بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً ۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ
Robbanaa laa tuzigh quluubanaa ba'da iz hadaitanaa wa hab lanaa mil ladungka rohmah, innaka antal-wahhaab
"(Mereka berdoa), Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 8)♡♡♡
"Nikmat sehat, iman, serta islam itu adalah wujud cinta Allah kepada seluruh umat-Nya."
♡♡♡
Ratih mengurai pelukan bersama dengan kedua Putrinya. Matanya menatap lekat tepat di kedua bola mata Siska. "Apa kamu yakin dengan keputusan ini, Nak?" tanyanya dengan harap-harap cemas menunggu jawaban sang Putri sulung.
Siska terdiam sejenak, mencerna lontaran pertanyaan yang diberikan Ibunya. Dia membawa lengan renta sang Ibu ke dalam genggamannya, menatap lekat kedua bola Ibunya yang begitu menunggu jawabannya.
Dengan perlahan anggukkan kecil itu Siska berikan kepada Ibunya. "Bismillah," tuturnya dengan seluas senyum tipis dan mata yang sudah mulai kembali berkaca-kaca.
Air mata bahagia kembali merembes di kedua mata Ratih. Dengan begitu erat dia kembali merengkuh tubuh Putrinya. "Semoga Allah senantiasa mengistiqomahkan niat baikmu, Nak," doanya.
"Aamiin," Siska dan Shakira mengaminkan doa Ibunya.
Shakira menatap Kakaknya dengan binar bahagia yang tak bisa dia definisikan dengan kata-kata. Hanya pelukan yang bisa dia berikan pada sang Kakak. "Aku seneng liat penampilan baru Teteh. Semoga Allah mempermudah jalan hijrah Teteh," harapnya seraya mengurai pelukan diantara keduanya.
Siska mengacak pelan pucuk kepala Shakira yang kini sudah terbalut kerudung putih seragam sekolahnya. "Teteh harus banyak belajar sama kamu," ucapnya.
Ratih merasa hidupnya begitu lengkap dengan kehadiran kedua Putri kebanggaannya. Dia bahagia walau kini kehidupannya begitu amat sederhana. Dia merasa kehidupannya begitu sempurna saat ajaran agama ikut melengkapi keluarganya.
'Ayah kedua Putri kecil kita kini telah tumbuh dewasa. Doakan mereka agar menjadi wanita sholehah yang dirindukan surga,' batinnya. Dia tak mau banyak berandai-andai dan mengharapkan sang Suami hadir kembali di tengah-tengah mereka. Hanya satu harapnya, mereka kembali dipertemukan serta dipersatukan di jannah-Nya kelak. Itulah doa yang selalu dia panjatkan di hadapan sang Khalik.
"Ayo berangkat sekarang, nanti kalian kesiangan," tutur Ratih mengingatkan. Walau sebenarnya dia masih ingin menahan kepergian Siska untuk segera menceritakan perihal alasan di balik hijrahnya. Tapi dia tidak mau egois untuk menghalang-halangi niatan mulia Putrinya yang akan bekerja.
Siska dan Shakira menganggukkan kepalanya. Meraih punggung tangan kanan sang Ibu dengan khidmat, lalu melangkah pergi setelah mengucapkan salamnya. Mereka sampai melupakan bahwa menu makan pagi sudah terhidang di meja makan.
"Ya Allah permudahkanlah segala urusan kedua Putri hamba, berikan mereka kekuatan serta keistiqomahan dalam menapaki kehidupan barunya, aamiin."
♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Tak Bersyarat
Spiritual[PINDAH KE KUBACA/ICANNOVEL] Jika cinta kepada manusia selalu menjadi topik utama, bahkan tak segan untuk diperjuangkan secara sempurna. Lantas, bagaimana dengan cinta kepada sang Maha Pencipta. Apakah seperti demikan juga? Rasa cinta pada manusia m...