Ada satu hal yang sangat dikhawatirkan Ash. Saat orang yang ia sayangi meninggalkannya. Rasanya itu hal yang paling tidak diinginkan olehnya.
Hari ini, genap satu bulan Calista masih tersesat di dalam dimensi lain seperti kata peramal istana. Sudah dua minggu ia selalu menjaga adik perempuannya saat ayahnya sibuk dengan tugas kerajaan. Ethan dan Nathan juga kadang-kadang menjaga Calista secara bergantian.
Saat dirinya mendengar kabar dari salah satu pelayan pribadinya, ia terkejut sekali dengan apa yang terjadi pada Calista. Saat itu dirinya sedang ditugaskan ke Negara sebelah agar bisa membawa kerja sama antar kerajaan dalam barang-barang antik yang akan dipajang di Museum.
Calista terlihat tidur dengan damai, seolah takdir tidak akan membangunkannya lagi. Ash menatap Calista sedu, beberapa hari ini ia selalu tidur di samping adiknya, menjaga, mengamati dan menunggu karena ia percaya bisa melihat adiknya kembali bangun.
Ash meraih tangan Calista, mengenggam dengan lembut. Seandainya saja ia bisa memutar waktu, seandainya saja Ash bisa mengatakan hal yang sebenarnya. Dengan begitu Calista tidak akan membencinya sama dengan Calista membenci orangtua mereka, tapi sayangnya waktu terus saja berlalu.
Tidak pernah memberinya kesempatan untuk mengulang apa yang telah terjadi di masa lalu, Ash hanya ingin berbaikan lagi dengan adik perempuannya. Memulai semuanya dari awal lagi.
Ash berdiri, ia memutuskan untuk ke balkon sebentar agar bisa sejenak menjernihkan pikirannya yang sangat kacau. Sebelum beranjak ia mengecup singkat kening Calista.
Udara segar menyapa Ash, saat lelaki itu membuka pintu balkon dalam kamar Calista, lelaki itu memang memutuskan tidak keluar jauh dari tempat tidur Calista.
Ash menyayangi Calista lebih dari apa pun, menjaga Calista diam-diam. Melihat sejauh mana Calista bisa bertahan seorang diri. Ia hanya sanggup menjaga Calista dari jauh, wujud kasih sayang Ash layaknya sebuah bayangan yang selalu mengikuti Calista. Ash memang jarang sekali bisa berbicara dengan Calista. Jujur, karena adiknya selalu menghindari saat mereka bertemu di mana saja, seolah adiknya itu seperti bulan cantik nan jauh yang sulit dijangkau.
Lamunan Ash buyar, saat mendengar entah suara Ethan atau Nathan, Ash jarang bisa membedakan mereka, yang punya suara yang mirip. Seruan Ethan atau Nathan terdengar disusul dengan suara jatuhnya pecahan gelas, membuat Ash otomatis menoleh, melihat apa yang terjadi.
'Ya Tuhan. Katakan jika ini bukan mimpi,' batin Ash.
Di sana, Calista sudah membuka matanya, duduk di atas ranjang. Pandangannya kosong. Ash berjalan mendekat. Bisa ia lihat juga kedua adik lelakinya-Ethan dan Nathan juga terkejut melihat Calista yang terbangun tiba-tiba.
Saat Ash tiba di dekat ranjang Calista, ia tidak bisa menahan rindu seorang diri lebih lama lagi. Ash langsung memeluk Calista, menghirup aroma Calista, ingin memastikan kalau itu benar adiknya. Ia sangat bahagia, sampai tidak sadar air mata mengalir di sudut matanya. Ia memang sangat menantikan hari ini, hari di mana Calista keluar dari dimensi itu.
Ethan dan Nathan, mereka tadi hanya merencanakan untuk mengantar air minum untuk Calista, sekaligus menjenguk kakak perempuan mereka. Dan mereka sangat terkejut sekali saat melihat Calista sudah terbangun. Bahkan Nathan yang membawa nampan menjatuhkan saking terkejutnya. Dan mereka lebih terkejut lagi saat melihat Ash, kakak lelaki mereka berada di sana, lelaki yang di Kerajaan dikenal sering mematahkan hati wanita bangsawan cantik karena menolak semua wanita berdekatkan dengannya kecuali Titania, ibunya. Calista dan Xania, sahabatnya. Sekarang bahkan Ash memeluk Calista dengan sangat erat.
'Akhirnya aku kembali,' batin Calista.
Calista menghela napas lega, ia bersyukur sekali bisa berada di dunia nyata lagi, dan ia pun sadar yang memeluknya kini adalah Ash, kakak tirinya. Juga ada Ethan dan Nathan di sana, menatapnya dengan pandangan terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny of the Flora [REVISI❤️]
Fantasia(MASA REVISI SEKALI LAGI) [Fantasi Romance] [Season 1] Calista Angelia Bellvanist kembali ke tempat yang disebutnya Neraka. Malam itu, ia juga kembali ke Chylleland, tempat yang akan menariknya setahun sekali tepat di hari ulang tahunnya. Semua be...