Laki-laki itu duduk termenung dalam kamarnya sendiri. Seharusnya ia tahu, jika ia mencari siapa yang pernah menyelamatkannya dulu, pasti ia tidak akan membuat pikirannya terpecah menjadi tiga bagian.
Bagian pertama, setelah ia memberikan surat perang pada Negeri Evruen, yang awalnya menerima malah menolak kembali, mungkin itu karena ada satu kekuatan yang luar biasa berasal dari bumi, membuat semua Negeri bagian lain juga ikut mencari sumbernya.
Lelaki itu—Al tidak pernah menduga juga bisa merasakan kekuataan yang hampir setara dengan miliknya atau mungkin lebih. Dan Al heran, mengapa asalnya dari bumi, kenapa tidak dari dunianya sendiri. Mengingat betapa jauhnya perbedaan bumi dengan dunia Chylleland membuat semua makhluk di dunia Chylleland mengakui, kekuatan dengan sinar biru itu adalah yang paling dahsyat.
Mengenai tentang perang yang ditolak, Al tidak mempermasalahkan lagi, menurutnya sudah tidak penting. Hanya saja, jika Evruen masih akan menyerang mereka lagi di saat Al sedang bersama Calista maka Al tidak akan mengampuninya.
Bagian kedua, berhubungan erat dengan Calista. Al sudah cukup lama menahan diri untuk tidak menemui tunangannya itu. Setiap detik selalu melukai dirinya saat kesepian kini mengental dalam darahnya. Ia rindu tunangannya. Ia butuh Calista.
Padahal sudah beberapa hari lalu ia rencanakan untuk menemui Calista, tapi terlalu banyak perkerjaan yang menumpuk di sini. Memang Al bisa saja menyuruh orang lain mengerjakan, dan melepaskan semua tanggung jawab pada dirinya. Tapi Al bukan orang yang seperti itu. Rakyatnya harus semakmur mungkin dari semua Negeri. Walaupun rakyatnya hanya makhluk yang terbuang, tidak boleh terjadi jika rakyatnya miskin atau pun sengsara. Al juga menerapkan, agar semua rakyat laki-laki menguasai bela diri dan harus mengerti tentang perang. Bisa saja kan, saat prajuritnya banyak yang gugur, ia bisa mengandalkan rakyatnya.
Alis Al mengerut, bukannya ia tadi sedang merindukan Calista, kenapa ia malah mengingat tentang rakyat.
Bagian ketiga, ada satu orang yang ia cari yang belum ia temukan. Gadis kecil yang dulu pernah menyelamatkannya.
Ini ada hubungannya dengan Calista, tunangannya. Mungkin banyak orang yang bertanya 'Mengapa Al bertunangan dengan Calista yang makhluk bumi dan ingin menikahinya?'
Jawabannya, Calista mirip sekali dengan gadis kecil yang menyelamatkannya.
Dulu, saat ia berada di bumi. Al terperangkap dalam jerat mantra manusia dari abu perak yang mematikan, saat itu Al menyerupai dirinya sendiri menjadi bocah laki-laki berusia 8 tahun. Di saat ia mulai panik, dan berusaha untuk keluar dari jerat mantra yang berada di dalam hutan itu.
Aktifitasnya terhenti, saat mendengar nyanyian polos dari anak perempuan berusia 6 tahun yang menghentikan langkahnya saat mendapatinya.
Mata Al hanya terpaku saat melihat, mata perempuan kecil itu berwarna emas, persis seperti gandum yang siap panen. Mata itu mampu menenggelamkan Al dan membuatnya berhenti memberontak. Dan Al tidak mengerti mengapa ada seorang gadis kecil dalam hutan, apa ini takdir?
Rambut pirang panjangnya dikepang dua, ia terus bernyanyi.
♪Saat sang putri melangkah,
Mereka semua melihatnya kagum,
Putri yang cantik,
Putri yang anggun,
Putri yang memiliki kemurnian hati,
Ia menolong tanpa kenal siapa yang ia tolong,
Ia sangat baik,
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny of the Flora [REVISI❤️]
Fantasía(MASA REVISI SEKALI LAGI) [Fantasi Romance] [Season 1] Calista Angelia Bellvanist kembali ke tempat yang disebutnya Neraka. Malam itu, ia juga kembali ke Chylleland, tempat yang akan menariknya setahun sekali tepat di hari ulang tahunnya. Semua be...