DM 10. Cruel Destiny

4.9K 687 114
                                    

Masih lanjut flashback nya hehe...

❤❤❤❤❤

Yeri melangkah keluar dari tempat lesnya, lalu mengambil ponselnya untuk mengecek, adakah balasan pesan dari Hyunjin.

Sayangnya tidak.

"Ck, apa kau benar-benar berkencan dengan Ryujin?" gerutunya, sembari menatap ke ponsel.

"Yeri, kami duluan, ya—oh sepertinya kau sudah ditunggu."

"Uh?" Yeri menoleh pada teman satu tempat lesnya itu. "Ditunggu, siapa?" tanyanya.

Teman Yeri itu menunjuk, menggunakan dagunya ke arah depan mereka. "Dia, dari tadi dia melihatmu—ohh dan sekarang dia melambai, omo! Apa dia kekasihmu? Kyaa! Dia tampan sekali."

Mata Yeri membola, di sana, tepat di mana temannya itu menunjuk dengan dagunya, sudah berdiri seorang Min Yoongi yang bersandar pada mobilnya sembari melambaikan tangan padanya.

Tampan. Ya Yoongi tampan sekali hari ini, walau hanya menggunakan kaos putih di lapisi jaket jeans serta celana jeans berwarna hitam dan kacamata hitamnya, dia benar-benar luar biasa.

Kaki Yeri melangkah dengan pelan mendekati Yoongi. "Heol! Aku ragu jika harus memanggilmu Ahjussi."

Yoongi terkekeh pelan lalu menarik gemas hidung Yeri. "Ayo masuk, Hyunjin tidak jemput, kan?"

Yeri mengangguk, matanya masih saja menatap Yoongi, kagum. "Tapi kenapa kau yang menjemputku?"

"Aku kekasihmu, ingat?"

"Heh?" Yeri bingung. "Sejak kapan?" tanyanya.

Lagi-lagi Yoongi terkekeh pelan, laki-laki itu menarik tangan Yeri, membawanya untuk masuk ke dalam mobil lalu di susul olehnya.

"Mau ke mana kita hari ini?" tanya Yoongi.

Yeri mengerjap beberapa kali. "Uh? Memangnya ke mana? Pulang saja, sudah sore. Hey, kau belum menjawabku."

"Apa?" bukannya menjawab, Yoongi balik bertanya.

Yeri berdecak pelan lalu menyandarkan punggungnya pada dash board mobil. "Kau! Sejak kapan kau kekasihku, huh?"

Yoongi melirik Yeri lalu tersenyum tipis. "Sejak malam itu, di bawah redupnya sinar bulan, di hadapan luasnya sungai Han, di mana aku menciummu, kau milikku, Jung Yeri."

Gadis terdiam, menatap lamat wajah Yoongi, senyumnya perlahan timbul dengan semburat merah di pipinya, gadis itu memilih menatap lurus ke depan, dengan jari-jari yang saling bertaut satu sama lainnya.

Kenapa dia bisa semanis ini?

***

Yeri mengintip dari balik pintu. Mengintip Yoongi yang sedang bermain piano di rungan musiknya. Gadis itu tersenyum simpul, melihat bagaimana jari-jari itu bermain dengan pandai di atas tuts piano, wajah Yoongi yang tampan menambah kesan tersendiri.

"Kau seperti penguntit."

Yeri tersentak kaget, ketika Yoongi bersuara dan menoleh ke arahnya. Dengan malu, gadis itu menarik tubuhnya dari pintu agar tidak terlihat.

"Kemari Yeri, lihat aku bermain piano," ujar Yoongi.

Gadis itu kembali tersenyum di tempatnya, ia memperbaiki penampilannya terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk melangkah masuk.

"Aku menganggumu, ya?" tanya Yeri hati-hati, setelah gadis itu berdiri di samping piano Yoongi.

Yoongi menggeleng, tersenyum lembut begitu menenangkan, lalu meraih tangan gadis-nya, menuntunnya untuk duduk di atas pangkuannya. Yeri tentu saja terkejut, belum lagi jantungnya berdetak kencang sekali.

Daddy Min[Dibukukan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang