Milk!

1.7K 170 22
                                    

Tzuyu masih posisi memeluk Mamanya padahal daritadi Mamanya sudah menyuruhnya menyingkir. "Tzu, Mama susah gerak nih."

Tzuyu menggeleng, "Gak mau, Mama gak usah pergi ya? Ya?"

Mama Tzuyu menatap anaknya dengan tatapan aneh. Sementara Papanya yang sedang bersiap hanya tersenyum melihat perilaku anak bungsunya itu.

Malam ini ada undangan makan malam perusahaan, biasanya undangan seperti ini memperbolehkan untuk membawa anggota keluarga tapi kali ini hanya di perbolehkan membawa pasangan saja. Karna nanti akan diadakan pertemuan khusus untuk membahas bisnis.

Makanya Papa Tzuyu hanya mengajak istrinya, sementara Tzuyu akan dititipkannya ke rumah temannya. Tapi, anaknya itu terus merengek untuk ikut atau ia ditinggal dengan Mamanya saja.

"Kamu Papa titipin ke rumah teman Papa kok. Nanti disana ada anaknya juga."

Tzuyu memasang wajah cemberutnya, "Tzuyu kan gak kenal Pa."

"Makanya kenalan." Sahut Mamanya yang sedang memasang anting guna mempercantik penampilannya malam ini.

"Ish, Mama nih. Nanti kalau orangnya judes gimana?"

"Bagus! Kamu emang harus di judesin, kalau gak bakalan bikin kepala pusing."

Tzuyu merengut mendengar jawaban Mamanya, sementara Papanya hanya tersenyum dan menepuk-nepuk pelan puncak kepala Tzuyu. "Kamu di rumah teman Papa dulu ya, nanti kalau udah pulang Papa langsung jemput kamu deh."

Tzuyu mengangguk, menyerah berusaha merayu kedua orang tuanya. "Tapi, nanti langsung jemput. Jangan mampir-mampir dulu."

------------------------------------------------------------------

Tzuyu duduk di sofa dengan posisi tegak dan kaku. Masalahnya lelaki yang tadi dikenalkannya sebagai anak temannya itu sibuk dengan buku bacaannya.

Tzuyu mendengus, apa tidak ada niatan untuk memulai pembicaraan?

"Kak, lagi baca?"

Lelaki itu melirik Tzuyu sekilas sebelum kembali sibuk dengan buku bacaannya. Tzuyu mendengus, dia paling tak bisa kalau diam seperti ini. Ia merasa bingung sendiri.

"Buku apa Kak?"

Lelaki itu menoleh ke arah Tzuyu sebelum menunjuk judulnya dengan telunjuknya. Tzuyu meringis ketika membaca judul yang memuat dokumentasi seorang tokoh.

Berat. Tzuyu tak akan mau untuk melihat isinya.

"Mau minum sesuatu?"

Tzuyu yang sebelumnya merengut kini tersenyum lebar ke arah lelaki itu. "Mau-mau."

"Apa?"

"Emangnya ada apa?"

Lelaki itu menatap ke arah dapurnya kemudian melirik bukunya. "Buat sendiri, anggap aja rumah sendiri."

Tzuyu kembali cemberut, dia tadi sudah senang. Kirain bakal ada percakapan diantara mereka berdua.

"Aku buat sendiri nih Kak?"

"Iya."

"Apa aja?"

"Hm."

Tzuyu terdiam sebelum melangkah menuju dapur, matanya menatap ke arah berbagai sirup yang ada di dalam kulkas. Tapi, kemudian menggeleng.

"Kak gak ada susu?"

"Apa?"

"Susu."

"Susu?"

Notes (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang