32. Kabar Buruk

3.3K 237 1
                                    

Ambisi.

Kata itu mewakili keinginan Raja Renan Avniel dari Swqeuin terhadap Putri Calista Angelia dari Gardenia.

Keinginan memiliki dikarenakan harta.

Harta yang begitu menggoda jika berada di tangannya. Harta yang akan membawa dirinya bisa menguasai kerajaan lain—kerajaan Gardenia.

Setelah kejadian di mana dirinya menemukan kerajaan Gardenia sedang berburu, dan dirinyalah yang mengacaukan segalanya. Raja Renan merasa sangat marah saat ia tahu jika buruannya melarikan diri, apalagi saat mendengar Putri Calista dan pengawalnya berhasil lepas dari genggamannya, dan mengalah anak buahnya dengan mudah.

Raja Renan berjanji akan membalas semua perbuatan itu, ia berencana untuk menikah dengan Putri Calista dan kemudian mengikat Putri itu dalam sebuah ikatan yang tidak akan pernah ia lepas.

Ia akan menghalalkan segala cara.

Apa pun.

Raja Renan bahkan berencana memasang teluh pada Calista, biarkan saja ia mengikat Calista dengan cara yang salah. Hanya saja tertahan karena Raja Renan membutuhkan sesuatu yang hanya dimiliki Calista, bisa saja rambut, darah, dan lainnya, sesuatu yang hanya melekat pada diri Calista.

Dia sudah berencana jauh-jauh hari, akan menyerang kerajaan Calista, mengacaukan kota lalu semuanya akan berjalan seperti rencananya. Ia siap kehilangan prajurit dengan memulai peperangan. Peperangan menjadi kunci yang akan membawanya pada Putri Calista.

Mereka tiba di perbatasan antara kerajaan Gardenia dengan kerajaan Tanzanite. Iya... Raja Renan benar-benar telah memutuskan akan menyerang besok. Ia akan menghancur leburkan kota pusat Gardenia. Mereka akan menyerang subuh, karena di malam hari pasukannya perlu beristirahat untuk besok. Dan mereka akan mendirikan tenda yang tersembunyi dan tak jauh dari kerajaan Gardenia.

Raja Renan menyeringai licik, "lihat saja Putri. Aku akan menculikmu, aku akan membuatmu tidak punya pilihan dan memilih untuk hidup bersama ku,"

Besok ... ia akan menyerang.

Besok...

Peperangan akan dimulai.

******

Calista kalut.

Ia keluar dari kamarnya dan berlari dari koridor seperti dikejar oleh malaikat maut saja. Begitu cepat dan terlihat uring-uringan. Calista juga tidak bisa berpikir, ia hanya perlu keluar dari kamarnya. Dan mungkin ia akan tidur di luar atau di kamar tamu. Yang penting di mana saja asalkan tidak di kamarnya sendiri!

Saat Calista ingin membelokkan koridor, tubuhnya sukses menabrak sesuatu yang membuat terjungkal ke belakang karena yang ditabraknya nyaris sekeras besi.

Sebuah tangan menahan lengannya, membantunya agar tak terjatuh. Walaupun tubuh Calista masih gemetar, bisa Calista lihat sesuatu yang ia tabrak adalah orang.

Dan itu adalah...

Ash.

Orang yang sangat tidak ingin dijumpainya.

Diam-diam Calista menenangkan detak jantungnya yang berpancu sebab ia berlari.

"Calista? Sedang apa malam-malam begini?" suara Ash terdengar bingung.

Destiny of the Flora [REVISI❤️] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang