DM 09. When You and I Become Us

6.2K 751 81
                                    

1 tahun 8 bulan yang lalu...

"Apa tidak bisa? Coba sekali lagi."

Kasir lagi-lagi menggeleng. "Ini sudah yang ke delapan kalinya nona."

Yeri mendesah frustasi, ia kembali menekan panggilan pada ponselnya, tapi tidak satu pun panggilan terjawab.

"Sialan kalian! Kenapa ketika saat mendesak kalian tidak menjawab teleponku!"

"Nona, apa kau jadi membeli coffe-nya?"

"Ah, a-aku—"

"Pakai ini, sekalian punyaku, coffee latte macchiato-nya satu."

"Baik, Tuan."

Yeri menoleh perlahan, matanya memicing. "Kau siapa?" tanyanya.

Orang tadi hanya menatap Yeri sekilas, lalu kembali menatap lurus ke depan.

Yeri mendengus, ia diabaikan. "Kau siapa, Tuan?"

Lagi-lagi orang itu hanya menatap Yeri sekilas, lalu mengambil pesanannya, ia berlalu pergi.

"Ya! Tunggu! Hey...." Yeri pun ikut melangkah keluar mengejar orang itu.

"Ahjussi tunggu, hey!" Langkah gadis itu berhenti mendadak, ia memegangi hidungnya, karena menabrak punggung orang itu yang tiba-tiba berhenti.

Orang itu berbalik, menatap Yeri datar. "Apa kau selalu memanggil orang Ahjussi? Apa aku tampak setua itu?"

"Um, ya, bukan begitu, aku—uh awas!" Yeri menarik orang itu, ketika mobil lewat di genangan air, dan seketika itu pula mata gadis itu melebar, ia ingat siapa orang yang di hadapannya saat ini.

"Kau?!"

Laki-laki itu tersenyum. "Ingat?"

"Ck, haruskah aku bertemu denganmu lagi?"

"Hey, aku menolongmu, ingat? Jika tidak kau akan berakhir di pencucian piring."

Yeri berdecak pelan. "Aku tidak menganggap itu sebuah pertolongan, mengingat apa yang kau lakukan padaku. Itu balas budi namanya."

"Oh ya?"

"Yoongi-ya! Kau di sana rupanya."

Orang yang dipanggil Yoongi itu menoleh, seketika mata sipitnya pun terbuka lebar. "Sial, kenapa wanita itu bisa di sini?"

"Siapa?" tanya Yeri, ikut menatap seorang wanita yang sekarang tengah berjalan kearah mereka. "Eww, bagaimana bisa dia berjalan dengan rok sempit begitu?"

"Kau bilang aku tadi balas budi kan?" Yoongi meletakkan tangannya di atas pundak Yeri. "Kali ini anggap kau balas budi padaku."

"Apa mak—" Mata Yeri melebar, Yoongi menciumnya! Catat, menciumnya, dan tepat di bibir.

"Ya! Min Yoongi, apa yang kau lakukan, huh?!"

Yoongi melepas ciumannya dan memeluk Yeri, menenggelamkan wajah gadis itu di dadanya. Laki-laki itu tersenyum tipis pada wanita tadi yang berteriak namanya.

"Oh kau, sedang apa di sini?" tanya Yoongi santai. Sedangkan Yeri rasanya sesak sekali, karena Yoongi memeluknya erat. Gadis itu terus saja memukul punggung Yoongi, berharap laki-laki pucat kelebihan hormon itu melepasnya. Yeri menyebutnya begitu karena telah berani menciumnya.

"Yoongi, dia siapa?"

Yeri diam, tidak lagi bergerak, suara wanita yang memanggil Yoongi tadi terdengar marah, lebih baik ia diam.

Daddy Min[Dibukukan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang