Dare: Class

1.6K 160 17
                                    

Tzuyu melirik-lirik jendela di sampingnya dengan panik, sementara teman-temannya tak berhenti tertawa dari tadi. Hal ini semakin membuat Tzuyu pusing, apa mereka tak bisa diam? Bukankah ini salah mereka juga?

"Diamlah, kalian mengganggu sekali."

Perkataan kesal Tzuyu malah semakin membuat teman-temannya terbahak, mereka sedikit cemas seperti Tzuyu. Tapi, melihat Tzuyu yang panik sungguh menghibur.

"Tenanglah, Tzuyu. Aku yakin dia sudah melupakanmu-" Dahyun menepuk pundak Tzuyu bermaksud menenangkan gadis itu, "Tak mungkin, mukaku sudah terlalu jelas di lihatnya."

Tzuyu memijit pelipisnya kemudian menghela nafasnya dengan berat.

"Santai Yu-" Chaeyoung tersenyum ketika mendengar langkah sepatu mendekat ke ruangan kelas mereka, "Dia datang! Dia datang."

Tzuyu mencoba membersihkan telinganya, apa dia tak salah dengar? Kenapa suara teman-temannya terdengar bahagia?

Sosok lelaki muda masuk ke kelas mereka, hari ini ia terlihat lebih rapi karna menggunakan sepatu resmi serta kacamata dengan frame berwarna hitam melengkapi penampilannya.

"Selamat siang."

Suaranya mengalun lembut ketika menyapa, namun juga terdengar nada tegas dalam suaranya.

"Siang!"

Sahut teman sekelasnya kompak, Tzuyu sudah melotot melihat teman-teman wanitanya yang kini berubah posisi menjadi menguasai bagian depan. Padahal biasanya, bagian terdepan hanya di isi anak-anak rajin saja.

"Saya yakin, kalian sudah di beritahu kalau Pak Taecyeon akan pergi selama 2 bulan. Jadi, selama Pak Taecyeon absent maka saya yang akan menggantikannya."

Ucapannya di sambut antusias mahasiswi di kelas itu, membuat sang Asdos sedikit tersenyum. Hal ini malah semakin menambah keributan di barisan depan, Tzuyu berani bertaruh kalau tadi Chaeyeong baru berteriak saking senangnya. Temannya itu memang memalukan.

Tangan Asdos muda itu mulai menuliskan sesuatu di papan tulis.

Park Jinyoung

Ternyata lelaki itu tengah menulis namanya. Tzuyu meneguk ludahnya cemas, apalagi ketika matanya beberapa kali tertangkap sedang memperhatikan Asdos itu.

"Ada lagi yang ingin kalian ketahui?"

SinB mengangkat tangannya, membuat Tzuyu memutar bola matanya.

"Status dong Pak, eh... saya bingung manggilnya apa?"

Pertanyaan SinB di sambut sorakan yang lainnya, sementara sang Asdos tampak berwajah tenang walau sebenarnya ia tahu bahwa mahasiswinya itu sedang mengganggunya.

"Single, panggil Pak juga tidak masalah."

"Berarti kalau manggil sayang boleh juga ya?"

Ucapan Chaeyoung di sambut suara rusuh sekelas sementara Chaeyoung sudah terkikik di bangkunya.

"Baik, saya rasa perkenalannya cukup. Mari kita buka materi yang sudah di siapkan Pak Taecyeon sebelumnya."

Beberapa laki-laki di kelas tampak berbisik dengan rombongan gadis-gadis di depan, tampaknya mereka tak ingin ada materi hari ini. Jadi, mereka bekerja sama dengan gadis-gadis yang kini mengangguk semangat.

"Pak!"

Salah satu mahasiswa mengangkat tangannya, membuat Jinyoung yang tadi tengah membaca ulang materi di power point itu terpaksa berhenti.

Notes (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang