DM 31. Ketika Semua Sudah Terbongkar

2.1K 342 33
                                    

"Yeri pulang." Ia melangkah masuk dengan lesu, tidak ada yang menyambut, mungkin mama nya sedang keluar.

Gadis itu melangkah menuju kamar, matanya masih sembab. Dan beruntung mama nya sedang tidak ada, atau ribuan pertanyaan akan ia dapatkan.

Membuka pintu itu pelan lalu melangkah masuk. Namun, langkahnya terhenti, mengernyit bingung karena menemukan mama nya di sana.

Matanya melebar, terkejut dengan apa yang ia lihat. Di hadapan sang mama, kotak besar itu sudah terbuka, dengan beberapa isi yang keluar. Kotak di mana semua kenangannya bersama Yoongi tersimpan.

"Ma,"

"Kalian punya hubungan? Dulu?"

Napas Yeri tercekat, bibirnya yang hendak mengeluarkan kata kini menutup rapat, tubuhnya menegang dengan dada yang bergemuruh.

"Ma, Yeri-"

"Dia mantan kekasihmu?"

Yeri menunduk, tidak tahu harus apa, masih tidak bisa menjawab.

"Ah, tidak," Haera berdiri, kaki rampingnya melangkah mendekati Yeri. "Kalian masih sepasang kekasih, Mama benar, kan?" wanita cantik itu menyodorkan sebuah foto ke hadapan Yeri.

Foto dirinya bersama Yoongi, dengan laki-laki itu yang memeluknya dari belakang, yang diambil beberapa hari yang lalu.

"Kenapa Mama jadi seperti orang bodoh sekarang? Tidak menyadarinya sama sekali, kalian hebat."

"Ma-"

"Sekarang katakan yang jujur pada Mama, apa kalian menjalin sebuah hubungan? Hubungan terlarang antara Ayah dan anak tirinya?"

Satu tarikan napas Yeri lakukan, gadis itu mendongak, menatap sang mama dengan tegas. "Ya, Mama benar, kami menjalin sebuah hubungan, aku dan Yoongi dulunya adalah sepasang kekasih, jauh sebelum ia dan Mama bertemu. Dan sekarang, kami kembali bersama."

Haera membeku mendengar semua penjelasan Yeri, kenapa ia sama sekali tidak tahu?

"Mama, kau harus tahu satu hal," Yeri kembali menarik napasnya, ia ingin jujur, ia ingin egois lagi kali ini, ia ingin, mama nya melepas Yoongi.

"Aku dan Yoongi, kami sudah sering tidur bersama. Aku sudah menyerahkan semuanya untuk Yoongi."

Plak!

Yeri terdiam, dengan kepala yang tertoleh ke samping karena tamparan sang mama pada pipinya. Ini, pertama kalinya Haera menampar pipi sang anak.

"Jung Yeri! Aku tidak pernah mendidikmu untuk menjadi seorang jalang!" air mata meluncur bebas menuruni pipi wanita beranak satu itu, bibirnya bergetar sarat akan kekecewaan mendalam.

"Kau benar-benar-"

"Wae? Mama marah? Mama cemburu? Kenapa? Bukankah kalian menikah bukan karena cinta?" Yeri tersenyum. "Yoongi memberitahuku semuanya. Tentang kenapa kalian bisa menikah."

"Cukup!" Haera berteriak. "Sekarang pergi! Pergi!"

"A-apa?" Yeri menatap nanar sang mama. "Jadi..., Mama lebih memilih Yoongi dan mengusirku?"

"Pergi Jung Yeri, pergi dari sini!"

Yeri tertawa sumbang, gadis itu mengangguk, mengusap kasar wajahnya. "Baik, aku pergi."

~Sebagian cerita dihapus, demi kepentingan penerbitan~


~20 September 2019


Tbc!

Daddy Min[Dibukukan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang