25. Bertemu Lagi

3.5K 256 0
                                    

1 bulan kemudian.

Pagi itu, badai salju turun dengan sangat deras, mengajunkan pohon-pohon dan memadati jalan yang tertutup salju. Angin dingin mampu membuat tulang-tulang menggigil meminta pengampunan terus saja berhembus. Seandainya musim dingin tidak terlalu keji, maka semua akan terlihat sempurna.

Kerajaan Gardenia mendadak heboh dengan hilangnya putri satu-satunya kerajaan itu. Ada yang menduga jika putri itu kabur, ada juga yang menduga putri itu diculik oleh kerajaan Swqeuin, yang bahkan belum menyelesaikan perkara di antara kedua kerajaan itu, setelah kerajaan Swqeuin menyerang. Dan tentang hilangnya putri kerajaan Gardenia sudah terdengar ke Negeri sebelah.

Pencarian 'Putri' yang hilang itu, terus dilakukan, tetapi sama sekali tidak menghasilkan apa-apa. Seolah sang putri menghilang dalam dasar laut yang sulit dijangkau.

Ash sedih sekali dengan berita itu. Ia menduga jika adiknya hanya butuh waktu sendiri. Namun, saat ia mendapat informasi jika Calista tidak berada di rumahnya di bukit Fixiland. Ash merasa ia sama sekali tidak bisa menjadi kakak yang baik untuk menjaga adik perempuannya. Karena faktanya, Calista menghilang.

Semua orang mencari, tapi hasilnya tetap sama. Nihil.

Ash berlari di koridor, tanpa mengetuk pintu ia langsung masuk ke sebuah ruangan.

Ratu Titania dan dua kembar ada di sana mendiskusikan sesuatu. Ketiganya langsung menoleh saat Ash ikut duduk di samping mereka dengan napas terengah-engah.

"Ash, kenapa kau berlari seperti anak kecil begitu?" tanya Titania heran sama halnya dengan kedua kembar.

Ash menarik napasnya panjang, menghembuskan secara perlahan. Kemudian raut wajahnya terlihat khawatir.

"Apa ada kemajuan tentang informasi Calista, Bu?"

Saat itu raut wajah Ratu Titania menyeduh, terlihat jelas sekali kesedihan mewarnai wajah eloknya. "Sama sekali belum,"

"Ibu, yang jelas kita tidak boleh berhenti mencari Calista," desak Ash. "Aku khawatir takut terjadi apa-apa padanya,"

Ethan dan Nathan hanya bisa menatap dua orang yang paling mereka sayang. Mereka juga sama khawatirnya seperti Ash. Saat Pangeran Keane mengatakan jika Calista kabur lagi, saat itu juga mereka mencari, dan sudah satu bulan tidak mendapatkan hasil apa pun, tentunya kabar burung terus saja berkoar-koar memberitahu kepada semua orang.

"Semua pasti baik-baik saja, Ash. Ibu juga sangat mengkhawatirkan Calista, anak itu sering sekali membuat kita khawatir. Ibu yakin ia pasti baik-baik saja."

Sesaat itu Titania memandang ketiga putra. Demi Tuhan, ia ingin mati jika ia dipisahkan dari anak-anak yang sudah ia besarkan sepenuh hati. Bulir-bulir air mata mulai menetes di kedua matanya. "Kemari sayang, ibu ingin memeluk kalian. Ibu tak ingin kehilangan kalian, seperti Calista. Ibu takut sekali,"

Seperti anak yang penurut, ketiga lelaki itu mulai mendekat ke arah Titania. Mereka memeluk secara bersamaan di tempat yang berbeda. Ash memeluk tubuh ibunya dari belakang, sedangkan Ethan dan Nathan memeluk ibunya dari samping. Sesuatu yang berharga itu seharusnya dijaga, bukan diabaikan.

Satu hal yang pasti.

Pelukan keluarga bisa meringankan masalah yang ada. Dan Ash merasa beruntung ia masih punya keluarga yang lengkap.

Destiny of the Flora [REVISI❤️] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang