"Yeri, bangunlah, ini sudah siang."
Yeri mengerang di balik selimut tebalnya, matanya masih terpejam rapat enggan untuk terbuka, selimutnya pun semakin erat melilit enggan melepas. Ponselnya berdering terus, alarmnya berbunyi, lalu mati dan berganti dering telepon dari seseorang yang dianggapnya sebagai alarm kedua.
"Jung Yeri bangunlah, ini sudah siang, Hyunjin sudah menunggumu."
Yeri beranjak duduk dengan umpatan ringan keluar dari mulutnya, ia menyingkap selimut namun masih tidak beranjak.
Ceklek!
Pintu kamarnya terbuka, padahal semalam ia ingat jelas sudah menguncinya rapat. Tapi siapa lagi yang bisa membukanya jika bukan Hwang Hyunjin, sahabat plus tetangganya sedari kecil.
"Akan terus seperti itu miss Jung? Ini sudah siang," ujar Hyunjin sembari melipat kedua tangannya di depan dada, bersandar pada dinding kamar Yeri.
Yeri membuka matanya sedikit, lalu berdecak kesal. "Selalu masuk seenaknya."
Hyunjin terkekeh lalu melangkah mendekat. "Boleh kuingatkan, aku sudah memasuki kamar ini selama enam belas tahun miss Jung, jadi itu bukan masalah, hanya saja ... aku belum memasukimu."
Bukannya marah karena kalimat terakhir laki-laki yang sekarang di hadapannya itu, Yeri hanya memutar bola matanya malas lalu melempar Hyunjin dengan bantal miliknya.
"Keluarlah Hwang, aku mau mandi, tunggu di bawah."
"Kau yang seharusnya ada di bawahku."
"Hwang Hyunjin!"
"Baik-baik." Hyunjin terkekeh lalu melangkah keluar dari kamar Yeri.
Dan Yeri sendiri dengan malas melangkah menuju kamar mandi, mungkin berendam air dingin di pagi hari bisa membuat otaknya sedikit segar dan dingin.
***
"Habiskan sarapannya, lalu segeralah berangkat, kalian sudah terlambat."
Yeri bergumam sebagai respon, sedangkan Hyunjin mengucapkan terima kasih sembari tersenyum manis. Tapi bukannya memakan sarapannya, Hyunjin menopang dagu menatap Yeri yang lahap memakan sarapannya.
"Makan Hwang, aku tidak ingin terlambat," ujar Yeri, ia tau jika Hyunjin terus menatapnya, ia risih, awalnya saja, tapi sekarang sudah terbiasa.
"Aku tidak akan kenyang hanya dengan memakan sarapanku, jika belum memakanmu juga."
"Mama, apa kau dengar yang dikatakan si mesum ini?" ujar Yeri pada ibunya, yang tengah menuang jus jeruk di hadapan mereka.
Ibu Yeri terkekeh pelan lalu mengangguk. "Iya Mama dengar, biarkan saja Hyunjin memakanmu, agar Mama cepat dapat cucu."
"Mama-"
"Siap Ma, Mama ingin cucu laki-laki atau perempuan? Akan Hyunjin berikan."
"Dua-duanya kalau bisa, ya?"
"Mama, Hyunjin! Aarrgghh!"
Dengan kesal Yeri bangkit dari kursinya, dan mengambil tasnya, lalu melangkah pergi, meninggalkan Hyunjin dan sang ibu yang tertawa karna melihat wajah kesal Yeri.
"Sudah, sana kejar," ujar ibu Yeri pada Hyunjin.
Hyunjin mengangguk masih dengan tawanya, ia meminum jus jeruknya dan mengambil tasnya lalu mengejar Yeri.
"Hyunjin pamit, Ma."
***
"Yeri, Yeri, oh ... Jung Yeri, jodohku di masa depan, kau marah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Min[Dibukukan]
Fiksi Penggemar⚠️[Chapter tidak lengkap!] Dia mantan kekasihku, lalu kenapa harus berubah status menjadi ayahku? "Rasanya aku ingin mati saja." Jung Yeri, masih sangat mencintai Yoongi nya, namun takdir merubah segalanya. Min Yoongi, mantan kekasihnya kini telah b...