Aisya dan iqbal berencana ingin pergi keluar malam ini hanya sekedar mencari udara malam.
Seperti biasa Iqbal sangat malas membawa kendaraan. dengan bermodalkan kaki pemberian tuhan mereka berdua menyusuri jalanan komplek perumahan mereka.
Aisya memasukan tangannya ke kantung hoodie miliknya merasa kedinginan dengan udara malam. Dan asal kalian tahu hujan baru saja berhenti.
"bal lo mau bikin mati gue ya, ngajakin jalan malem kayak gini dingin tau gak" Iqbal memukul pelan mulut Aisya gemas.
"ini mulut gak ada bagusnya ya, matiin lo itu susah sya. Lo kan keturunan setan" tak berapa lama Iqbal menutup mulutnya tangan Aisya telah mendarat indah di bibir itu. Kali ini Aisya tidak main-main ia memukul bibir Iqbal keras mengakibatkan bibir tipis itu memerah.
"syah lo kok jahat"belum sempat Iqbal perotes Aisya sudah lari pergi. Ia tahu jika Iqbal akan marah dengan ulahnya itu.
Aisya berlari kencang berharap Iqbal tidak bisa mengejarnya. Tapi apalah daya Aisya yang pendek dan tak pandai berlari.
Hhuupp
Dengan sekali lompatan Iqbal dapat meraih badan Aisya dan selanjutnya Iqbal telah mendaratkan jentikannya di kening indah Aisya.
"aaaawwww" Aisya menjerit sakit sambil mengusapi keningnya yang memerah.
Iqbal ibah dan membantu mengelus kepala Aisya yang memerah. Tak mnyiakan kesempatan Aisya langsung membalas Iqbal sekali lagi Iqbal tertipu jentikan yang tidak pelan itu mendarat indah di kening Iqbal.
Kali ini Iqbal memutuskan tidak membalas. Dia tahu ini akan menjadi panjang jika berurusan dengan Aisya.
Tangan Iqbal tidak berhenti mengelus kening Aisya yang memerah dan yang satunya mengelus keningnya sendiri.
"hehehehe"
"hehehehe"
Mereka berdua tertawa bersama melihat kebodohan masing-masing.
"lo takut di hantuin sama Bintang ya kalo nyakitin gue" Iqbal menghentikan aktivitasnya.
"gak lah, gue ngerasa emang gue harus ngejagain orang ceroboh kayak lo..
Di minta atau enggak sama Bintang pun gue bakal tetap jagain orang jahat kayak lo" Iqbal berkata santai.
"gue jahat ya bal?" Aisya bertanya dengan muka sok di buat imut itu.
"lo gak jahat kok lo cuman mirip iblis" Iqbal berucap santai.
"ngomong jorok boleh gak ya?" Aisya seolah-olah bertanya dengan tatapan tajamnya.
"eehh becanda sya, lo orang terbaik sedunia tau gak" Iqbal berjalan mendekat dan merangkul Aisya melanjutkan perjalanan mereka yang sempat tertunda karena perdebatan mereka tadi.
Mereka berjalan santai di pinggir jalan sampai akhirnya ada sebuah mobil yang datang dari arah depan dengan kecepatan tinggi.
Iqbal langsung menarik Aisya ke arahnya menjauh dari mobil itu. Mobil itu melewati mereka namun tiba-tiba berhenti lalau berjalan mundur kearah mereka.
Iqbal dan Aisya mengernyit bingung. Kenapa mobil itu berhenti di depan mereka, Aisya mencoba mengingat dia seperti pernah melihat mobil itu tetapi dia lupa di mana.
Tak lama ada perempuan muda drngan keadaan yang sangat berantakan turun dari mobil menatap mereka nanar.
Aisya baru menyadari jika mobil itu milik Erina. Iya Erina sedang berdiri dengan keadaan yang sangat kacau mata sembaba seperti habis menangis, rambut berantakan dan sudut bibir yang berdarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shoulders Of My Om
Romansa[di follow dulu sebelum baca] tuhan tidak mungkin sejahat itu kepadamu, dia tidak akan mengambil yang kamu punya jika dia tidak menyiapkan yang lebih baik. Kisah ini bemula dari seorang Aisya yang kehilangan seluruh hidupnya, seluruh dirinya di amb...