"Apa masih ada roti lain?" tanya seorang lelaki pada penjaga kantin.
"Maaf sudah tidak ada," jawab penjaga kantin itu.
"Mau ambil punyaku?" kata seorang gadis.
Lelaki itu menoleh, mendapati seorang gadis yang berdiri di sebelahnya menyodorkan sepotong roti.
"Kau serius?" tanya lelaki itu ragu-ragu.Gadis itu tersenyum dan mengangguk. Menyodorkan rotinya semakin dekat.
Lelaki itu balas tersenyum, akhirnya menerima roti itu. "Terima kasih," katanya.
"Ini uangnya," lanjut lelaki itu menyodorkan uang kepada penjaga kantin.Penjaga kantin menggeleng menolaknya.
"Dia sudah membayarnya," terangnya menunjuk gadis tadi.Lelaki itu tercengang. Dengan kikuk ia kembali menatap gadis di sampingnya, lalu ganti menyodorkan uangnya kepada gadis itu.
Namun gadis itu juga menggeleng menolaknya. "Tidak apa. Ambil saja!" katanya.
"Tap-tapi... Aku tidak mau kalau tidak membayarnya," terang lelaki itu.
Gadis itu diam sebentar nampak berpikir. Sesaat kemudian tersenyum. "Sebagai gantinya, bagaimana kalau berteman saja?" tawarnya.
Lelaki itu terpana, menatap gadis manis itu beberapa saat. Namun akhirnya tersenyum dan mengangguk.
"Nathan," kata lelaki itu mengulurkan tangannya.
Gadis itu tersenyum cukup lega mengetahui tawaran untuk berteman itu diterima.
"Vlo," jawabnya sambil menjabat tangan Nathan._________________
Terjadi sebuah perkelahian antara dua orang masih berseragam di dekat laboratorium. Tanah berumput yang tidak terlalu luas. Seorang gadis dan tiga orang laki-laki akhirnya sampai setelah berlarian sepanjang koridor. Tiga anak laki-laki itu segera melerai perkelahian.
"LEPASKAN!!!" teriak satu yang ditahan dua siswa itu, mengamuk. Membuat dua orang yang menahannya justru mengeratkan pegangan.
Lawan adu jotosnya yang lain nampak sudah tenang di tangan seorang siswa yang menahannya. Hanya menatap lawannya dengan perasaan bingung juga penasaran walau masih ada sedikit emosi.
"LEPASKAN!!! BIARKAN AKU MENUNTASKAN SEMUANYA," teriak yang satunya, lagi-lagi meronta. "LEPAS!!!" teriaknya lagi.
Dua siswa yang menahannya terus memegang kuat-kuat, hingga akhirnya anak itu lelah dan menyerah.
"Dia sudah membunuhnya ... " kata anak itu pelan, mengejutkan semua orang. Bahkan anak itu mulai terisak. Dan terduduk lemas di tempatnya saat dua siswa yang menahannya melonggarkan cekalan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas A [End]
أدب المراهقينVlo mendapat kejutan luar biasa di tahun ajaran baru. Ia dipindahkan ke kelas unggulan yang misterius yang bahkan tempatnya di sendirikan dari kelas lain. Kelas yang penghuninya saja tidak diketahui bagaimana bentuk dan rupanya. Dan sekolah tak pern...