End: 22 Desember 2018 [✓]
Awalnya, Seohyun selalu bertanya-tanya, alasan kenapa ayahnya menyuruhnya untuk hidup sebagai Seo Joohyun si gadis kuper yang tidak menarik perhatian; membiarkannya menjadi sasaran bagus seorang Dara untuk bisa menindasnya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Bagaimana jika akhirnya ini akan tetap sia-sia? Maksudku penggemar mu, karir mu, segalanya?” Seohyun membawa dirinya menoleh menatap Kyuhyun yang tampak santai duduk di kursi kemudi tanpa cemas sedikitpun. Padahal Seohyun sudah hampir pingsan saking gugupnya.
“Segalanya hidupku sekarang adalah kau, Seo Joohyun.” jawab Kyuhyun sembari tersenyum sangat manis dan itu membuat Seohyun pusing. Pusing karena kegugupan dan rasa senang yang menumpuk di perutnya sekarang bercampur menjadi satu. Satu rasa yang semua karena Kyuhyun. “Tidak perlu khawatir. Bahkan jika itu terjadi, bukankah aku sudah cukup?”
Seohyun tidak mengakui bahwa kehadiran Kyuhyun akan berpengaruh seperti itu. Ia yakin bahwa lelaki itu akan menjaganya sebisa mungkin, tapi ia tidak yakin apakah orang lain akan peduli terhadap kenyataan itu atau tidak. Bukankah orang yang sama seperti Dara itu banyak? Bukan gadis itu satu-satunya yang paling jahat.
Kyuhyun mengulurkan tangannya untuk mengusap kepala Seohyun untuk menenangkan gadis itu sebelum melanjutkan kalimatnya lagi, “Kau bisa memegang tanganku, berikan semua ketakutan mu di atas telapak tanganku. Biar aku yang merasakan semuanya. Kau tidak perlu.”
Seohyun mendongak ke arah Kyuhyun dan menatap lelaki itu ke dalam matanya yang nampak bersinar. Usapan di kepalanya semakin terasa menenangkan ketika ia sadar, ia sudah memiliki Kyuhyun, ia sudah melihat ibunya sembuh, ia bisa melihat semua kebahagiaan nya, dan itu berarti, Seohyun tidak perlu merasa takut lagi.
“Terimakasih.” tubuh Seohyun berhambur ke arah tubuh Kyuhyun dan memeluk lelaki itu sangat erat. Memeluk lelaki itu dan menumpahkan segalanya disana, di bahu lelaki itu agar apa yang ia khawatirkan, bisa lelaki itu rasakan juga. Sampai Kyuhyun meletakkan tangannya di atas punggungnya dan mengusap nya perlahan.
“Aku yang harusnya berterimakasih.” ucap Kyuhyun di sela pelukan mereka dan masih mengusapkan tangannya di atas punggung gadis itu. Kyuhyun benar-benar merasakan bahwa itu bukanlah dirinya. Dirinya yang dulu tidak mungkin melakukan hal seperti itu pada orang lain selain ibunya. Dan harus Kyuhyun akui, itu semua karena Seohyun melakukannya dan mengubah segala hidupnya.
“Terimakasih karena sudah membuatku mencintaimu dan bersedia mencintai ku kembali.” setelah mengatakannya, Kyuhyun memberikan satu kecupan di atas kepala Seohyun.
Lantas Seohyun mengangguk untuk mengatakan jawaban dari kalimat Kyuhyun barusan. Tapi pandangannya sama sekali tidak beralih selain masih membiarkan dirinya merengkuh lelaki itu dengan erat sebelum akhirnya semua sandiwara yang ia lakukan akan berakhir. Hanya tinggal menunggu waktu berkata sekali lagi, dan Seohyun rasa itu sebuah mimpi yang menjadi nyata.