Rain and Umbrella

1.4K 157 25
                                    

Tzuyu menghela nafasnya, cuaca di luar hujan brarti dia akan terlambat pulang ke Rumah. Tadi pagi padahal Mamanya sudah mengingatkan Tzuyu untuk membawa payung tapi ia lupa dan membuatnya tak bisa pulang.

"Tzuyu!" Seorang gadis mendekat, ia sudah memakai jaket yang membuatnya terlahang dari cuaca dingin.

"Kenapa, Mo?"

Momo menggeleng lalu berdiri disamping Tzuyu, "Mau pulang bareng?"

Gantian Tzuyu yang menggeleng, ia tak mau menyusahkan Momo. Rumah mereka berlawanan arah kalau Momo menemaninya sampai halte nanti gadis itu bisa pulang kemalaman.

"Gak usah, paling sebentar lagi hujan berhenti."

Momo menatap Tzuyu dengan pandangan serius dan di balas Tzuyu dengan tatapan datarnya. "Kau yakin?" Tanyanya lagi.

"Pulanglah."

Momo terdiam sebentar sebelum mulai melangkah pergi. "Jangan lupa, kabari aku setelah kau sampai rumah."

Tzuyu cuma merespon dengan lambaian tangan, dan hal itu membuat Momo ikut melambai sambil tersenyum. "Sampai jumpa besok, Yu."

Tzuyu melihat temannya yang membuka payung dan mulai menerobos rintik hujan. Ia menghela nafasnya, jadi sekarang bagaimana caranya ia pulang?

------------------------------------------------------------------

Hujan masih terlihat tak mau berhenti, padahal Tzuyu merasa tinggal ia sendiri yang berada di Sekolah itu. Waktu juga menunjukkan mulai malam. Tzuyu menggeleng, jika begini terus ia bisa semalaman di Sekolah. Lebih baik ia menerjang hujan saja.

Nekat? Memang.

Tapi, daripada tak ada bus lagi lebih baik dia kehujanan nanti ia tinggal berdiri di pojok saat di dalam bus jadi tak terlalu mengganggu penumpang lainnya.

Tzuyu berjalan pelan, seakan tidak ada rintikan hujan yang menjatuhi tubuhnya. Saat ia berjalan ada satu payung yang menutupi dirinya.

"Eh?"

"Pakai. Nanti sakit."

"Maka-"

Lelaki yang memberikannya payung sudah berlari menerjang hujan. Kepalanya dia tutupi dengan tas dan tubuhnya mulai basah karna air hujan. Tzuyu menatap lelaki yang mulai menghilang itu. Kenapa dia meminjamkan payung? Dia siapa?

Sekilas ia bisa melihat kalau lelaki itu memakai seragam yang sama dengan miliknya. Berarti lelaki yang meminjamkannya payung adalah anak Sekolahannya. Besok Tzuyu akan berterima kasih dan mengembalikan payungnya.

------------------------------------------------------------------

Tzuyu sudah berkeliling Sekolahnya selama 2 hari. Tapi, ia masih tak menemukan keberadaan pemilik payung yang masih dibawanya sampai sekarang.

"Kau yakin dia Sekolah disini?" Momo mengunyah cemilannya. Jadi, Tzuyu sudah memberitahukannya perihal kejadian saat hujan. Momo langsung menawarkan diri untuk menemani Tzuyu mencari.

Menurutnya, ini seperti cerita-cerita dalam novel atau komik makanya dia antusias untuk mengambil peran.

"Ya."

"Tapi, kita sudah mencarinya selama 2 hari. Coba kau ingat-ingat mungkin dia pernah menyebutkan namanya?"

Tzuyu langsung memutar kembali kejadian saat hujan. Ia mengingat semua hal secara mendetail dan memang benar lelaki itu tak pernah menyebutkan identitasnya. "Dia cuma menyuruhku memakai payungnya agar tak sakit."

"Ugh! Terdengar romantis, aku jadi iri."

Tzuyu mendelik, "Romantis apanya? Bisa-bisa dia sak-" Tzuyu terdiam, benar juga. Bisa saja lelaki itu kehujanan karna sakit jadi pantas ia tak bertemu dengan lelaki itu.

Notes (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang