End: 22 Desember 2018 [✓]
Awalnya, Seohyun selalu bertanya-tanya, alasan kenapa ayahnya menyuruhnya untuk hidup sebagai Seo Joohyun si gadis kuper yang tidak menarik perhatian; membiarkannya menjadi sasaran bagus seorang Dara untuk bisa menindasnya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wajah Seohyun tidak berubah sejak Hyura menganggu tidur nyenyak nya di balik selimut kemudian menyeretnya ke tempat pemotretan tanpa tahu apapun. Hyura tidak mengatakan apapun di malam sebelumnya dan membuat Seohyun terus mendengus karena kantuk yang masih menempel di atas kelopak matanya.
Sembari menunggu Hyura kembali, Seohyun mencuri kesempatan untuk tidur sebentar, jadi ia meletakkan kepalanya di atas meja rias dan terlelap setelahnya.
Seohyun benar-benar lelah. Ia menghabiskan waktunya di luar bersama Jonghyun dan baru kembali ke rumah pukul dua dini hari. Karena Seohyun pikir ia tidak punya jadwal pemotretan, ia pun langsung melempar tubuhnya ke atas kasur dan akan meminta izin untuk absen sekolah esok pagi. Semua rencana dalam kepalanya benar-benar sempurna, jika saja Hyura tidak datang pukul enam dan memukulinya dengan guling.
"Ya ampun, Seo Joohyun!" Hyura membelalakkan matanya kaget melihat Seohyun yang justru mengambil kesempatan untuk tidur.
"Bangun kau pemalas. Aku sudah mengatakan untuk tidak tidur malam." Hyura terus mengguncang tubuh Seohyun yang masih terpejam di atas meja.
"Hyu..." Karena merasa terganggu, mau tidak mau Seohyun pun membuka matanya dan mendapati Hyura dengan wajah marah.
"Cepat ganti baju, kau harus segera mulai pemotretan, Joo."
"Aku ngantuk." rengek Seohyun yang tidak di pedulikan sedikitpun oleh Hyura.
"Tidak, tidak. Kau bisa tidur setelah pemotretan nya selesai. Mereka sudah menunggu sekarang. Jadi, cepat ganti bajumu. Aku sudah menyiapkannya di ruang ganti."
Hyura hanya menggeleng sekali untuk menjawab kalimat Seohyun dan setelahnya gadis itu sibuk menyiapkan alat rias di atas meja. Lagi-lagi Seohyun mendengus sebal, ia benar-benar mengantuk sekarang, ia tidak bisa melakukan semua itu jika keadaannya saja tidak mendukungnya untuk itu.
"Hyu.." Seohyun mencoba sekali lagi membujuk Hyura, berharap gadis itu mau merubah pikirannya. Atau setidaknya mengundurkan pemotretannya selama lima belas menit.
"Baiklah—" mata Seohyun hampir berbinar mendengar jawaban Hyura sebelum gadis itu melanjutkan kalimatnya.
"—aku akan menyuruh Kyuhyun menyeretmu kesana."
Rahang Seohyun rasanya ingin terjatuh begitu nama Kyuhyun di sebut-sebut oleh Hyura. Anehnya lagi, kelopak matanya yang tadi berat karena kantuk, sekarang mendadak terbuka lebar tanpa kantuk sama sekali.
Dari sekian banyak model lelaki, kenapa Seohyun harus berurusan dengan lelaki itu lagi. Kenapa dunia terasa sempit untuknya sehingga mempertemukan mereka. Kepala Seohyun mendadak pusing jika itu menyangkut Kyuhyun.
