Part 4 | Cinta Tak Bersyarat

3.8K 218 194
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Allah Subhannahu wa Ta'ala telah berfirman:

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى الإثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ (٢)

Artinya" ....Dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya"

♡♡♡

"Aku tidak suka menonton drama, karena hidupku sudah terlalu banyak drama. Drama hidup yang tak mengenal kata tamat dan selesainya."

♡♡♡

Siska kini berada di salah satu coffe shop. Bersama dengan sesosok makhluk yang bernama Farhan. Sedari tadi Siska hanya menjadi pendengar yang baik untuknya. Mendengarkan segala macam curhatan sampah yang tidak ada manfaatnya.

Farhan, teman sekaligus tetangga samping rumah Siska dulu. Walaupun kini mereka sudah tidak bertetangga lagi tapi pertemanan diantara keduanya masih terjalin sampai dengan sekarang.

"Lo dengerin gue gak sih?" tanyanya seperti kesal dan terkesan nyolot karena sedari tadi Siska tak merespons apapun selain diam dan menikmati secangkir kopi yang dia pesankan.

"Dengerin kok," jawab Siska santai. Dia memang sedari tadi mendengarkan Farhan hanya saja dia malas untuk berkomentar.

Farhan mendelik tak percaya mendengar jawaban Siska. Tapi Siska tak acuh dan tak mempedulikannya.

Bodo gue gak peduli! Siapa suruh curcol sama gue? Boro-boro ngurusin hidup lo, ngurusin hidup gue aja udah ribet gini!

"Udah?" tanya Siska bosan karena dia tak kunjung membuka suaranya lagi, dan kini malah menatap Siska dengan sorot mata elang miliknya.

Farhan tak merespons karena kini dia tengah dilanda kekesalan tingkat tinggi. "Menurut gue sih udah lupain aja. Ngapain lo terus-terusan mikirin dia tapi dianya enggak," ucap Siska berkomentar dengan apa yang dialami temannya itu.

"Gue gak mikirin dia! Catet baik-baik di otak lo!" ralatnya menggeram kesal. Dia tidak terima dengan komentar yang Siska lontarkan.

"Biasa aja kali, tadi lo yang nyuruh gue koment lah sekarang malah kaya gini," Siska menjawab dengan kesal.

"Koment lo unfaedah," sarkasnya meremehkan.

"Gue cabut kalau omongan lo tentang itu-itu mulu. Panas nih kuping, emang kagak ada topik lain apa?"

"Ternyata semua perempuan itu sama gak ada bedanya! Enggak lo enggak Sarah sama aja!" ucapnya tegas dan tajam.

Siska menggeram kesal. Dia tidak terima disamakan dengan makhluk bernama Sarah itu.

Gue dan Sarah sama? Jelas-jelas beda! Beda banget!

"Enak aja lo sama-samain gue sama Sarah si awe-awe lenjeh! Itu."

"Lo nyebelin sih sama kaya dia," jawabnya yang membuat Siska ingin menjitak kepalanya sekarang juga. Namun, karena Siska merasa sedikit iba pada sosok makhluk galau di hadapannya jadi dia urungkan niatnya.

"Efek playboy diselingkuhin jadi kaya gini nih," cibir Siska setelah mengambil sepotong donat bertoping keju kesukaannya.

"Enggak yah," elaknya tak terima. Padahal tadi dia sendiri yang bercerita pada Siska. Kalau dia diselingkuhin pacarnya yang bernama Sarah.

Cinta Tak Bersyarat  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang