Memory!

1.7K 158 25
                                    

Tzuyu memasuki sekolah didepannya dengan wajah bahagia. Ia sudah tak sabar bertemu dengan teman-teman barunya. Walau selama ini dia sekolah di luar negeri dan tergolong bagus, ia masih menyukai kota kelahirannya ini.

Berbagai bayangan menyenangkan sudah muncul di pikirannya, sejak ia mendapatkan kabar bahwa orang tuanya kembali di pindah tugaskan ke kota ini. Ia sangat senang mengetahui fakta ini karna akhirnya ia bisa kembali setelah sekian lama pindah.

*****

Dulu sebelum pindah ke luar negeri, Tzuyu sempat bertemu dengan bocah laki-laki. Pertemuan mereka tak sengaja, Tzuyu yang masih kelas 5 SD berteriak ketika melihat seorang anak lelaki yang di pukuli sekumpulan lelaki lainnya.

Dia melangkah mendekat ke arah lelaki yang masih terbaring di aspal. "Kau tidak apa-apa?"

Belum juga lelaki itu menjawab, Tzuyu terlebih dahulu mengomelinya. "Lain kali jika di keroyok itu lawan! Jangan mau di kalahkan seperti itu."

Tzuyu masih mengingat jelas wajah bingung lelaki itu.

*****

Apa kabar dia ya?

"Heh!" Suara bernada keras itu menghentikan langkah Tzuyu menuju ruangan kepala sekolah. "Anak baru! Kemari!"

Tzuyu terpaksa mendekat, ia tak mau membuat keributan di hari pertamanya.

"Woah! Cantik!"

Lelaki dengan piercing di sebelah kanannya bersuara ketika Tzuyu sampai ke hadapan mereka. Sementara sosok yang memanggil itu menatap Tzuyu secara keseluruhan dengan pandangan menilai.

Tzuyu sedikit mundur karna takut dengan sorotan menilai itu.

"Ke-kenapa ya?"

Lelaki itu menggeleng, "Tak ada, pergilah."

Tzuyu mengangguk ke arah mereka sebelum pergi menuju ruangan Kepala Sekolah.

"Bagaimana?"

Jacob bertanya ke arah Younghoon yang tadi menilai penampilan anak baru.

"Kasih tau Boss aja."

------------------------------------------------------------------

Tzuyu masuk ke salah satu kelas unggulan, padahal sekarang sudah termasuk semester baru. Ia sudah bersyukur sekolah ini mau menerimanya, jadi dia benar-benar senang ketika mengetahui akan masuk ke kelas ini.

Gadis cantik di sampingnya terus-terusan mengoceh, soalnya guru yang harusnya mengajar memang berhalangan hadir. Makanya gadis itu terus-terusan bercerita.

"Bagaimana? Apa yang ku bilang benar 'kan?"

Lisa baru saja menceritakan teman-temannya yang lain, tadi ia menjelaskan keributan yang terjadi antara dirinya dan Jihyo.

"Iya," Tzuyu mengangguk bermaksud membenarkan ucapan menggebu-gebus gadis di depannya.

"Kau kenapa baru muncul sekarang sih? Kalau dari dulu mungkin kita sudah jadi teman dekat."

Tzuyu tersenyum mendengar ucapan Lisa barusan. Tiba-tiba ia teringat dengan seseorang yang di carinya.

"Lisa," panggilan Tzuyu membuat Lisa menoleh, tapi Tzuyu juga tak pernah berkenalan dengan lelaki itu jadi dia juga tak tahu siapa dia.

"Tak jadi."

Lisa mendengus mendengar ucapan Tzuyu barusan, "Oh! Aku lupa-" Mata Lisa melirik ke arah kiri-kanan berulang-ulang, "Di sekolah ini kau cuma harus menjauhi Gank Juyeon. Selain itu kau aman."

Notes (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang