DM 22. I'm a Bitch!

4.6K 504 73
                                    

※I'm a Bitch!※

◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆
민 아빠
◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆

👉👈👉👈

"Hyunjin, kau tidak seharusnya berkata begitu pada teman-teman."

Hyunjin menolah ke arah Yeri, laki-laki itu meletakkan pena ke atas bukunya, memutar sedikit tubuhnya agar menghadap Yeri.

"Apa ada yang salah?"

Yeri mendengus pelan. "Hyunjin, kau seperti berharap lebih padaku, sedangkan aku tidak bisa memberi harapan itu."

"Aku tidak perduli." Hyunjin tersenyum. "Biar aku saja yang berusaha untuk mendapatkan harapan itu, kau cukup diam di tempatmu, jangan bergeser sedikit pun. Aku akan merebutmu darinya."

Yeri menunduk, kata-kata Hyunjin membuat hatinya gelisah, ia tidak bisa, tidak bisa membiarkan Hyunjin menanggung semuanya.

"Hyunjin please, kumohon berhentilah—"

"Tidak akan Yeri, tidak sebelum aku merebutmu kembali."

Dan setelahnya, Yeri tidak lagi bisa berkata, ia bungkam, menatap Hyunjin sendu. Di dalam hati, ia benar-benar berdoa, berharap agar Hyunjin bisa berhenti, berhenti mengharapkan sesuatu yang mustahil untuk didapatkan.

***

Yeri menolak untuk pulang bersama Hyunjin, karena Yoongi sudah menjemputnya, ayah tiri tanda kutipnya itu kini sudah menunggu di depan kampusnya.

Yeri memasuki mobil Yoongi, tersenyum tipis pada kekasihnya itu, sebelum akhirnya menyandarkan punggungnya pada punggung kursi mobil.

"Tampaknya kau sangat lelah? Ada apa?"

"Hanya tugas." Yeri menoleh ke arah Yoongi dan tersenyum. "Terima kasih telah bertanya."

Yoongi hanya tersenyum, laki-laki itu menyalakan mobilnya dan mulai melaju menjauhi kampus Yeri.

"Kau belum makan, kan? Mau makan di mana?"

"Apa saja, aku ingin tidur sebentar."

***

Setelah makan siang, Yeri dan Yoongi langsung menuju apartemen, Yeri yang meminta, tidurnya tadi di mobil tidak puas, jadi ia akan melanjutkan kembali tidurnya.

Yeri memasuki kamar, sedangkan Yoongi menuju dapur, laki-laki itu mengambil sebuah minuman kaleng dan meneguknya hingga kandas, lalu menyusul Yeri ke kamar.

Saat masuk, Yoongi sedikit terkejut ketika melihat Yeri yang tengah berganti pakaian, tapi gadis itu sepertinya tidak perduli, toh Yoongi sudah pernah melihat seluruh tubuhnya.

"Mau tidur?" tanya Yoongi.

Yeri mengangguk lalu mengambil satu kaos besar dan memakainya, dan mengambil sebuah hotpants hitam lalu kembali memakainya. Setelahnya ia melangkah ke arah kasur, merebahkan tubuhnya di sana.

Yoongi membuka jasnya, menggulung kemeja putihnya hingga siku, lalu ikut merebahkan tubuhnya di samping Yeri.

Yeri langsung mendekat padanya, menenggelamkan wajahnya pada dada sang kekasih, menghirup aroma khas laki-laki itu yang selalu menjadi favoritnya.

"Daddy...."

"Yes Baby, why?"

Yeri mendongak, menatap kedua mata Yoongi dengan puppy eyes-nya. "Mau melakukannya tidak?"

"Huh?" Yoongi mengernyit. "Bukankah kau sedang ... Um datang bulan, ya?"

Yeri tersenyum dengan kedua pipi yang memerah. "Sudah selesai, dua hari lalu.

"Benarkah?"

Gadis itu mengangguk pelan. "Tapi sepertinya Daddy lelah, sebaiknya lakukan lain kali sa—Aakh!" ia memekik pelan, ketika Yoongi tiba-tiba langsung mengukung dirinya.

"Untuk itu, tidak ada kata lelah sama sekali dalam kamusku, mari lakukan." Yoongi mendekatkan wajahnya, dan berbisik lembut yang membuat tubuh Yeri meremang.

"Sampai kau benar-benar kelelahan."

***

Yeri duduk diam dengan bibir mengerucut, di atas kasurnya, selimut besar itu melilit tubuh polosnya dengan sempurna, matanya terus bergerak mengikuti setiap langkah Yoongi.

"Kau mau ke mana? Setelah menghancurkan aku seperti ini, kau akan pergi? Jahat sekali!"

Yoongi menghentikan langkahnya dan menoleh pada Yeri, laki-laki itu tersenyum, lalu melangkah mendekat. "Maafkan aku sayang, tapi aku memiliki rapat dadakan hari ini, aku berjanji akan kembali lagi setelah rapat."

Yeri hanya bisa mengangguk pasrah dengan wajah yang ditekuk. "Kau bisa tinggalkan uangnya di sana, dan pergilah."

"Yeri please, you are not a bitch!"

Gadis itu mendengus pelan, menatap tajam Yoongi. "Bukankah aku sama saja seperti itu? Kau pergi setelah puas dengan tubuhku," ujarnya lalu merebahkan diri dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. "Pergilah, tinggalkan saja uangnya di sana untukku makan malam."

Yoongi menghela napasnya, hatinya benar-benar sakit mendengar setiap kata pedih itu keluar dari bibir mungil gadisnya. Ia lalu duduk di samping Yeri.

"Baby, dengarkan aku, hm? Kau bukan wanita bayaran, kau kekasihku, kau wanita yang kucintai. Aku benar-benar minta maaf karena harus meninggalkanmu dalam keadaan seperti ini. Rapat ini penting, jika bisa digantikan oleh orang lain, pastinya aku akan menyuruh orang lain yang menggantikanku di rapat, tapi tidak bisa Sayang, maafkan aku."

Yeri membuka selimutnya, hanya menampakkan matanya yang berkaca-kaca itu, menatap Yoongi. "Maaf Faddy, aku kekanakan, maafkan aku."

Yoongi tersenyum lalu mengusap lembut kepala Yeri. "Tidak apa sayang, aku pergi, ya? Aku berjanji akan kembali lagi nanti."

"Eung." Yeri kembali menurunkan selimutnya. "Kiss, Daddy."

"Aigoo, uri Baby manja sekali, hm?"

Dan Yoongi memberikan ciuman manis itu untuk gadisnya.





~14 April 2019

TBC!!!

Daddy Min[Dibukukan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang