"Apa kau mencari seseorang?" tanya seseorang membuat Vlo terkejut.
Gadis manis yang waktu itu. Gadis berambut pendek yang waktu itu bersama dengan Putra. Dia tersenyum menunggu jawaban Vlo, sungguh dapat dilihat kalau ia gadis yang ramah.
"A-aku... Mm...," tapi Vlo bingung mau menjawab bagaimana.
Gadis itu masih terus menatap Vlo, tetap menunggu.
"Tidak... Aku tidak sedang mencari seseorang...," jawab Vlo akhirnya. "Aku sebenarnya...," lanjut Vlo ragu-ragu.
"Oh. Apa kau anggota baru kelas kami?" tebak Gadis itu dengan antusias.
Vlo tak menyangka gadis itu akan bisa menebaknya. Namun Vlo cukup lega. Vlo lalu mengangguk.
Kemudian gadis itu kelihatan senang mengetahuinya.
Gadis itu tersenyum. Terlihat senang bahwa tebakannya benar. "Kalau begitu kenapa tidak masuk?" tanyanya."Mm aku... Sedikit...," Vlo tidak yakin dengan apa yang ingin dikatakannya.
"Ayo! Tidak apa...," kata gadis itu merangkul lengan Vlo dengan akrab, langsung saja menarik Vlo masuk bersamanya.
Vlo terkejut gadis manis ini memperlakukannya akrab sekali. Gadis itu merangkul lengannya seperti halnya Nita melakukan itu. Padahal mereka baru saja bertemu.
"Oh iya, namaku Rubi. Siapa namamu?" tanya gadis itu saat mereka baru saja melewati pintu.
"A-aku Vlo," jawab Vlo.
Vlo langsung saja menyukai Rubi. Rasanya seperti Rubi baru saja memungutnya yang untuk sesaat tadi sudah mirip dengan anak kucing tersesat. Vlo yakin, pasti banyak juga anak laki-laki yang menyukai gadis ramah ini.
"Kau pasti gugup ya?" tebak Rubi tersenyum, kelihatan maklum.
Vlo mengangguk, membalas senyumnya dengan canggung.
"Tidak apa, santai saja! Teman-teman kita semuanya baik," kata Rubi meyakinkan.
Vlo kembali mengangguk. Dia rasa itu mungkin benar, kesan pertama yang diberikan Rubi membuatnya merasa tenang dan tak perlu mengkhawatirkan apa pun lagi.
Rubi membawa Vlo bergabung dengan beberapa gadis yang sedang berbincang di sudut kelas.
"Hey!!" seru Rubi menubrukkan tubuhnya pada salah seorang di antara mereka.
"Hai Rubi," sapa seorang di antara mereka.
Rubi tersenyum ceria menjawabnya.
"Kenalkan! Teman baru kita," kata Rubi sembari menarik Vlo lebih dekat.
"H-hai... Aku Vlo," kata Vlo kembali merasa gugup.
"Hai Vlo... Aku Juni."
"Lintang."
"Shiren."
"Olivia."
Kata gadis-gadis itu memperkenalkan dirinya masing-masing secara bergantian.
"Olivia? Kau anggota baru juga?" tanya Rubi kembali antusias.
Gadis bernama Olivia itu tersenyum dan mengangguk. Gadis cantik berambut panjang dengan make up tipis di wajahnya. Rupanya Vlo bukan satu-satunya penghuni baru di kelas ini. Tapi berbeda dengan Vlo, Olivia kelihatannya lebih pandai bergaul. Bahkan saat Vlo dan Rubi masuk tadi dia sudah ngobrol dengan anak lain.
Rubi manggut-manggut.
"Lihat, kan Vlo? Di sini semuanya berteman baik, kau tidak perlu takut," kata Rubi kemudian. "Mereka tidak menggigit," tambah Rubi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas A [End]
Fiksi RemajaVlo mendapat kejutan luar biasa di tahun ajaran baru. Ia dipindahkan ke kelas unggulan yang misterius yang bahkan tempatnya di sendirikan dari kelas lain. Kelas yang penghuninya saja tidak diketahui bagaimana bentuk dan rupanya. Dan sekolah tak pern...