End: 22 Desember 2018 [✓]
Awalnya, Seohyun selalu bertanya-tanya, alasan kenapa ayahnya menyuruhnya untuk hidup sebagai Seo Joohyun si gadis kuper yang tidak menarik perhatian; membiarkannya menjadi sasaran bagus seorang Dara untuk bisa menindasnya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sekarang sudah hampir senja. Jalan itu terasa terlalu lelang untuk di isi oleh dua pasang tapak kaki yang saling bersahutan. Tidak ada pengendara yang lewat, tidak juga orang yang kebetulan mampir ke jalan itu. Tidak juga dengan suara kicau burung. Hanya ada dua hal; suara daun yang berjatuhan ke atas tanah, dan suara keheningan dari dua pasang tapak sepatu. Hanya ada Seohyun dan Kyuhyun senja itu.
Ada yang bilang, senja hilang saat matahari terbenam, tapi bagi Kyuhyun bukan itu. Senja akan menghilang saat Seohyun tidak di sisinya, berjanji untuk berjalan bersamanya, dan mau mencintainya. Satu alasan yang membuat senja hari itu terasa terlalu lambat.
Karena orang bilang, jatuh cinta membuat semuanya tidak terasa, selain degup jantung yang berteriak sampai ke telinga sendiri.
“Sejak kapan? Aku tidak tahu kau dan Dara bisa berbaikan.” meski sebenarnya tidak ingin melibatkan obrolan dengan alasan Dara, Kyuhyun tetap melakukan nya. Terlalu bingung untuk mencari topik bahasan yang menarik di mata gadis itu.
Seohyun tertawa, benar-benar tertawa saat sadar betapa berbedanya Kyuhyun hari ini, “Kenapa? Aku tidak pernah merasa memusuhi Dara.”
“Ya, tapi Dara melakukan nya. Semua orang tau masalah itu.” jawab Kyuhyun yang sudah merasa nyaman dengan situasinya. Anehnya, hari ini memang berbeda. Semenjak melihat kenyataan bahwa Dara dan Seohyun bisa berbaikan, entah kenapa Kyuhyun malah terkejut. Sangat terkejut malah.
“Lalu bagaimana denganmu?” kepala Kyuhyun menoleh lalu menatap Seohyun tidak mengerti. Meminta penjelasan atas pertanyaan gadis itu.
Rasanya memang sama seperti dua remaja yang baru saja jatuh cinta, sangat aneh. Dan Seohyun merasakan betapa kental nya hal itu setelah mereka memutuskan untuk memberi tahu orang lain perihal hubungan mereka, “Kau akan melanjutkan kuliah kemana, Cho Kyuhyun?”
“Kemanapun asal kau ada.”
“Aku masih harus masuk tahun depan. Kau yang akan masuk lebih dulu.” Kyuhyun tidak melupakan satu fakta itu. Tentu saja tidak. Tapi ia serius ketika ia bilang, ia akan kuliah dimanapun asal disana ada Seohyun.
“Jadi, kemana kau akan masuk? Aku akan menunggumu lebih dulu disana. Bagaimana?” tanya Kyuhyun yang langsung di angguki oleh Seohyun. “Tidak masalah. Lagipula kau itu pintar. Kau bisa masuk ke universitas manapun yang kau inginkan.”
Jawaban Seohyun membuat Kyuhyun tertawa kecil sebelum mendongak, “Hidup tidak semudah itu hanya karena kau pintar, sayang.”
