"Aku sudah bilang pada Ibu."
Yeri menolehkan kepalanya ketika Hyunjin tiba-tiba membuka suara. Gadis itu mengernyit. "Bilang apa?"
Hyunjin mengangkat kedua bahunya, lalu sesuap makanan masuk ke dalam mulutnya, tidak menjawab Yeri sama sekali.
Dan gadis itu kesal, ia kembali menoleh pada makanannya, menyuap kasar ke dalam mulut hingga pipi membentuk gelembung karena penuh.
"Pertunangan kita."
"Uhuk!" sedikitnya makanan itu keluar dari mulut Yeri. Ia menoleh cepat pada Hyunjin dengan garang. "Sialan kau sialan!" dan meneguk kasar air minumnya.
Hyunjin hanya tertawa, Yeri lucu sekali menurutnya. Laki-laki Hwang itu berdeham pelan. "Aku bilang pada Ibu. Kita pacaran saja dulu, tunangannya nanti saja, begitu."
Yeri menghela napas, gadis itu mengangguk lesu. "Tidak ingin menyerah saja?"
Lagi-lagi Hyunjin tertawa. "Menyerah sebelum memulai? Pecundang sekali diriku." ia menoleh pada Yeri. "Tidak akan Jung Yeri, tidak akan."
Susah, Yeri tidak tahu harus apa. Ia menyuruh Hyunjin menyerah bukan karena ia tidak menyayangi Hyunjin, ia sangat sayang, hanya saja, ia takut Hyunjin akan semakin sakit karenanya.
"Cepat makan, sebentar lagi kelas akan dimulai."
"Iya."
***
Yeri sesekali melirik pada Hyunjin yang berada di sampingnya. Mengerucutkan bibirnya dengan helaan napas berat.
"Aku-"
"Tidak lagi Yeri, aku sedang malas membahas soal pertunangan kita."
"Huuu," Yeri menggerutu pelan, "Tapi 'kan kita perlu-"
"Shut!" jepitan jari Hyunjin pada bibir Yeri mampu membuat gadis itu berhenti bicara. "Sungguh, aku sedang tidak ingin membahasnya."
Dan satu kecupan tiba-tiba menyerang bibirnya, Yeri melotot dengan tidak elit, bahkan hendak berteriak kalau saja Hyunjin tidak segera meraup kembali bibirnya.
Kedua tangan Yeri mencengkeram kuat jaket Hyunjin, beruntunglah kampus mereka sudah tampak sepi. Jika tidak malulah dirinya.
Bugh!
"Kau pikir, apa yang sudah kau lakukan pada kekasihku?"
Yeri memekik tertahan, Yoongi kini sudah berada di hadapannya. Ya Tuhan, jantungnya seperti ingin lepas saja.
"O-oppa," gadis itu menarik ujung jas hitam Yoongi, tapi laki-laki pucat itu langsung melepasnya kasar.
"Kau!" Yoongi maju, mencengkeram kuat kerah baju Hyunjin. "Jangan pernah menyentuh kekasihku."
Tangannya sudah bersiap di udara, hendak kembali memberi pukulan pada Hyunjin. Namun itu tertahan, karena Yeri yang menahan lengannya.
Yoongi menoleh cepat ke arah Yeri, tatapannya kian meningkat tajam. "Mencoba menghalangi?"
Yeri menggeleng cepat, ia menarik Yoongi sekuat tenaga menjauh dari Hyunjin. Sumpah demi apapun, ia benar-benar tidak suka jika Hyunjin dipukuli.
"Kumohon jangan, ayo pergi." bujuk Yeri, ia tetap menahan lengan Yoongi, takut-takut kalau Yoongi akan kembali memukul Hyunjin.
Sedangkan Yoongi, ia menghela napas kasar, balik mencengkeram kuat tangan Yeri. Menariknya pergi dari sana.
Ia emosi, sangat emosi saat ini.
*Sebagian cerita dihapus, untuk kepentingan penerbitan*
~05 September 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Min[Dibukukan]
Fanfiction⚠️[Chapter tidak lengkap!] Dia mantan kekasihku, lalu kenapa harus berubah status menjadi ayahku? "Rasanya aku ingin mati saja." Jung Yeri, masih sangat mencintai Yoongi nya, namun takdir merubah segalanya. Min Yoongi, mantan kekasihnya kini telah b...