Part 3 | Cinta Tak Bersyarat

4.2K 255 113
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Abu Hurairah Radhiyallahuanhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسَرَ

"Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab adalah shalatnya. Jika shalatnya baik, dia sukses dan berhasil dan jika shalatnya rusak, dia sangat rugi."
(HR. Nasai dan Turmudzi)

♡♡♡

"Sholatlah sebelum disholatkan. Karena kita tidak akan pernah tahu berapa lama lagi waktu kita menginjak bumi ini."

♡♡♡

Kini tidur nyenyak Siska kembali diganggu oleh dua ustadzah sekaligus. Ceramah pagi yang biasanya tayang di televisi kini tayang di dalam kamarnya secara langsung bahkan tanpa ada jeda iklan sama sekali. Tak tanggung-tanggung dua ustadzah kondang mengisi acara kultum pagi ini untuk memberikan wejangan dan bisikan rohani islami.

"Ok, ok aku bangun," Siska menyerah melambaikan tangan pada kamera agar acara siraman rohani pagi ini berhenti.

"Mau sholat atau disholatin?" tanya Ratih yang membuat bulu kuduk Siska meremang. Namun, karena matanya yang masih berat untuk dibuka jadi dia masih setia dengan posisi tidur ayam-nya. Mata terpejam namun telinga masih berfungsi untuk mendengar segala macam ceramahan Ibu dan Adiknya.

"Shakira ambil keranda biar kita sholatin Kakak kamu sekarang juga." ucapan Ratih membuat Siska kaget dan langsung duduk tegak di atas kasur.

Ada yah orang tua macam Ibunya? Ini mah lebih kejam dari ibu tiri.

"Iya, iya ini udah bangun," sahutnya malas sekaligus kesal.

Kalau setiap pagi seperti ini bisa benar-benar mati berdiri Siska dibuatnya. Kemarin-kemarin hanya Ibunya yang mengisi kultum pagi. Tapi sekarang Shakira menjadi sekutu Ibunya. Memang benar-benar kompak Ibu dan Adiknya dalam mengganggu tidur nyenyaknya. Sekarang kultum pagi dari dua ustadzah beda generasi. Terus besok apalagi?

"Cepet ambil wudhu terus kita jamaah subuh." titah Ratih seraya berkacak pinggang.

Siska seperti seorang pekerja yang tunduk dan patuh pada majikannya. Bergegas ke kamar mandi dan melakukan apa yang nyonya besar perintahkan.

"Begadang aja bisa giliran disuruh bangun subuh gak bisa!" cibiran dari mulut manis nan pedas Shakira membuat tingkat kekesalan Siska semakin melambung tinggi.

Siska memperlihatkan kepalan tangannya ke arah wajah Shakira. Tapi Shakira malah menampilkan tatapan tajam membunuhnya, seakan-akan dia mengatakan 'aku gak takut'.

"Salsha, kamu apain Adik kamu?" lontaran pertanyaan dari Ratih mengurungkan niatnya untuk menggembok mulut Shakira dengan lakban hitam yang ada di kolong meja.

Tidak ada perubahan yang signifikan dari ritual sholat subuh yang Siska kerjakan. Semuanya masih sama. Dia pasti tertidur dengan posisi sujud yang sangat mengenaskan tapi sangat menyamankan baginya.

"Astaghfirullah, Teh Ika malah tidur!" samar-samar Siska mendengar keterkejutan Shakira yang sepertinya tak tahu menahu dengan kebiasaan buruk sang Kakak.

Cinta Tak Bersyarat  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang