Neighbour!

2K 187 17
                                    

Tzuyu mendelik melihat cowok yang kini duduk di ruang makannya. Tapi, ia mencoba mengabaikan keberadaan cowok yang kini malah menambah porsi makannya. Dasar tak tahu malu!

"Yu, cepat dimakan. Nanti biar bisa berangkat bareng sama Lucas."

Tzuyu menghela nafas kesal namun tetap mengiyakan ucapan Mamanya. Ia pun memakan sarapan yang dibuat Mamanya.

Selesai makan ia terpaksa berangkat bersama Lucas, padahal sejujurnya ia lebih memilih menunggu bus di terminal dibanding berangkat bareng tetangganya ini.

Bukannya apa-apa, kemarin Tzuyu baru saja di labrak salah satu cewek yang mengaku sebagai pacar terbaru Lucas. Bukan kejadian pertama tapi tetap aja Tzuyu kesal, masa dia dilabrak terus-terusan dengan alasan Lucas terus sih?

"Yu," panggil Lucas yang tak di hiraukan Tzuyu, "Masih ngambek sama aku ya?"

Tangan Lucas mengelus jemari Tzuyu, membuat Tzuyu menepis tangannya. "Jangan marah sih, Yu..."

Lucas memasang wajah memelasnya yang sebenarnya membuat Tzuyu ingin tertawa namun ditahannya karna ia benar-benar kesal.

"Yu..." panggil Lucas lagi, "Ayo dong, maafin aku.."

Tzuyu mendengus kemudian memandang kesal Lucas, "Coba sekali-kali pacarmu dikasih tahu sih, aku kan kesal selalu disamperin abis itu di bentak pakai kata-kata kasar lagi."

Lucas memandang Tzuyu yang kini tengah mengutarakan kekesalannya, bibirnya mengerucut lucu, matanya menyipit mengekspresikan kekesalannya.

Tzuyu yang berada di sampingnya ini adalah sahabatnya dari kecil, sahabat yang paling di sayanginya.

Melihat wajah sebal Tzuyu kepadanya membuat Lucas panik, hal yang paling dihindarinya adalah membuat Tzuyu marah. Maka, apapun akan dilakukannya agar Tzuyu tak marah kepadanya. Sekalipun menjadi single kembali.

"Ya udah, nanti aku putusin aja dia."

Tzuyu melebarkan matanya kaget, "Kok gitu? Jangan ih."

"Kenapa?" Lucas mematikan mesin mobilnya karna mereka memang telah sampai di sekolah, "Bukannya dia udah jahat sama kamu?"

Tzuyu kembali mengerucutkan bibirnya, "Nanti aku di samperin lagi trus di salah-salahin. Ntar di bilang kalian putus gara-gara aku."

Lucas berjalan beriringan dengan Tzuyu, "Loh tapi kan emang benar?"

Tzuyu mendengus, "Ih! Tauk ah!"

Lucas mengejar Tzuyu yang meninggalkannya dengan wajah kesal, "Iya-iya, jangan marah gitu dong. Nanti aku gak semangat sekolahnya."

"Bodo!"

Lucas tersenyum tipis melihat tentangga cantiknya itu, "Et-et, masa cewek cantik ngomongnya gitu?"

Tzuyu mendelik ke arah Lucas yang kini nyengir memperlihatkan senyuman menawannya, "Iya, maafin aku. Kamu masuk kelas sana."

Lucas tersenyum kemudian menggandeng tangan Tzuyu, "Setelah mengantar Tuan Putri."

Tzuyu tertawa dan melangkah bersama menuju kelasnya.

"Duh, pasangan romantis sepanjang masa baru datang udah mesra-mesraan aja."

Mark menyambut keduanya dengan ucapan jahil, Tzuyu mengabaikan Mark dan teman sekelasnya yang memandang terang-terangan ke arah mereka berdua.

"Udah nih, kamu masuk kelas sana."

Lucas menganggukkan kepalanya, "Belajar yang benar ya."

Notes (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang