Hujan dan macet

69 7 0
                                    

Hujan dan kemacetan adalah paket komplit pembahagia
Suara ribut klakson mobil dan
derai hujan
adalah
Lagu yang tepat untuk menemani sepi

Hujan turun di minggu pagi ini, Aisya senang dia turun dari kamarnya sedikit berlari lalu mengambil kunci mobil. Kafhi yang sedang duduk di sofa melihat keanehan Aisya, apakah Aisya bisa mngendarai mobil, jawabnya ia bisa. Namun yang mebuat aneh adalah untuk apa Aisya pergi saat hujan seperti ini?.

"Aisya kamu mau kemana, hujan-hujan seperti ini mau mencari apa?" Kafhi bertanya sedikit berteriak karena suara hujan yang cukup keras.

"mencari kemacetan om" Jawab Aisya singkat. Aneh memang Aisya memang aneh di saat semua orang membenci kedua hal itu dia malah menyukainya, hujan dan kemacetan.

"untuk apa mencari kemacetan semua orang memghindari itu,  lalu kamu untuk apa kamu mencari kemacetan, Aisya jangan bertingkah aneh" Kafhi sungguh bingung dengan kelakuan keponakannya ini.

"Aisya mencari ketenangan dari suara hujan dan klakson mobil om, suara itu mengalun membuyarkan semua yang membebani pikiran Aisya, Aisya jadi lebih tenang ketika mendengar mereka" Aisya menjawab dengan jujur, memang jika sedang tertekan dari dulu Aisya suka melakukan metode ini. Ayah dan Ibunya sangat tahu akan kebiasaan Aisya, jadi mereka memperbolehkan Aisya membawa mobil hanya saat hujan, aneh memang.

"kalo begitu saya ikut, saya tidak akan membiarkan kamu sendirian. Nanti terjadi sesuatu" Kafhi sudah siap berdiri tapi di cegah Aisya.

"eehh gak usah om dari dulu Aisya memang sudah sering melakukanya sendirian Ayah dan Ibu juga memperbolehkan Aisya" Aisya tidak ingin ketenangannya di ganggu. Dia ingin merasakan dua hal itu sendirian.

"setelah ada saya kamu tidak akan pernah melakukanya sedirian. " Kafhi langsung menyerobot kunci mobil yang Aisya pegang lalu berlallu menuju mobil Aisya.

Aisya kesal tapi apa boleh buat oomnya itu keras kepala.

***
Di dalam mobil Aisya terus diam, mobil yang di kendarai oleh Kafhi terus mencari jalan macet, ini sungguh aneh bagi Kafhi biasanya dia akan menghindari kemacetan tapi lain halnya dengan saat ini ia malah mencari kemacetan demi sang keponakan.

Aisya menghidupkan lagu di mobil,  sangat kecil agar tidak mengganggunya dalam menikmati derai hujan dan klakson mobil.

"sejak kapan kamu menyukai hal aneh ini Aisya?" tanya Kafhi

"sejak lama om, dan tidak ada alasan selain ketenangan yang membuat Aisya menyukai hal aneh ini om" Aisya menjawab jujur ia mulai tenang dan nyaman saat ini.

Akhirnya kemacetan pun di temukan oleh mobil mereka, Kafhi bisa bersantai karena memang mobil tidak bisa berjalan macet total saat itu, dia menyenderkan kepalanya ke kursi mobil merilekskan fikirannya,  banyak yang mengganggu pikirannya akhir-akhir ini seperti mamanya yang terus memaksa dia untuk pulang ke rumah.

"Aisya saya sepertinya akan pulang ke rumah mama saya untuk beberapa hari" Aisya mengarahkan pandangannya ke pada Kafhi.

"ya gak papa kalo om mau pulang Aisya di rumah masih ada mbok Sumi dan Oma" Aisya menjawab dengan enteng dia tidak berfikir apa-apa sekarang.

"biasanya berapa lama kamu akan berada di kemacetan seperti ini Aisya?"

"biasanya sampai hujan redah om, baru Aisya kembali ke rumah" Aisya mengedarkan pemandangannya membuka kaca mobil dan menghirup udara di luar.

Shoulders Of My OmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang