Part 5 | Cinta Tak Bersyarat

3.1K 198 76
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Allah SWT berfirman :

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّـكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

Wa iz ta'azzana robbukum la'in syakartum la'aziidannakum wa la'ing kafartum inna 'azaabii lasyadiid

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat." (QS. Ibrahim 14: Ayat 7)

♡♡♡

"Hidup itu bukan hanya tentang banyaknya harta atau tingginya tahta. Tapi tentang rasa syukur yang senantiasa menggema di dalam rongga dada."

♡♡♡

"Maaf, Om apa tawaran yang kemarin masih berlaku?" tanya Siska pada Elang.

Kini dia sedang berada di rumah sakit. Lebih tepatnya ruangan Elang.

Elang tersenyum simpul lalu detik berikutnya berkata, "Masih. Apa kamu berubah pikiran?"

"Iya Om, sepertinya aku berubah pikiran," jawab Siska cengengesan karena malu.

"Alhamdulillah, Om ikut seneng dengernya. Besok kamu udah mulai kerja," terang Elang.

Siska hanya mengangguk setuju dengan menampilkan deretan gigi putih bersihnya.

"Kalau gitu aku pamit dulu," pamit Siska.

"Hati-hati salam buat Ibu kamu sama Adik kamu," tuturnya.

"Iya nanti Siska sampein Om," setelah itu Siska langsung keluar dari ruangan yang di tempati Elang.

Sepanjang lorong rumah sakit otak Siska terus berkelana memikirkan bagaimana nasibnya ke depan? Apakah dia bisa bekerja dengan baik? Sedangkan selama ini kerjaan dia hanya ongkang-ongkang kaki saja.

Pusing rasanya kepala Siska memikirkan itu semua. 'Semuanya gara-gara si curhat Farhan. Dasar mulut kompor beledug!' batinnya.

"Namanya Edgar Ahmad Irfan Rifa'i, dia kerja di rumah sakit bokapnya sebagai dokter. Nah, lo kan lulusan farmasi bisa dong ngelamar kerja jadi apoteker di rumah sakit itu biar misi kita berjalan lancar dan mulus. Gue denger-denger juga rumah sakit itu lagi kekurangan tenaga farmasinya, bisa kali lo nyelinap masuk kesana," seloroh Farhan beberapa hari lalu.

"Enggak ahk ogah," tolak Siska.

Yang benar saja? Kemarin Elang sendiri yang meminta Siska untuk bekerja di rumah sakitnya, dan karena alasan ingin menjauh dari Irfan Siska menolaknya mentah-mentah. Terus sekarang dia malah harus ngemis-ngemis meminta pekerjaan itu? Yang benar saja, Siska masih mempunyai urat malu.

"Sambil nyelam minum air Siska. Kan pas tuh, dari pada lo nganggur gak jelas mending kerja di rumah sakit itu. Dapet gaji iya, dapet imbalan dari gue juga iya," ungkapnya kembali menghasut pikiran Siska. Makhluk seperti Farhan sepertinya harus dimusnahkan.

"Iya, oke deh," putus Siska akhirnya. Karena benar juga apa yang dikatakan Farhan daripada dia menjadi pengacara (pengangguran banyak acara) abadi mending kerja.

Cinta Tak Bersyarat  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang