End: 22 Desember 2018 [✓]
Awalnya, Seohyun selalu bertanya-tanya, alasan kenapa ayahnya menyuruhnya untuk hidup sebagai Seo Joohyun si gadis kuper yang tidak menarik perhatian; membiarkannya menjadi sasaran bagus seorang Dara untuk bisa menindasnya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CKLEK.
Pintu cokelat itu berdenyit karena di buka oleh seseorang dari luar. Dan yang pertama kali Joohyun lihat adalah lelaki yang jelas-jelas sedang ia hindari sosoknya saat ini. Dan saat itu juga Joohyun tak habis pikir, mengapa bisa takdir begitu kejam dengan mempermainkannya Seperti ini. Mempertemukannya berulang kali dengan lelaki itu dalam keadaan yang tidak pernah baik.
"Kau tahu, rasanya aku pernah melihatmu." Pria itu, Seohyun tahu namanya Kyuhyun, langsung bicara ketika sudah mendapati posisinya di samping Joohyun.
"Ya, karena aku dan kau berkecimpung di dunia yang sama."
"Bukan. Maksudku, lebih tepat seperti, aku pernah melihatmu di sekolah. Tepatnya karena kau adalah seseorang yang mengetahui pembicaraanku waktu itu."
Terlambat bagi Joohyun.
Kyuhyun hanya menampilkan senyum jahatnya ketika mendapati wajah Joohyun serasa di tampar ribuan kali dalam satu detik. Kyuhyun bukan orang dengan pikirannya yang bodoh juga bukan orang dengan penglihatan terganggu, meskipun penampilan gadis itu terlalu bertolak belakang, tetapi garis wajah itu tetaplah sama dan tidak pernah berbeda. Kyuhyun tak sebodoh orang-orang.
"Jangan bicara sembarangan."
Joohyun hanya masih berusaha berkilah meskipun ia sudah tertangkap basah. Lagipula, Joohyun memang tipikal gadis yang agak lama berpikir jika sedang panik, jadi tentu saja Joohyun hanya mengeluarkan reaksi standar yang bisa membuat musuh menyadari kebohongannya.
"Kau lamban. Kau tidak bisa merespon selama itu jika kau sedang dalam bahaya."
SKAK. Joohyun memang sudah kalah dari lelaki itu, jadi yang sekarang bisa ia lakukan hanyalah pasrah dan berharap semua masalah ini bisa di tangani oleh apapun.
"Sebenarnya apa yang kau inginkan?" Joohyun menatap tidak suka pada Kyuhyun. Jelas saja jika Joohyun merasa terganggu jika privasinya mulai di usik, belum lagi privasi ini begitu penting bagi Joohyun-juga ayahnya yang selalu membawa nama ibunya sebagai alasan.
"Kesepakatan. Secara teknis, aku memegang rahasiamu. Jadi aku meminta keuntungan sebagai kuncinya."
Seohyun bertanya-tanya maksud lelaki itu. Kesepakatan seperti apa yang lelaki ini maksud. Lagipula, jika Joohyun lihat-lihat lagi, sikap lelaki ini serasa benar-benar berbeda dengan yang dia temui di sekolah. Bukankah jika di sekolah lelaki itu lebih terlihat pendiam dan dingin kepada semua orang-yang jelas lelaki itu tidak suka ikut campur. Tapi mengapa di sisi lelaki itu yang ini, terasa begitu menyebalkan? Membuatnya merasa kesal, dan Joohyun tidak mungkin bisa melawan lelaki itu begitu saja.
"Maksudmu? Aku tidak mengerti apa yang kau inginkan sebenarnya."
Kyuhyun menyeringai kecil melihat tanda-tanda penolakkan dari Joohyun. Dia sudah bisa menduganya.