Janji Iqbal

30 1 0
                                    

Jangan membuat janji jika kamu hanya akan merusak kesucian dari janji itu

...

Pagi itu Aisya sudah ada di dalam kamar ia ingat jika sore kemarin ia pergi ke rumah Iqbal lalu dia di ajak ke rumah sakit untuk bertemu Bintang sahabat Kecilnya. Sahabat yang harus terpisah oleh kesalah pahaman, gengsi, dan rasa takut.  Tapi sedikitnya Aisya sudah merasa lega bisa melihat sahabatnya itu lagi.

Dulu hal itu tidak pernah terpikirkan oleh Aisya. Tapi satu hal yang membuatnya bingung, kenapa ketika malam hari ia di rumah sakit dan paginya ia di dalam kamar, apa tubuhnya melayang tidak mungkin.

***

Malam itu Kafhi pulang dari kantor, tubuhnya lelah dan ia ingin berendam di air panas sampai pagi, tapi sepertinya niatnya itu harus gagal setelah ia pergi ke kamar Aisya dan tidak menemukan Aisya di sana.

Kafhi mencoba menelfon Aisya di panggilan pertama tidak ada jawaban. Dan setelah panggilan kedua baru ada jawaban tapi bukan suara Aisya yang Kafhi dengar melainkan sura laki-laki. Sedikit banyak Kafhi mencoba mengingat suara itu.

Dan aahh itu suara Iqbal tetangga depan rumahnya yang menolong dia dan Aisya waktu itu.

"hallo dimana Aisya?" Kafhi bertanya.

"ooh hallo bang, Aisya ada di rumah sakit bareng Iqbal. Bukannya Aisya sudah minta izin ya bang" nafas Kafhi tertahan, siapa yang sakit apa keponakannya itu yang sakit.

"Aisya tidak mengatakan apa-apa kepada saya. cepat kirim alamat rumah sakitnya"

Tuuttt

Belum sempat Iqbal menjawab pertannyan itu, telfon telah mati.

"siapa bal" itu Bintang yang bertanya, diatasnya masih ada Aisya yang sedang tertidur dengan posisi yang sangat tidak cantik.

"oomnya Aisya" jawab Iqbal singkat.

Bintang bingung seingatnya Aisya tidak memiliki oom. "Aisya gak punya oom bal"

"ya mana gue tau, yang sahabat kecilnya itu lo, gue ma sahabat gedenya" jawab Iqbal santai.

"ngawur lo" lalu mereka berdua terkekeh.

"sat lo harus nepatin janji lo sama gue" Bintang menatap Iqbal serius meminta kesungguhan.

"lo udah minta tolong ngatain lagi njing" Iqbal mencoba untuk menarik Aisya dari pelukan Bintang ia ingin meletakan Aisya di sofa.

"biarin, gue masih kangen sama dia" namun di tahan oleh Bintang.

"tapi lo beneran harus janji sama gue Bal, jangan buat dia ngerasain kehilangan lagi" kembali Bintang berkata.

"yang harusnya janji ke dia itu lo. Lo harus sembuh biar dia gak kehilangan lagi" kali ini Iqbal menatap Bintang serius kata-kata yang keluar dari mulut Iqbal mengandung banyak makna dan tanya.

"kalo soal itu gue gak bisa janji" Bintang tersenyum miring sambil memindahkan anak rambut yang menghalangi muka Aisya.

Iqbal hanya menatap Bintang remeh lalu pergi keluar ruangan Bintang.

***
Kafhi sampai di rumah sakit yang alamatnya di berikan Iqbal tadi sekarang ia sedang menyusuri koridor rumah sakit mencari ruangan yang Iqbal kirimkan tadi.

Disaat berbelok ke arah koridor lain Kafhi melihat Iqbal keluar dari salah satu ruangan. Ia langsung menghampiri Iqbal.

"dimana Aisya?" Iqbal terkejut melihat Kafhi tiba-tiba muncul di hadapannya.

Shoulders Of My OmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang