Library!

1.6K 136 24
                                    

"Silahkan ke perpustakaan dan rangkum semua materi yang berkaitan dengan pelajaran hari ini. Usahakan 5 lembar."

Mata Tzuyu melotot mendengar perintah dari guru cantik di depannya. Ia sudah akan menolak namun wajah Miss Dara yang menatapnya tajam membuatnya meringis.

"Ba-baik Miss," Tzuyu keluar dari kelasnya diikuti tatapan kasihan teman-teman sekelasnya.

Salahnya yang lupa membawa PR padahal ia tahu bahwa Miss Dara termasuk jejeran guru yang tegas. Aslinya Miss Dara adalah guru yang baik dan menyenangkan namun jika di dalam kelas, gurunya akan berubah menjadi tegas dan menyeramkan.

Tzuyu berjalan menuju perpustakaannya dengan langkah gontai. Ini pertama kalinya Tzuyu di hukum gara-gara PR. Tzuyu walau tak termasuk murid berprestasi namun ia cukup rajin dan tak pernah lupa membuat PR. Kali ini pun, dia tak lupa hanya ia tak membawa PR-nya.

Ia mendengus ketika masuk ke Perpustakaan dan menemukan ruangan itu sepi. Jelas, karna sekarang masih jam pelajaran. Siapa juga yang mau ke perpus kecuali sedang di hukum seperti Tzuyu.

Ia mendekat ke arah rak yang bertuliskan Sejarah, iya Miss Dara merupakan guru pelajaran Sejarah. Karna masih muda, maka cara mengajarnya membuat pelajaran itu tak membosankan.

Tzuyu menghela nafasnya berat ketika melihat pembahasan mengenai materi yang di carinya, memang tak sulit mencarinya. Namun, sepenglihatannya hanya ada tulisan yang banyak dan itu membuatnya pusing sendiri.

"Mencari sesuatu?"

Suara itu mengagetkan Tzuyu sehingga ia menjatuhkan buku yang di pengangnya.

"Maaf," sahutan orang itu membuat Tzuyu menoleh setelah mengambil buku itu dari lantai.

"Tzuyu? Ku kira siapa tadi," senyuman lelaki di hadapannya membuat Tzuyu mengerutkan keningnya. "Kau siapa?"

Lelaki itu tampak sedikit kaget dengan ucapan Tzuyu namun kemudian ia tertawa. "Serius? Kau tak mengenalku?"

Wajah bingung Tzuyu membuatnya menggelengkan kepalanya. "Ternyata aku tak seterkenal perkiraanku."

Tzuyu menatap lelaki itu dengan aneh, "Kau siapa? Dan bagaimana kau tahu namaku?"

Lelaki itu tersenyum sembari mengulurkan tangannya di depan Tzuyu, bermaksud memperkenalkan dirinya.

"Rowoon," ucapnya.

Tzuyu menatap uluran tangan di depannya dengan malas, "Kau sudah tau namaku kan? Kalau begitu, minggirlah. Ada yang harus ku cari."

Gadis itu berjalan meninggalkan lelaki yang menatapnya sedikit tak percaya. Gadis itu baru saja mengabaikan perkenalannya dan kini malah sibuk mencari buku di rak sebelahnya.

"Kelihatannya kau mencari sesuatu, biar ku bantu."

Tzuyu menggeleng, "Tak perlu, aku bisa mencarinya sendiri."

Rowoon tetap kekeuh, bahkan lelaki itu kini sudah berdiri di sampingnya dan melihat-lihat buku di depannya.

"Kau mencari tentang apa?"

Tzuyu mendengus, mengambil satu buku yang baru di temuinya. Ia langsung duduk di salah satu bangku yang di sediakan di Perpustakaan itu. Rowoon yang lagi-lagi diabaikan memilih tersenyum dan ikut duduk. Ia berhadapan dengan Tzuyu.

"Kau kena hukum ya?"

Lelaki itu memperhatikan Tzuyu yang membuka buku tulisnya dan buku yang diambilnya tadi, gadis itu menuliskan kembali kalimat yang ada di buku ke buku tulisnya.

Tzuyu mengabaikan ucapan lelaki itu, ia lebih memilih fokus dengan yang di kerjakannya. Lebih baik ia terus merangkum daripada merespon ocehan lelaki di depannya.

Notes (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang