بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَ هَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْ ۙ اَعْظَمُ دَرَجَةً عِنْدَ اللّٰهِ ۗ وَاُولٰٓئِكَ هُمُ الْفَآئِزُوْنَ
Allaziina aamanuu wa haajaruu wa jaahaduu fii sabiilillaahi bi'amwaalihim wa anfusihim a'zhomu darojatan 'indalloh, wa ulaaa'ika humul-faaa'izuun
"Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dengan harta dan jiwa mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan." (QS. At-Taubah 9: Ayat 20)
♡♡♡
"Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-
baik perhiasan adalah wanita shalihah."-HR. Muslim-
♡♡♡
Sesampainya di rumah Siska langsung menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu dan melaksanakan salat tiga rakaatnya. Dia memutuskan untuk salat sendiri di dalam kamarnya karena memang sang Ibu dan Adik sudah lebih dulu melaksanakan kewajibannya.
Cukup lama dia menjalankan ibadahnya, sampai suara salam terdengar pertanda salat telah usai dilaksanakan. Dia tidak segera bergegas untuk meninggalkan sajadahnya, dia memilih untuk duduk dan membuka mushaf Al-qur'an yang sudah usang di atas meja samping tempat dirinya menggelar sajadah. Al-qur'an yang selalu digunakan Adiknya.
Dengan tangan gemetar dan hati berdebar dia membuka secara acak Al-qur'an tersebut. Terpampang lah salah satu surah dalam Al-qur'an tersebut dan dengan acak pula dia membaca arti serta latinnya.
... نُوْرٌ عَلٰى نُوْرٍ ۗ يَهْدِى اللّٰهُ لِنُوْرِهٖ مَنْ يَّشَآءُ ۗ وَ يَضْرِبُ اللّٰهُ الْاَمْثَالَ لِلنَّاسِ ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
... Nuurun 'alaa nuur, yahdillaahu linuurihii may yasyaaa', wa yadhribullohul-amsaala lin-naas, wallohu bikulli syai'in 'aliim.
"... Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah memberi petunjuk kepada cahaya-Nya bagi orang yang Dia kehendaki, dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. An-Nur 24: Ayat 35).
Ayat itu membawa ingatannya pada kejadian di Bandung dua minggu yang lalu. Dia sangat ingat betul ayat demi
yang dibacakan sang Imam kala itu. Dan kini Allah seakan menunjukkan kebesaran-Nya kepada Siska. Memberitahukan arti dan makna apa yang ada di dalam ayat tersebut."Cahaya di atas cahaya," gumamnya dengan bibir memucat dan air mata yang sudah menggenang.
Tumpah sudah air matanya, dia menangis dan meraung menyesali setiap kelalaiannya. Entah sudah berapa banyak hidayah yang dia tolak. Mata dan hatinya seakan tertutupi kabut nikmat dunia yang fana ini. Namun, kini Allah telah menampar keras dirinya. Menunjukkan kebesaran atas Kuasa-Nya. Dia merasa kecil, hina, serta berlumuran dosa di hadapan-Nya.
Apakah pintu taubat masih terbuka untuknya yang seringkali berbuat maksiat? Apakah pintu taubat masih terbuka untuknya yang tidak pernah taat? Pertanyaan-pertanyaan kini saling bersahutan dan meminta jawaban.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Tak Bersyarat
Spiritual[PINDAH KE KUBACA/ICANNOVEL] Jika cinta kepada manusia selalu menjadi topik utama, bahkan tak segan untuk diperjuangkan secara sempurna. Lantas, bagaimana dengan cinta kepada sang Maha Pencipta. Apakah seperti demikan juga? Rasa cinta pada manusia m...