End: 22 Desember 2018 [✓]
Awalnya, Seohyun selalu bertanya-tanya, alasan kenapa ayahnya menyuruhnya untuk hidup sebagai Seo Joohyun si gadis kuper yang tidak menarik perhatian; membiarkannya menjadi sasaran bagus seorang Dara untuk bisa menindasnya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Karena musim panas akan datang sebentar lagi, semua perusahaan fashionpun langsung berlomba membuat dan merancang pakaian ala musim panas sebagus mungkin agar menjadi trenddi semua kalangan.
Tapi merancang pakaian ala musim panas, bukanlah satu-satunya yang harus di lakukan para desaineruntuk meningkatkan profit perusahaan agar melonjak, mereka juga membutuhkan model yang pas untuk mengenakan pakaian ala musim panas agar semua orang menjadi tertarik dan mau membeli baju rancangan rancangan itu. Jelas itu adalah faktor penting selain model pakaian itu sendiri.
Sebagai model ternama yang namanya sedang naik daun dan selalu di elu-elukan, Joohyun dan manager nya sudah menduga hal ini. Mereka kedapati tawaran pekerjaan yang begitu banyak mengenai pemotretan musim panas. Bahkan hingga mereka sendiri bingung harus menandatangani kontrak yang mana.
"Jadi, Joo? Yang mana yang akan kau pilih? Aku mengikuti pilihanmu saja."
Hyura hanya mendengus kesal membaca semua kontrak dan mendapat telepon sana-sini. Dia sendiri sudah sangat tergiur dengan semua kontrak yang datang di atas meja kerjanya, juga telpon yang masuk ke dalam ponselnya, hanya saja dia tidak pernah lupa jika ini adalah untuk si Joohyun Kim. Meskipun dia ingin menerima semuanya, dia harus bertanya apakah Joohyun mau dan bisa dengan semua jadwalnya.
"Hyu, ayolah. Kau pikir aku harus memilih yang mana?"
Sebagai manager Joohyun, ini memang bukan untuk pertama kalinya. Tapi yang datang kali ini, benar-benar tak bisa di duga. Mana pernah mereka memikirkan jika akhirnya, ada waktu dimana mereka akan mendapat tawaran pekerjaan sebanyak ini dalam dua hari berturut-turut? Rasanya terlalu mengejutkan.
"Kita pilih saja pemotretan berlabel tinggi, dan pekerjaan lain yang tidak saling bertabrakan. Sisanya kita bisa menolaknya." Jawab Joohyun enteng setelah menghela nafasnya berat.
Mendengar jawaban Joohyun yang terdengar sangat ringan tanpa beban, membuat Hyura membelalakkan matanya. Tidak menyangka jika pilihan semacam itu yang dipilih Joohyun, padahal dia pikir mereka akan mengambil sembilan puluh persen dari tawarannya.
"Menolak sisanya? Menolak keuntungan sebanyak itu?"
Joohyun mengangguk yakin. Masalahnya, dia tidak mungkin melakukan semua pekerjaan itu ditengah jadwal sekolahnya, meskipun tawarannya memang terlampau menggiurkan. Selain itu, dia juga masih sangat sayang pada tubuhnya sendiri. Joohyun tidak mau memaksa tubuhnya, lalu jatuh sakit dan kerugian mereka akan terasa lebih besar nanti.
