I Love You!

1.6K 146 19
                                    

Tzuyu kini berada di Perpustakaan Sekolahnya. Biasanya, jam pulang Sekolah tempat ini akan sepi. Dan Tzuyu suka bila tempat ini sepi, karna ia bisa bebas memilih buku-buku yang akan dipinjamnnya nantin.

Tzuyu baru saja mengembalikan buku yang dipinjamnya beberapa hari yang lalu. Sekarang dia sibuk memilih buku mana yang akan dipinjamnya. Saat mengambil salah satu buku ia melihat kejadian yang mengangetkan.

Seorang lelaki tengah mencium sebuah buku. Dan yang mengagetkan itu adalah Kak Minhyuk. Ketua Osis di Sekolahnya.

Tzuyu langsung berjongkok, tadi ia hampir ketahuan untung saja gerakan refleknya cepat. Tapi, yang kini ada di pikirannya adalah alasan Kak Minhyuk mencium buku itu. Apa Kak Minhyuk punya kelainan?

"Sedang mencari apa?"

Glek!

Tzuyu langsung mengangkat wajahnya dan bertemu dengan senyum menyeramkan lelaki dihadapannya. Dia ketahuan.

------------------------------------------------------------------

"Jadi, Kakak naksir sama yang pinjam buku tadi?"

Tzuyu kini berada di Kantin. Tadi setelah ketahuan lelaki itu langsung menarik tangan Tzuyu untuk mengikutinya. Awalnya Tzuyu kira lelaki itu berniat mengancamnya  atau memukulnya. Nyatanya, lelaki itu malah mengajaknya untuk makan di Kantin.

"Iya."

Tzuyu tersenyum mendengar jawaban lelaki itu. Pengakuan Minhyuk adalah sesuatu yang jarang terjadi. Karna setahu Tzuyu selama ini Minhyuk tak pernah memiliki pasangan. Makanya informasi mengenai Minhyuk yang menyukai seseorang adalah sesuatu yang menarik untuknya.

"Suka siapa Kak? Mana tau aku kenal."

Minhyuk mendengus kemudian meneruskan makannya. Tzuyu cemberut, "Kakak gak mau bilang soal perasaan Kakak?"

Minhyuk masih fokus dengan makanannya dan mengabaikan Tzuyu.

"Perasaan itu baiknya disampaikan loh Kak, soalnya bakalan sakit kalau disimpen terus-terusan."

"Gak bisa."

"Eh? Kenapa?"

Minhyuk menatap Tzuyu cukup lama sebelum berujar, "Aku gak bisa bilangnya soalnya pas lihat wajahnya bibirku terasa di lem."

Tzuyu terdiam sebelum tertawa, "Ya ampun, jangan bilang kalau Kakak grogi?"

Minhyuk mengambil sesendok nasi kemudian menyuapkannya ke Tzuyu. "Berisik!"

Tzuyu mengunyah sambil tersenyum geli, ia tak menyangka Ketua Osis yang selalu terlihat berwibawa dan bisa diandalkan ternyata juga mempunyai hal yang ditakutkannya.

"Baiklah, serahkan padaku."

"Apanya?"

"Aku akan menjadi patner Kak Minhyuk untuk berlatih."

Lelaki itu memandang Tzuyu tak mengerti. Tzuyu tersenyum, "Kakak akan berlatih menyampaikan perasaan denganku."

------------------------------------------------------------------

Hari ini Tzuyu kembali ke Perpustakaan dan ia langsung menemukan sosok Ketua Osis yang tengah membaca salah satu jurnal. "Kak Minhyuk!"

Tzuyu mendekat sambil tersenyum membuat lelaki itu menoleh sekilas sebelum kembali fokus dengan bacaannya. "Ih! Ayo Kak, berlatih."

"Ha?"

Dan disinilah mereka sekarang, Tzuyu mengajak lelaki itu untuk pindah ke Taman belakang. Soalnya kalau di Perpustakaan, mereka bisa ketahuan atau malah di usir karna terlalu berisik.

Notes (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang