Part 12

242K 15.7K 1K
                                    

Argan membaca kembali isi pesan whatsapp dari Bayu. Tidak ada nada ancaman seperti sebelumnya. Pesan itu terbaca lebih bersahabat. Ia rasa ini kesempatan yang bagus untuk menyelidiki lebih jauh penyebab Mareta bunuh diri. Meski sebenarnya saat ini ia ingin mengubur semua kenangan pahit di masa lalu dan tak ingin lagi mengorek-orek kematian Mareta. Tepatnya setelah ia benar-benar jatuh cinta pada Nara, ia tak ingin satu pun serpihan masa lalu membelenggu langkahnya untuk menata masa depan bersama Nara. Hanya saja kemunculan Bayu membuatnya kembali mencari tahu penyebab Mareta bunuh diri agar tak ada kesalahpahaman antara dirinya dan Bayu.

Argan mengirim balasan untuk Bayu.

Baik, kita ketemuan di mall saja, di kedai pizza, selepas Dhuhur.

Tak butuh waktu lama menunggu balasan dari Bayu.

Baiklah. Saya nanti pakai kemeja biru muda.

Argan mengembuskan napas. Ia berharap pertemuannya dengan Bayu bisa meluruskan kesalahpahaman dan memberikan titik terang akan kasus Mareta.

Smartphone-nya berbunyi. Digesernya layar ponselnya. Satu pesan dari Nara. Belum membacanya saja, Argan sudah tersenyum duluan.

Mas, aku kayaknya pulang telat. Aku mau nemeni Firda periksa kandungan.

Argan mengetik huruf demi huruf.

Iya Sayang, nggak apa-apa kok. Temani aja. Ati-ati ya di jalan. I love you ....

Datang balasan dari Nara.

I love you too, Sayang. Muach ....

Argan tersenyum sendiri. Mendadak ia seolah kembali ke masa remaja. Meski di masa remaja dia tidak pernah berpacaran, tapi ia masih bisa mengingat gejolak asmara yang mulai menyapa ketika pertama kali menyukai lawan jenis.

Argan membalasnya segera.

Muach di kening. Muach di mata. Muach di pipi. Muach di dagu. Muach di leher. Muach di bibirmu yang manis. Muach di dada. Muach di perut. Muach di ....

Datang balasan dari Nara.

Mas Argan mesum. Muach-nya kebanyakan.

Argan terkekeh. Ia tertawa kecil membaca pesan balasan dari istrinya yang selalu membuatnya gemas.

Mesum pada tempatnya. Sama istri sendiri bukan orang lain. Satu muach nggak cukup buat kamu. Mas butuh banyak muach untuk mencium seluruh tubuh kamu.

Semenit kemudian Nara membalas.

Ih Mas Argan, siang bolong begini chat-nya bikin pingin.

Argan tersenyum sekali lagi.

Pingin apa hayoooo ....

Nara kembali membalas,

Udah ah, kalau diterusin nanti malah jadi pengin cepet pulang. Nara berangkat dulu ya, Mas. Love you muach muach muach muach muach ... Assalamu'alaikum.

Segaris senyum melengkung di bibir Argan.

Wa'alaikumussalam. Love you too Sayang, muach muach muach. Hati-hati ya sayang.

Argan bersiap untuk masuk ke kelas berikutnya. Chat-nya dengan Nara meski hanya percakapan singkat tapi mampu memberikan semangat yang luar biasa untuknya. Kehadiran Nara memberikan cinta yang menggebu-gebu dan begitu indah. Pertama kali untuknya merasakan sensasi cinta yang benar-benar luar biasa, membuatnya bahagia, bersemangat, kadang senyum-senyum sendiri teringat akan moment lucu dan romantisnya bersama Nara. Sesaat ia lupa kalau dirinya sudah 32 tahun. Berasa kembali ke masa SMA.

Dear Pak Dosen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang