Yeri tersenyum, ketika tangannya berhasil menggapai beberapa tumbuhan di taman. Tadinya Hyunjin berada di sini, bersamanya. Tapi, laki-laki itu sedang pergi sebentar, ada tugas yang harus ia selesaikan bersama kelompok.
Awalnya Hyunjin bersikeras menolak, hanya saja, Yeri yang memaksa untuknya pergi, tidak apa jika ia sendirian, lagi pula, ada seorang suster yang me-nemaninya di sini.
"Jung Yeri...."
Yeri menoleh ketika namanya disebutkan, gadis itu sedikit memiringkan kepalanya lalu tersenyum. Menoleh ke belakang sejenak untuk meminta pada suster yang menjaganya pergi.
"Duduklah," kata Yeri, setelah suster telah pergi.
Yang disuruh pun langsung mendudukkan dirinya, tepat di sebelah Yeri.
"Aku ... maafkan aku yang tidak ingat siapa kau," ujar Yeri, masih dengan senyumnya. "Kau suami Mama, aku baru tahu dari Minhyun Oppa. Itu berarti ... kau pengganti Papaku." Lalu gadis itu tersenyum lebar.
"Aku...."
"Min Yoongi ... benar bukan? Namamu bagus."
Yoongi menunduk, dadanya benar-benar terasa sesak luar biasa.
"Kau masih muda, ya? Ahh, Mama memiliki selera yang bagus," ujar Yeri, sembari terkekeh ringan. Gadis itu memutar tubuhnya menjadi menatap Yoongi sepenuhnya.
"Hey, ayo ceritakan bagaimana kalian bertemu, itu pasti menyenangkan ... apa di bawah guyuran hujan? Oh atau kalian bertemu di kafe? Ah, atau kalian bertemu ketika makan malam di restauran?"
Satu hembusan napas Yoongi ambil, laki-laki tersenyum—sebisa mungkin untuk terlihat seperti itu, mengangkat wajahnya, menatap Yeri.
"Ya, kami bertemu di bawah guyuran hujan. Saat itu aku menggunakannya sebagai temeng agar aku tidak terkena cipratan genangan air ketika mobil lewat." Yoongi diam sejenak. "Lalu besoknya, kami bertemu di sebuah kafe, ia tidak bisa menggunakan kartunya, jadi aku yang membayar untuknya." Lalu ia kembali terdiam. "Dan di saat itu, untuk pertama kali aku berani mengambil tindakkan untuk mencium bibirnya."
"Wah," Yeri membuka matanya, sedikit kagum akan keberanian Yoongi. Gadis itu tampak antusias sekali, tidak tahu saja, jika Yoongi bercerita sembari menahan tangisnya.
"Ya, dan aku meminta padanya untuk membantuku," Yoongi tersenyum.
"Dia mau?"
Lalu mengangguk pelan, "Iya, dia mau."
Yeri mengangguk. "Bantuan apa memangnya?"
Yoongi tersenyum, sedikit lebih tampak tulus karena melihat binar bahagia di mata Yeri. "Untuk membatalkan perjodohanku."
"Oh?" tampak raut wajah Yeri terkejut, gadis itu mengernyitkan dahinya. "Kenapa kau ingin membatalkannya? Kau tidak suka wanita itu, ya?"
"Ya," masih tersenyum. "Aku sudah jatuh cinta pada orang lain," lalu menjawab dengan tenang.
"Ahh, begitu...." Yeri kembali memutar tubuhnya untuk menghadap ke depan. "Apa orang itu Mama? Yang sudah berhasil membuatmu jatuh cinta? Itu alasan kenapa kalian bisa bersama saat ini?"
Yoongi tidak menjawabnya, ia kembali diam dan menunduk, meremat tangannya.
Dia, saat ini duduk di sampingku, perasaan itu pun masih sama untukmu. Aku sangat mencintaimu.
~Sebagian cerita dihapus, untuk kepentingan penerbitan~
~04 November 2019
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Min[Dibukukan]
Fanfiction⚠️[Chapter tidak lengkap!] Dia mantan kekasihku, lalu kenapa harus berubah status menjadi ayahku? "Rasanya aku ingin mati saja." Jung Yeri, masih sangat mencintai Yoongi nya, namun takdir merubah segalanya. Min Yoongi, mantan kekasihnya kini telah b...