Rubi cepat saja melongok di antara Vlo dan Egha begitu keduanya duduk.
"Hei kalian berdua!! Apa benar kalian pacaran?" tanyanya penuh selidik.Keduanya heran tiba-tiba ditanyai begitu. Saling pandang. Egha lalu tersenyum.
"Apa itu terlihat jelas?" tanyanya menatap Rubi.Vlo segera saja memukulnya. Karena Rubi mempercayai itu dan ekspresinya kelihatan benar-benar terkejut. Dan Egha tertawa.
"Kami tidak pacaran. Kenapa tiba-tiba menanyakan itu?" jawab Vlo.
Rubi ikut memukul Egha setelah menyadari kalau sudah tertipu.
"Aku tidak tahu, anak-anak lain tiba-tiba menanyakan itu padaku," jawab Rubi.
"Anak-anak lain?" tanya Vlo memastikan.
Rubi mengangguk.
"Hampir satu kelas berpikir kalian pacaran," jelasnya.Vlo dan Egha saling pandang tercengang. Kompak menatap Lintang, saat Lintang memutar duduknya.
"Itu bukan kebetulan," kata Lintang. "Ada yang sengaja menyebar gosip itu," jelasnya. "Dan aku yakin kalian akan terkejut tahu siapa orangnya."
"Siapa?" tanya ketiganya dengan kompak.
Mereka mendengarkan lamat-lamat, penasaran dan siap mengetahuinya."Olivia," jawab Lintang yang memang membuat ketiganya terkejut meski sudah mempersiapkan diri untuk tidak begitu.
"Yang benar saja, dia kan menyukai Egha, kenapa malah menyerbar gosip seperti itu?" tanya Rubi setengah berbisik tak ingin yang di seberang mejanya, alias orang yang sedang dibicarakan tahu.
"Aku tidak tahu alasannya, tapi memang gosip itu berawal dari dia," jawab Lintang.
"Kenapa dia melakukannya? Bukankah dia harusnya berusaha menjauhkan mereka, bukan malah...."
"Tunggu," potong Lintang menyadari sesuatu karena kata-kata Rubi itu. "Benar," serunya kemudian.
Ketiganya masih tak mengerti apa yang dimaksud Lintang dengan "Benar".
"Memang itu niatnya," kata Lintang.
Dan ketiganya masih tak paham.
"Wah, aku merinding mengetahui ini," kata Lintang tersenyum, antusias untuk menjelaskannya.
"Memang itu niatnya. Menjauhkan Vlo dari Egha," kata Lintang. "Pertama, dia jelas sudah tahu kalau kalian tidak pacaran. Lalu sengaja membuat berita palsu supaya kalian risih dengan itu. Kalian mungkin akan jadi canggung satu sama lain. Lalu untuk membuktikan kalau berita itu palsu kalian akan saling menjauh, saling menjaga jarak. Di celah itulah dia bisa masuk," jelas Lintang.
"Waah, analisismu masuk akal seperti biasanya," kata Rubi tercengang dengan otak Lintang yang brilian seperti biasanya.
"Aku merinding," kata Egha memandangi lengannya sendiri.
"Lalu sekarang bagaimana? Teman-teman sudah terlanjur mengira kami pacaran," tanya Vlo.
"Itu terserah padamu dan Egha," jawab Lintang.
Vlo dan Egha terdiam, sama-sama berpikir. Setelah itu saling pandang beberapa saat.
"Jangan coba-coba menjauhiku!" kata Egha dengan nada mengancam.
"A-apa?" Vlo terkejut dengan keputusan itu.
"Aku setuju dengannya," tambah Lintang tersenyum sengit.
Vlo menatap Lintang lebih terkejut lagi. Ia berniat menjadikan putusan Lintang sebagai acuan dan tak menyangka Lintang justru menyetujuinya.
"Memang itu tujuan Olivia. Apa kau akan memberikannya begitu saja?" tanya Lintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas A [End]
Novela JuvenilVlo mendapat kejutan luar biasa di tahun ajaran baru. Ia dipindahkan ke kelas unggulan yang misterius yang bahkan tempatnya di sendirikan dari kelas lain. Kelas yang penghuninya saja tidak diketahui bagaimana bentuk dan rupanya. Dan sekolah tak pern...