Jangan lupa vote dulu sebelum baca haha.. Maaf semalem udah ngetik, updatenya pagi gini. Semalam ngelonin anak dulu yang sampai hampir jam tengah 11, masih melek, nggak mau tidur. Giliran dia tidur, saya tepar wkwkwk.
Makasih banyak atas vote kemarin yg lebih dr target. Kira2 part berikutnya bisa mencapai 2rb vote ga ya? Part sebelumnya udah mencapai 1,9 vote.
Update ini juga butuh perjuangan, nungguin sinyal muncul coz ilang mulu. Makin ke sini, sinyal makin susah. Kemarin aja waktu kirim email mesti ke tempat yg agak jauh dari rumah buat nyari sinyal karena kirim file yang resolusinya cukup besar.
bonus untuk pembaca setia
Nara melirik Argan yang masih anteng mengoreksi lembaran skripsi. Suaminya terlihat jauh lebih keren saat sedang serius begini. Sayangnya, ia sedang tak berminat memandangi tampang serius Argan.
"Mas ...."
"Ya, Sayang. Bentar ya, nanggung. Bentar lagi selesai," balas Argan tanpa menoleh.
"Dari tadi nggak selesai-selesai." Nara mengerucutkan bibirnya.
Argan menoleh ke arah istrinya yang cemberut tapi tetap terlihat imut di matanya.
"Iya deh, aku beresin dulu semuanya, ya." Argan meletakkan skripsi itu di nakas. Selanjutnya ia pusatkan perhatiannya pada istrinya seorang.
"Udah selesai. Mau ngomong apa?" Argan memasang tampang manisnya.
Nara mengembuskan napas.
"Ngomong apa ya ... kok malah jadi bingung."
Argan tertawa. "Jangan-jangan emang nggak mau ngomong, tapi pingin di ...." Perkataan Argan menggantung di akhir, membuat Nara penasaran akan kelanjutannya.
"Pingin di-apa?" Nara memicingkan matanya.
"Pingin dimanjain? Apa dicium?" Argan menaikkan kedua alisnya.
Nara tertawa kecil. "Itu mah maunya Mas Argan."
"Emang Nara nggak suka?" Argan menggelitik pinggang Nara membuat wanita itu sedikit menjauh. Nara tertawa menahan geli.
Argan mendorong tubuh Nara hingga terbaring. Tanpa Nara siap, Argan langsung saja memberi kecupan di seluruh wajah istrinya dan mendengkus leher istrinya seolah menyesap dalam-dalam aroma parfum yang disemprotkan Nara ke tubuhnya.
Nara menangkup pipi suaminya dan menjauhkan sedikit kepala Argan dari wajahnya.
"Mas sukanya main serang tanpa permisi."
Argan semakin gemas mendengar penuturan istrinya. Ia memagut bibir istrinya begitu dalam hingga membuat Nara kesulitan bernapas. Nara melepas ciumannya dan menatap suaminya lembut.
"Mas ..."
"Ya ...." Argan yang semula menindih Nara beralih posisi berbaring di sebelah wanita yang dicintainya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Pak Dosen
RomanceRank #1 married-31/01/2019 Rank #1 lifestory-14/03/2019 Rank #1 ayah-08/04/2019 Rank #2 married-29/01/2019 Rank #2 mahasiswa-05/06/2019 Rank #3 marriage-15/04/2019 Rank #3 kehidupan-29/01/2019 Rank #3 keluarga-5/12/2019 Rank #3 kampus-19/03/2019 Ran...