam madih sempat menggoda Mikha
" Mau dicium lagi gak? " godaannya dihadiahi cubitan sayang di dadanya dari Mikha.

...

Wangi sabun menyeruak ketika Adam selesai mandi. Dililitkan handuk dipingganya, sehingga tampaklah tubuh atletisnya. Mikha yang saat itu sedang menyiapkan baju Adam langsung malu melihat pemandangan indah di pagi harinya. Dengan cepat Mikha menyiapkan baju Adam agar cepat juga ia keluar dari kamar Adam.

Berbeda dengan Mikha, Adam malah acuh tak acuh dengan penampilannya dengan Mikha. Adam sadar dengan Mikha yang sedang malu melihat dirinya.

" Kenapa malu? Bukankah kita berkali-kali melakukannya tanpa malu sedikitpun? " Ucap Adam ketika Mikha sudah berada diambang pintu.

" Itu beda pasal. Ini tetap saja memalukan. " Mikha menjawab tanpa menoleh kearah Adam.

" Cepat pakai bajumu. Kutunggu dimeja makan " Selesai berucap Mikha langsung menutup pintu kamar Adam.

...

Adam menuruni anak tangga satu persatu. Tidak seperti biasanya, biasanya disaat seperti ini Adam sudah selesai dengan pakaian rapinya. Tapi, kali ini ia tak memakai dasinya juga jasnya.

" Kok ga dipakai? " Tanya Mikha yang menyadari Adam tak memakai dasi

" Iya yah, pasangin dong " Ujar Adam

" Kan kamu bisa makai sendiri "

" Lupa caranya " Jawab Adam enteng.

Mikha menghela nafasnya. Ia mendekati Adam lalu meraih dasi Adam. Dengan telaten dipasangkannya dasi itu dileher Adam. Selama memasangkan dasi, mata Adam selalu melekat diwajah Mikha. Diraihnya pinggang Mikha sehingga tubuh mereka saling bersentuhan. Hal ini membuat Mikha berhenti dari kegiatannya

" Kenapa berhenti hm? " Tanya Adam

" Apa yang kamu lakukan? " Mikha balik bertanya

" Bukankah ini romantis sayang? " Goda Adam lagi. Mikha tak mempedulikannya. Dilanjutkan lagi kegiatannya yang memasangkan dasi Adam.

Setelahnya mereka duduk dimeja makan. Didepan sarapan ringan yang dibuatkan Mikha. Ditengah sarapan Adma bertanya dengan keberadaan Bi Marsih.

Dan Mikha menjawab " Ohh, dia lagi pulang kekampungnya. Ibunya lagi sakit katanya.kasihan yah "

" Ohh, kok ga minta izin ke aku? "

" Kamu pulangnya lama Adam. Keburu ajal ibunya bi Marsih "

" Yaudah deh, nanti kukirim uang buat bi Marsih "
" Kalau bi Marsih ga ada berati kita bisa bebas dong " Imbuh Adam

" Bebas maksudmu? "

" Iya, bebas buat lakuin dimanapun " Dasar Adam mesum. Mikha menjitak kepala Adam sehingga Adam mengaduh kesakitan.

...

Selesai sarapan, Adam masih belum berangkat dari kantornya, tak peduli dengan keterlambatannya. Toh dia bosnya. Adam dengan santainya memainkan ponselnya. Maksud hati ia berniat untuk menunggu Mikha selesai mandi.

Mikha keluar dari kamar mandi dengan lilitan handuk di tubuh juga kepalanya. Memang kali ini ia tak mandi di kamarnya.

Ketika Mikha keluar dari kamar mandi,  Adam segera beranjak mendekati Mikha.

" Ih kok belum pergi? Kamu udah telat Adam " Ucap Mikha memarahi Adam

" Kamu lama banget mandinya "

" Apa hubungannya denganku? "

Kebingungan Mikha dijawab oleh Adam dengan sebuah pelukan.

" Aku pergi dulu " Ucap Adam. Ucapannya dilanjutkan dengan sebuah ciuman di kening Mikha. Aihh.. Benar benar romantis

Tbc

Jangan lupa buat vote yah. Dan jangan lupa buat kasih kritik maupun saran ok?

       @dini_luth

MikhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang