DM 11. Hope To be Together

5.1K 721 60
                                    

Tolong ya, jgn komen next, komen yg bermutu, yg masuk ke cerita, hnghhh...

*****

Hyunjin adalah tempat Yeri jika sedih? Mungkin iya, laki-laki pasti selalu ada untuk Yeri. Laki-laki berbibir tebal itu bahkan sangat-sangat menyayangi sahabatnya, Jung Yeri.

Semasa kecil mereka, berbanding terbalik dengan sekarang, dulu Yeri lah tempat Hyunjin berlindung, mengeluarkan semua keluh kesah, karena Yeri adalah seorang pendengar yang baik.

Hyunjin menyayangi Yeri saat itu, sangat, namun, hanya sebatas sahabat. Ia lebih menganggap Yeri sebagai seorang kakak, yang selalu ada untuk adiknya, tapi tidak dengan Yeri.

Ketika masa mereka di SMP, Yeri menyukai Hyunjin, suka wanita terhadap laki-lakinya. Bukan hanya sebatas saudara, atau sahabat, ia menyukai Hwang Hyunjin sebagai laki-laki.

Yeri yang masih mengenakan seragam SMP itu pun berdiri, di belakang gedung sekolahnya, menunggu Hyunjin yang sudah ia kirimi pesan.

Hanya sekitar 10 menit, Hyunjin tiba berdiri di depannya.

"Ada apa?" tanya Hyunjin.

Yeri tersenyum malu dengan kepala tertunduk, tangannya terulur memberikan sebuah kotak pada Hyunjin. "Hyunjin-ah, aku menyukaimu."

Hyunjin membulatkan matanya, tidak lama laki-laki itu terkekeh pelan, sembari menutup mulutnya, menatap Yeri tidak percaya. "Kau ... kau apa?" tanyanya mengulang.

Yeri mendongak, menatap Hyunjin yang sekarang sudah lebih tinggi darinya. "Hyunjin-ah, kenapa kau tertawa? Kau ... tidak menyukaiku? Kita sudah lama bersama, kau pasti menyukaiku juga, kan?"

Laki-laki berbibir tebal itu menghela napasnya, mengusap pelan wajahnya. "Yeri, aku menyukai, ah, tidak, aku menyayangimu, sangat malah, tapi Yeri...." Hyunjin meraih kedua pundak Yeri. "Aku menganggapmu sebagai ... seorang kakak untukku."

"A-apa?"

"Yeri...." Hyunjin tersenyum padanya. "Kita masih kecil, masih di tingkat JHS, untuk apa memikirkan hal seperti ini, hm? Bukankah sebaiknya kita belajar?"

Yeri menunduk, kata-kata Hyunjin benar adanya, ya ... sangat benar, mereka bahkan baru duduk di kelas dua JHS, untuk apa memikirkan hal-hal seperti itu, lebih baik belajar 'kan?

"Ya, kau benar, Hyunjin maaf, jangan menjauh setelah ini."

Hyunjin tersenyum, lalu menepuk kepala Yeri. "Tentu, kau sahabatku, kenapa aku harus menjauh?"

***

Hyunjin berbohong, itulah yang Yeri pikirkan sekarang.

"Belajar? Huh belajar? Kau berkata untukku jangan memikirkan hal-hal tidak berguna, tapi apa yang kau lakukan, kau benar-benar menghancurkan semuanya Hyunjin!"

Yeri melempar kotak bekalnya ke tanah, lalu berlari dari sana, dari pinggir lapangan, di mana Hyunjin dan Hyejin sedang berciuman di sana.

"Aku membencimu Hwang Hyunjin! Aku benci kau!"

---

"Yeri sayang, keluarlah dari kamar, kau belum makan dari kemarin." Haera menarik napasnya lelah, ia tidak tahu kenapa sang anak terus mengurung diri di kamarnya dari kemarin, ia khawatir, Yeri benar-benar tidak membiarkan siapapun masuk ke dalam. Pintu kamarnya di kunci, bahkan kuncinya di gantung di sana, agar seseorang dari luar tidak bisa membukanya.

Daddy Min[Dibukukan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang