28 - Siren, and her Secret

1.3K 209 44
                                    

Original Story © Keyralaws

Chapter 28
[Siren and Her Secret about Seohyun]

Chapter 28[Siren and Her Secret about Seohyun]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Siren meletakkan tas sekolahnya di atas sofa sebelum melangkah masuk ke dalam ruang kerja ibunya yang kelihatan sepi. Mungkin karena sudah sore, jadi tidak terlalu banyak yang akan datang ke klinik terapi ibunya. Dan daripada memikirkan itu, Siren memilih mengambil gelas dan mengisi nya dengan air dingin dari kulkas kecil di ujung ruangan.

Ketika membuka pintu ruang kerja ibunya, Siren bisa melihat ibunya sibuk dengan catatan yang ia tidak mengerti apa isinya. Lantas ia hanya memilih untuk duduk di atas sofa dan melihat ibunya yang sibuk bekerja dari sana, tidak berniat mengganggu sedikitpun, sampai ibunya akan sadar sendiri.

“Kau sudah pulang?” ibunya melempar pertanyaan lebih cepat dari dugaan nya. Ia kira ibunya sama sekali tidak sadar, tapi Siren salah. Ketika ia melepas bibir gelasnya, air nya bahkan belum setengah habis, dan ibunya sudah menyadari keberadaannya. “Ya.”

Yang Siren sadari, ibunya tidak mengalihkan sedikitpun pandangan nya dari kertas ke wajahnya, “Ibu sudah makan? Ini hampir jam lima.” ketika Siren melirik ke arloji yang ia gunakan, disana dengan jelas menunjukkan pukul lima.

Ibunya hanya menggeleng dan tidak mengatakan apapun. Siren menghela nafas, mengetahui kebiasaan ibunya yang belum juga berubah, “Mau ku buatkan makanan? Aku tidak mau ibu kelelahan dan sakit. Banyak orang yang membutuhkan ibu, kan?”

“Ibu akan makan setelah ini, Siren~ahh. Masih ada satu konsultan ibu yang akan datang sebentar lagi.” suara ibunya yang lembut tidak membuat Siren mengalah. Ia lebih tidak suka jika ibunya sakit.

“Tumben sekali? Ini sudah hampir malam, ibu, mungkin konsultan ibu lupa.” pertanyaan Siren tidak di jawab apapun oleh ibunya, membuat Siren juga menjadi bingung karena tidak tahu harus menjawab apa.

Kaki Siren yang hampir melangkah maju mendadak mundur lagi, saat melihat seorang pria paruh baya dan wanita paruh baya yang dengan cantiknya duduk di kursi roda. Mungkin mereka ada konsultan yang ibunya maksud, karena setelah mereka masuk, ibunya langsung membereskan semua kertas yang bahkan tidak bisa Siren alihkan sejak tadi.

“Selama datang, Tuan Inguk, nyonya Se Kyung.” Siren bisa melihat sapaan ibunya yang di balas ramah oleh pria paruh baya yang masih terbilang sangat muda dan tampan itu. Lalu ketika pandangan nya beralih, ia sampai tidak bisa menutup mulutnya saat melihat wanita yang duduk di kursi roda itu sangat cantik. Cantik yang benar-benar cantik.

Siren kembali duduk di atas sofa dan membiarkan ibunya menyelesaikan satu konsultan itu dahulu lalu mereka bisa pergi makan siang yang jauh tertunda.

FakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang