After Camp!

1.4K 170 22
                                    

Tzuyu mencoba memegang penyangga tenda yang sedang dia buat supaya bisa berdiri dengan benar. Tapi, tampaknya sia-sia karna tenda itu langsung kembali terjatuh.

"Menyebalkan!" Sahutnya menyerah dan memilih duduk di samping tendanya yang sudah roboh.

Minggu depan dia sudah masuk sekolah, makanya untuk menikmati beberapa hari libur terakhirnya dia memilih untuk berkemah sendirian. Iya, sendiri.

Tzuyu memang tergolong gadis yang nekat tapi ia juga tak sembarangan memilih tempat. Tempat yang sekarang ia pilih adalah salah satu bumi perkemahan yang terkenal jadi sebenarnya dia tak benar-benar sendiri.

Tak jauh dari posisinya ada anak-anak sekolah yang tengah melakukan kegiatan camping, selain itu juga banyak tenda yang berisikan keluarga.

"Kau memang kasihan, Tzuyu."

Ia bermonolog sendiri, mencoba mengalihkan rasa kesalnya dengan berbicara.

"Mau ku bantu?" Tzuyu berbalik untuk melihat siapa yang menawarkan bantuan untuknya.

Lelaki di hadapannya terlihat santai dengan kaos dan training hitam yang dikenakannya, "Aku terlihat aneh?" Tampaknya lelaki itu sadar Tzuyu daritadi memperhatikan penampilannya.

"Ah, ti-tidak. Maaf," Tzuyu menunduk merasa bersalah karna tindakan tak sopannya.

"Tak apa, kau boleh sesukanya menatapku tapi izinkan aku memperbaiki tendamu dulu."

Blush!

Wajah Tzuyu memerah karna perkataan lelaki itu. Seakan tak terlalu menunggu respon Tzuyu, lelaki itu langsung menuju tenda Tzuyu dan tak lama sebuah tenda sudah berdiri tegak.

"Bagaimana?"

"Sempurna!" Tzuyu menjawab semangat dan membuat lelaki itu tersenyum, "Aku bertanya soal tenda bukan diriku."

"Aku tak- aku."

Tzuyu tampak kebingungan menjawab ucapan lelaki itu. Wajahnya panik dengan pipi yang memerah.

Tangan lelaki itu mengelus pipi Tzuyu perlahan membuatnya melebarkan mata, "E-eh, kenapa?"

Lelaki itu menggeleng, "Tadi, ada sesuatu."

Tzuyu langsung mengecek pipinya dengan cermin yang berada di dalam tasnya. Tapi, ia tak menemukan apa-apa.

"Bercanda," Lelaki yang tadi tersenyum geli, "Aku cuma penasaran bagaimana lembutnya pipimu itu ternyata lebih baik dari bayanganku."

Blush!

Tzuyu tak bisa menghentikan rona pipinya karna perkataan lelaki itu apalagi sebelum pergi dia sengaja menggoda Tzuyu dengan mengedipkan matanya.

Astaga, apa dia sedang dirayu?

------------------------------------------------------------------

Tzuyu mendesah kesal karna suara gemuruh yang kini terdendar di atasnya. Ayolah, tak mungkin hujan kan? Kalau iya, bagaimana nasibnya? Tzuyu sengaja tak membawa mobilnya kemari, ia menaiki bus jemputan yang disediakan oleh pihak Bumi Perkemahan.

Kilat menyambar bersamaan suara petir membuat Tzuyu terpekik. Dia menutup telinganya dengan tangan berharap suara menyeramkan itu tak terdengar.

"Hei, kau tak apa?"

Tzuyu sadar kalau ada seseorang didepan tendanya tapi ia terlalu takut karna suara petir yang kembali terdengar.

"Aku buka ya pintunya," Tzuyu cuma mengangguk padahal sebenarnya orang di luar tak akan tahu.

Notes (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang